Hasselblad Hadirkan X2D 100C Earth Explorer Limited Edition, Cuma Ada Seribu Unit

Rahmat Jiwandono
Senin 30 September 2024, 10:49 WIB
Hasselblad X2D 100C edisi Earth Explorer. (Sumber: Hasselblad)

Hasselblad X2D 100C edisi Earth Explorer. (Sumber: Hasselblad)

Techverse.asia - Hasselblad resmi mengumumkan kamera X2D 100C Earth Explorer Limited Edition. Ini adalah kamera unik edisi terbatas yang dirancang untuk fotografer yang menjelajahi dan mengabadikan keindahan lanskap alam di bumi.

X2D 100C Earth Explorer Limited Edition terbatas hanya 1.000 unit di seluruh dunia, edisi eksklusif ini turut memadukan fitur-fitur dari Hasselblad X2D 100C dengan eksterior Tundra Brown, warna yang terinspirasi oleh lanskap Nordik.

Baca Juga: Marshall Monitor III: Memiliki Fitur ANC dan Daya Tahan Baterai hingga 70 Jam

Tundra Brown sendiri merupakan warna asli dari tanah kelahiran Hasselblad, menonjol di antara spektrum warna menawan yang ditemukan di alam.

Dengan memanfaatkan Hasselblad Natural Colour Solution (HNCS), mereka secara akurat menggambarkan nuansa tundra Nordik dan lanskap lainnya, mengundang khalayak yang lebih luas untuk mengagumi daya tarik alam dan warna-warna khasnya.

Kit Hasselblad X2D 100C Earth Explorer Limited Edition

Dirancang guna menghormati semangat penjelajahan dan menginspirasi perjalanan kreatif, perangkat ini mencakup bodi kamera Hasselblad X2D 100C Earth Explorer Limited Edition, lensa XCD 2,5/55V, tali kamera edisi terbatas, filter Ultraviolet (UV), hub pengisian daya baterai X System, dan dua baterai X System.

Aksesori tersebut menyediakan semua yang dibutuhkan oleh pengguna untuk segera memulai petualangan hebat berikutnya.

Baca Juga: Xiaomi 14T Series Dirilis di Eropa, Pakai Sistem Kamera Milik Leica

Terinspirasi oleh ekosistem tundra Nordik yang tangguh, tempat kehidupan tumbuh subur dalam kondisi yang keras, warna Tundra Brown mewujudkan semangat ketekunan yang ingin disampaikan Hasselblad melalui Earth Explorer Limited Edition.

Warna ini memadukan abu-abu kehijauan vegetasi Arktik dengan cokelat tua tanah, yang memperkuat keanggunan minimalis bodi logam kamera.

Setiap perangkat dilengkapi dengan "Earth Explorer" yang diukir laser dan nomor seri unik dari 0001 hingga 1000 di sisi bodi kamera, yang memastikan identitas yang unik. Layar pembuka "Earth Explorer" yang unik menandai dimulainya perjalanan kreatif yang luar biasa setiap kali kamera dinyalakan.

Baca Juga: Hadir di Indonesia, Harga Kamera Canon EOS R5 Mark II Tembus Lebih dari Rp110 Juta

Bagian luar tali edisi terbatas kit ini terbuat dari plastik daur ulang yang ramah lingkungan yang dijalin dengan teknik tenun tradisional. Bagian dalamnya menggunakan kain berteknologi tinggi, lembut, dan ramah kulit untuk kinerja yang optimal, kenyamanan yang ringan, dan perawatan yang mudah.

X2D 100C Earth Explorer

Dilengkapi pula dengan teks "Hasselblad" yang disulam dengan tangan di bagian luarnya dan "Earth Explorer" yang diukir dengan laser presisi di bagian dalamnya. Hasselblad X2D 100C Earth Explorer Limited Edition dibanderol dengan harga Euro €15 ribu atau setara dengan Rp253 jutaan dan tersedia untuk dibeli secara daring dan di sejumlah toko ritel di seluruh dunia.

Secara spesifikasi, Hasselbald X2D 100C memiliki fitur OLED Electronic Viewfinder (EVF) 0,5 inci dengan 5,76 juta titik, perbesaran tinggi 1,00x dengan kecepatan refresh 60fps, yang mendukung koreksi kesalahan refraksi elektrik untuk memastikan seluruh tampilan tajam dan cerah, dari sudut ke sudut.

Baca Juga: Gandeng Hasselblad, Kamu Bisa Bikin Film dengan OPPO Find X5 Pro 5G

Layar ukuran 1,08 inci colour top display dan layar belakang 2,36MP, 3,6 inci yang dapat dimiringkan, dan dapat disentuh memberikan akses ke semua teknologi pencitraan baru ini sambil tetap mempertahankan Hasselblad User Interface (HUI) yang intuitif dan gaya Skandinavia Sistem X.

Baterainya memiliki rating CIPA 420 bidikan dan mendukung pengisian cepat PD 3.0.3. Selain itu, X2D 100C kompatibel dengan Phocus, perangkat lunak pengolah gambar Hasselblad yang bisa dipakai secara gratis oleh pengguna.

HNCS tersebut bekerja berdampingan dengan sistem stabilisasi gambar dalam bodi (IBIS) 5-axis, 7-stop IBIS, pengambilan gambar genggam dimungkinkan dalam rentang kondisi terluas. Hasselblad secara mandiri mengembangkan IBIS-nya sendiri untuk X2D 100C guna memenuhi persyaratan ketat untuk menstabilkan sensor 100MP.

Baca Juga: Nikon Z8: Kamera Mirrorless Full Frame yang Menawarkan Video RAW 8K60p

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive15 November 2024, 18:17 WIB

Chery J6: Mobil Listrik Tipe SUV Offroad Pertama di Indonesia

Era Baru SUV Offroad dengan Energi Berkelanjutan.
Chery J6. (Sumber: dok. chery)
Techno15 November 2024, 17:38 WIB

Spotify akan Mulai Bayar Host Siniar Video, Apa Syaratnya?

Spotify akan mulai membayar host podcast video berdasarkan seberapa baik kinerja video mereka.
Spotify.
Techno15 November 2024, 17:06 WIB

Apple Merilis Final Cut Pro 11 yang Kini Bertenaga Kecerdasan Buatan

Final Cut Pro 11 memulai babak baru dalam penyuntingan video di Mac.
Final Cut Pro 11. (Sumber: Apple)
Automotive15 November 2024, 16:09 WIB

Deretan Mobil yang Diumumkan di Gelaran KIA EV Day 2024

Distributor dan media berkumpul untuk melihat lebih dekat beberapa model EV terkini dan yang akan datang dari KIA, serta kendaraan konsep.
Deretan mobil yang diperkenalkan KIA pada EV Day 2024. (Sumber: KIA)
Techno15 November 2024, 15:50 WIB

Hitachi Vantara Memperluas Platform Penyimpanan Cloud Hibrida dengan Penyimpanan Objek

Platform Penyimpanan Virtual One mengintegrasikan penyimpanan objek dengan blok dan file.
Hitachi Virtual Storage Platform One. (Sumber: Hitachi)
Startup15 November 2024, 15:32 WIB

GoTo x Indosat Kembangkan Sahabat-AI: LLM Sumber Terbuka Berbasis Bahasa Indonesia

Sahabat-AI sudah digunakan untuk Dikte Suara (Dira), teknologi AI GOTO yang diluncurkan untuk keperluan bisnis unit Financial Technology (Fintech) dan Gojek.
GoTo hadirkan Sahabat-AI untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. (Sumber: GoTo)
Startup15 November 2024, 14:35 WIB

3 Startup Teknologi Iklim di Asia Tenggara yang Patut Diperhatikan Investor

Tiga perusahaan rintisan ini memiliki prospek yang menjanjikan bagi investor.
Tiga perusahaan rintisan teknologi iklim di Asia Tenggara. (Sumber: AC Ventures)
Techno15 November 2024, 14:13 WIB

Mantap! Daya Saing Digital Indonesia Naik ke Peringkat 43 Dunia

Tapi masalah kecepatan internet jadi persoalan utama yang patut mendapat perhatian.
Ilustrasi daya saing digital. (Sumber: freepik)
Techno14 November 2024, 17:21 WIB

Laporan e-Conomy SEA 2024: Perekonomian Digital Indonesia akan Mencapai GMV yang Fantastis

Sektor e-commerce dan perjalanan menjadi penopang berkat bantuan AI dalam mendorong pertumbuhan di lima sektor utama tahun ini.
Ilustrasi ekonomi digital. (Sumber: freepik)
Startup14 November 2024, 15:23 WIB

Privy x Julo: Sediakan Tanda Tangan Elektronik untuk Platform Tekfin Julo

Privy semakin dipercaya berbagai pihak sebagai penyedia layanan digital trust terbaik di tanah air.
Privy.