Klinik Pintar Pererat Kerjasama dengan PB IDI untuk Tingkatkan Adopsi RME

Rahmat Jiwandono
Kamis 27 Oktober 2022, 13:12 WIB
Kerjasama Klinik Pintar dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)/Istimewa.

Kerjasama Klinik Pintar dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)/Istimewa.

Techverse.asia - Diterbitkannya peraturan Rekam Medis Elektronik (RME) oleh pemerintah merupakan momen yang sangat penting dalam upaya mendigitalisasi dan mengintegrasikan data kesehatan di Indonesia. Paska pandemi Covid, semua pihak semakin menyadari pentingnya integrasi data kesehatan dalam meningkatkan ketahanan sistem kesehatan nasional kita. 

Namun dalam penerapanya di lapangan, aturan ini masih banyak menemui tantangan yang dirasakan oleh pengelola klinik dan praktek dokter mandiri yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan primer. Tidak hanya dari sisi penyediaan teknologi sistem informasi yang baik, perubahan pengelolaan operasional dari manual ke digital dirasa menjadi penghambat terbesar adopsi RME terutama oleh dokter dan tenaga medis. 

Baca Juga: Ada Satu Pasien Anak Dirawat Di Yogyakarta Meninggal Dunia, Dokter Pastikan Bukan Karena Gagal Ginjal Akut

Oleh karena itu, Klinik Pintar sebagai pengembang aplikasi klinik digital kembali menggandeng dan memperkuat kerjasama dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dalam upayanya memperkuat sektor pelayanan kesehatan primer. Kerjasama ini disahkan dalam penandatangan kesepakatan yang dilakukan pada acara Peringatan HUT IDI yang ke-72 dan Malam Kesejawatan di Bandung, 24 Oktober 2022.  

CEO Klinik Pintar Harya Bimo menyambut baik penandatangan kerjasama dengan PB IDI untuk bersama-sama memberikan dukungan yang menyeluruh bagi klinik dan praktek dokter mandiri untuk segera beralih ke sistem digital.

“Kami di Klinik Pintar menyadari bahwa pihak yang paling membutuhkan dukungan dalam penerapan digitalisasi dan adopsi RME adalah di sektor pelayanan kesehatan primer. Walau jumlah dan potensinya sangat besar, klinik dan praktek dokter mandiri punya banyak keterbatasan dalam melakukan implementasi sistem digital,” tuturnya.

“Maka dari itu Klinik Pintar tidak hanya menyediakan aplikasi klinik termasuk RME, tapi juga memberikan dukungan operasional mulai dari edukasi sampai dengan dukungan rantai pasok dan kerja sama operasional klinik. Semua ini kami berikan kepada mitra kami agar mereka dapat lebih fokus untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien,” tambahnya.  

Sebagai salah satu startup healthtech di Indonesia, Klinik Pintar optimis bahwa implementasi RME di sektor pelayanan kesehatan primer yang dapat berjalan dengan baik jika mendapatkan dukungan dari semua pihak terutama pihak swasta dan organisasi kesejawatan. Pemerintah saat ini butuh bantuan dari banyak stakeholders, termasuk dari pihak swasta seperti kami untuk membantu merealisasikan target digitalisasi 100% fasyankes di tahun 2024.

“Baik di rumah sakit maupun di klinik, tantangan terbesar dari transformasi ini adalah bagaimana agar dokter dan tenaga medis dapat menggunakan sistem digital dalam kesehariannya,” ujar dr Eko Nugroho, Chief of Medical Klinik Pintar yang juga hadir dalam acara penandatanganan kerja sama dengan PB IDI.

Baca Juga: Terjawab Sudah! Ternyata Begini Cara Memasukkan Mobil ke Mall, Ada Pintu Rahasia

“Tapi berbeda dengan rumah sakit, pengelola klinik dan praktek dokter mandiri lebih terbatas secara dana dan SDM. Inilah kenapa Klinik Pintar menyediakan aplikasi klinik yang bebas pakai dengan disertai dukungan rantai pasok yang terintegrasi ke dalam sistem kami. Jadi mulai dari penjadwalan dokter, pendaftaran online, RME, transaksi, pelaporan, sampai pembelian dan pengelolaan stok obat-obatan dan bahan habis pakai semua dapat dikelola dengan lebih efisien dan tidak membebani biaya kepada mitra kami. Kami juga mengadakan kerjasama operasional sehingga mitra klinik dapat mengembangkan usahanya di dalam jaringan klinik yang dikelola oleh Klinik Pintar. Untuk kerjasama operasional ini, Klinik Pintar yang akan melakukan standarisasi fasilitas, operasional, dan layanannya,” ujar dr. Eko. 

Hal di atas seiring dengan pendapat Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Ulul Albab. Ia melihat kemitraan klinik dan praktek dokter mandiri dengan healthtech memiliki banyak dampak positif.

“Apalagi dengan momen transisi ke RME, saya rasa ini adalah momentum yang sangat baik agar rekan sejawat dokter di Indonesia segera mengadopsi sistem digital agar dapat mengelola layanan dengan lebih baik dan efisien,” katanya.

“Banyak anggota IDI yang punya klinik dan mengelola praktek mandiri. Kami sebagai organisasi kesejawatan ingin memberikan value berupa dukungan digitalisasi dan pengembangan usaha yang berujung pada meningkatkan kesejahteraan anggota kami. Kerjasama dengan Klinik Pintar ini kami harapkan selain dapat mendukung percepatan upaya digitalisasi tetapi juga meningkatkan standar pelayanan sehingga klinik dan praktek dokter mandiri di Indonesia dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” tambahnya.

“Peran IDI disini adalah menetapkan standar operasional dan pelayanan yang baik termasuk penggunaan sistem digital dalam pengelolaan klinik. Peran ini nantinya akan dilaksanakan dan dimonitor oleh Pengurus Cabang IDI seluruh Indonesia sehingga benefitnya dapat dirasakan sampai ke klinik dan praktek dokter mandiri yang dimiliki oleh anggota kami di seluruh pelosok Indonesia.” ujar dr. Adib saat ditemui dalam agenda penandatangan kerjasama bersama Klinik Pintar.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Techno11 Januari 2025, 16:57 WIB

Midea Rilis Mesin Cuci Tipe Bukaan Depan dan Atas, Cek Harga dan Speknya

Dua produk mesin yang diperkenalkan ialah Midea MF200 dan MA200.
Mesin cuci Midea front loading tipe MF 200. (Sumber: Midea)
Techno11 Januari 2025, 13:38 WIB

Komdigi Bakal Atur Penggunaan Teknologi Kecerdasan Buatan

Komdigi akan membahasnya bersama seluruh pihak guna mendapatkan bentuk pengaturan yang sesuai.
(ilustrasi) kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) (Sumber: Freepik)
Techno10 Januari 2025, 19:06 WIB

Acer Hadirkan Swift Go 16 dan Swift Go 14, Tengok Yuk Spesifikasinya

Acer Swift Go 16 dan Swift Go 14: kekuatan dan portabilitas yang didefinisikan ulang.
Acer Swift Go 16. (Sumber: Acer)
Techno10 Januari 2025, 18:51 WIB

HDMI Luncurkan HDMI Specification Versi 2.2 di Event CES 2025

Teknologi HDMI generasi terbaru dan bandwidth lebih tinggi menghadirkan berbagai resolusi lebih tinggi dan kecepatan refresh.
HDMI Ultra96 Cable. (Sumber: HDMI)
Techno10 Januari 2025, 17:14 WIB

Audio-Technica Meluncurkan Earbud ATH-CKS50TW2 Generasi Berikutnya

Earbud ini harganya ditaksir mencapai Rp3,6 jutaan.
Audio-Technica ATH-CKS50TW2. (Sumber: Audio-Technica)
Techno10 Januari 2025, 17:02 WIB

ASUS ROG Flow Z13: Laptop Gaming 13 Inci dengan Nebula Display

Prosesor chipset baru dengan inti GPU RDNA 3.5 mendorong kinerja dan efisiensi ke tingkat yang lebih tinggi.
ASUS ROG Flow Z13. (Sumber: ASUS)
Techno10 Januari 2025, 16:36 WIB

Apple akan Bangun Pabrik AirTag di Batam, Menperin Tegaskan iPhone 16 Tetap Tak Bisa Dijual

Kemenperin menyatakan bahwa pembangunan pabrik tersebut tak serta merta membuat iPhone 16 bisa dipasarkan di Indonesia.
iPhone 16 Pro dan Pro Max. (Sumber: Apple)
Techno10 Januari 2025, 15:41 WIB

Oppo Reno 13 Series Rilis Global, Hadirkan 3 Smartphone Sekaligus

Perangkat ini akan diluncurkan secara bertahap ke pasar tambahan setelah peluncuran awal di wilayah Asia Pasifik.
Oppo Reno 13 Pro 5G. (Sumber: Oppo)
Techno09 Januari 2025, 21:29 WIB

CES 2025: Acer Rilis Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Baru

Yang juga diumumkan adalah Nitro Mobile Gaming Controller dengan desain yang dapat dilipat.
Acer Nitro Blaze 8. (Sumber: Acer)
Automotive09 Januari 2025, 21:08 WIB

Geely Auto Sukses Jual Jutaan Kendaraan Sepanjang 2024, Meningkat 32%

Pertumbuhan pasar internasional perusahaan juga melampaui 53%.
Ilustrasi Geely EX5. (Sumber: istimewa)