Riset Apple: Model AI Berbasis LLM Tidak Mampu Berpikir Logis

Uli Febriarni
Selasa 15 Oktober 2024, 16:25 WIB
(ilustrasi logo Apple) AI ChatGPT dan Gemini Google tak berpikir Logis (Sumber: Apple)

(ilustrasi logo Apple) AI ChatGPT dan Gemini Google tak berpikir Logis (Sumber: Apple)

Riset yang dilakukan oleh tim kecerdasan buatan (AI) Apple menemukan bahwa, mesin yang didasarkan pada model bahasa besar (LLM), seperti yang dikembangkan oleh Meta dan OpenAI, masih kurang dalam kemampuan penalaran dasar.

Riset tersebut menyimpulkan, model LLM saat ini tidak memiliki kemampuan penalaran kritis, dan cenderung menggunakan pola pencocokan yang rentan terhadap perubahan kata-kata sederhana.

Baca Juga: Google Gunakan Energi Nuklir Sebagai Daya di Pusat Data AI

Baca Juga: Adobe Luncurkan Luncurkan Perangkat AI Terbaru Firefly Video Model, Ada Kemampuan Penyesuaian Suara Dubbing & Lipsync

LLM adalah model kecerdasan buatan yang dilatih menggunakan sejumlah besar data teks. Model ini dirancang untuk memahami, menghasilkan, dan merespons teks secara alami, meniru bagaimana manusia berbicara atau menulis. Biasanya digunakan pada chatbot AI, penerjemah dan penulisan otomatis.

"Riset yang diterbitkan oleh arXiv untuk Apple itu mengungkap, chatbot AI tersebut hanya mencocokan pola untuk menjawab pertanyaan atau memproses permintaan pengguna," demikian dilansir dari Katadata, Selasa (15/10/2024).

Diketahui, arXiv adalah platform berbagi hasil penelitian yang dikurasi dan terbuka untuk siapa saja.

Baca Juga: Vivo X200 Series Rilis di China, Tawarkan Model X200 Pro Mini

Baca Juga: Fujifilm Memperkenalkan Kamera Digital Mirrorless X-M5, Ada 2 Opsi Warna

Menurut penelitian, tolok ukur yang paling umum untuk keterampilan penalaran adalah tes GSM8K, yakni kumpulan soal matematika yang terdiri dari sekitar 8.000 soal tingkat sekolah dasar.

Tes itu digunakan untuk mengukur kemampuan penalaran dan pemecahan masalah model AI. Soal-soal ini biasanya melibatkan pertanyaan logika sederhana dan perhitungan matematika dasar.

Namun ada risiko model AI pernah dilatih dengan jawaban-jawaban dari tes tersebut. Jika benar, maka hasilnya mungkin tidak mencerminkan kecerdasan sebenarnya dari model, tetapi lebih karena AI telah mempelajari jawaban saat pelatihan, bukan karena kemampuan berpikir yang asli.

Tim Apple selanjutnya mengusulkan tolok ukur baru bernama GSM-Symbolic untuk membantu mengukur kemampuan penalaran model-model ini.

Penelitian ini menguji lebih dari 20 model, termasuk GPT-4 dari OpenAI.

Untuk menguji pola penalaran dari AI yang sesungguhnya, tes tersebut mengubah hal-hal seperti nama, angka, dan menambahkan informasi tidak penting. Poin-poin itu diubah untuk melihat apakah AI masih bisa menjawab pertanyaan dengan benar.

Secara khusus, kinerja semua model menurun saat nilai numerik atau variabel dalam pertanyaan diubah pada tolok ukur GSM-Symbolic. Penelitian tersebut juga menunjukkan, semakin kompleks pertanyaan dengan lebih banyak klausa, kinerja model semakin memburuk.

Tim Apple juga menguji masalah matematika sederhana yang seharusnya tidak dipengaruhi oleh informasi tambahan.

Contoh soal yang digunakan misalnya: "Oliver memetik 44 kiwi hari Jumat. Kemudian dia memetik 58 kiwi pada Sabtu. Pada Minggu, dia memetik dua kali lipat jumlah kiwi yang dia lakukan pada Jumat, tetapi lima di antaranya sedikit lebih kecil dari rata-rata. Berapa banyak buah kiwi yang dimiliki Oliver?"

Namun, model dari OpenAI dan Meta secara keliru menghitung jumlah total kiwi Oliver dengan mengurangkan 'lima kiwi yang lebih kecil' dalam soal tadi, tanpa memahami bahwa ukuran kiwi tidak relevan dengan masalah yang sedang ditanyakan.

Ini membuktikan bahwa model tersebut tidak benar-benar memahami masalah dan hanya mengandalkan pola bahasa.

"Model AI cenderung mengubah pernyataan menjadi operasi tanpa benar-benar memahami maknanya. Ini memvalidasi hipotesis peneliti, bahwa LLM mencari pola dalam masalah penalaran, daripada secara bawaan memahami konsep," demikian isi penelitian.

Model pengujian pada tolok ukur yang mencakup informasi yang tidak relevan itu, mengekspos cacat kritis dalam kemampuan LLM untuk benar-benar memahami konsep matematika dan membedakan informasi yang relevan untuk pemecahan masalah.

Baca Juga: Lalamove Hadirkan 3 Fitur Pengiriman Baru, Cek Selengkapnya

Berkaca pada hasil pengujian, dikabarkan Apple berencana memperkenalkan AI versinya sendiri yang lebih canggih, dimulai dengan iOS 18.1, guna mengatasi keterbatasan yang ada pada LLM saat ini.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)
Startup20 Februari 2025, 18:45 WIB

GoTyme x Danabijak x Olsera Tawarkan Program MCA untuk UMKM

GoTyme Indonesia Menawarkan Pembiayaan yang Fleksibel untuk UMKM.
GoTyme Indonesia gandeng Danabijak dan Olsera beri pinjaman bagi UMKM. (Sumber: istimewa)