Selama tiga hari ke belakang, beredar kabar bahwa ada tiga universitas besar di Yogyakarta yang laman jejaringnya diretas oleh oknum tak bertanggungjawab. Tiga universitas tersebut yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Sanata Dharma (USD).
Serangan hacker diduga dilakukan oleh kelompok yang menamai dirinya Bangsin [SENPAIXCREW & TEAM].
Melansir beberapa sumber, diketahui bahwa situs resmi yang diretas di UGM misalnya, terjadi pada laman resmi milik Museum UGM. Seperti hacker pada umumnya, pelaku memasukkan pesan khusus di laman yang diretasnya tersebut.
Salah satu laman berisikan pesan terkait adanya dugaan jual beli konten seksual, dilakukan oleh mahasiswa sejumlah kampus. Berikut isi pesannya:
"Hallo Bangsin Was Here, Gretings From Activist Indonesia,
Kami Menemukan Beberapa Konten Seksual Sedang Di Perjual Belikan Di Sebuah Forum Yang Melibatkan Mahasiswa Indonesia Dengan Atribut Identitasnya, Tentunya Ini Sangat Mencoreng Generasi Bangsa Yang Tidak Patut Menjadi Contoh,Dengan Ini Kami Berniat Memberikan Himbauan Kepada Seluruh Pihak Universitas Terkait Di Seluruh Universitas Indonesia Agar Lebih Serius Dan Tegas Dalam Menanggapi Tindak Seksual Yang Di Alami Mahasiswa Terhadap Pelaku Dan Memberikan Edukasi Kepada Mahasiswa Dalam Bergaul Baik Di Lingkungan Belajar Atau Di Luar ..Salam Hormat..
<[ SENPAIXCREW & TEAM ]>
Selain menampilkan tulisan tersebut, sang hacker juga menyisipkan sebuah musik berdurasi 03.36 menit.
Pihak otoritas kampus, dalam hal ini Kabag Humas dan Protokol UGM Dina Kariodimejo membenarkan adanya peretasan tersebut. Tim Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSSDI) UGM, sebut dia, telah menangani dan mencoba memulihkan situs yang diretas.
Tidak selesai di hari Senin (24/10/2022), sejumlah laman situs resmi UGM juga kembali diretas pada Rabu (26/10/2022). Kali ini, ada pesan berbeda yang dituliskan peretas dalam laman tersebut.
Salah satu laman UGM yang diretas diberi tulisan dengan warna merah, isinya cukup panjang dan seluruh pesan ditulis menggunakan huruf kapital. Begini sedikit potongan bunyi pesan yang ditinggalkan peretas:
BANYAK AKSI PELECEHAN YANG TERJADI NAMUN PIHAK KAMPUS SEOLAH ENGGAN MENUNTASKAN PERMASALAHAN ITU DENGAN ALASAN NAMA BAIK KAMPUS!
LANTAS APAKAH SEMUA INI AKAN DI BIARKAN SAJA??
KAMI BERHARAP KEPADA SELURUH JAJARAN YANG ADA DI INDONESIA, TOLONG BERI RASA AMAN KEPADA REKAN-REKAN MAHASISWA YANG SEDANG MENGEMBAN PENDIDIKANNYA | INGAT... MEREKA SEMUA MEMPUNYAI ORANG TUA YANG MENUNGGU KEBERHASILAN ANAKNYA
<[SALAM MAHASISWA]>
Saat dikonfirmasi ke otoritas kampus, kembali, pihak kampus memberikan pernyataan yang senada dengan keterangan saat peretasan terjadi di hari Senin.