Indonesia Mau Bangun Metaverse Tapi Kualitas Jaringan Masih Rendah, Kominfo & Meta Dorong Kolaborasi Lintas Stakeholder

Uli Febriarni
Kamis 27 Oktober 2022, 17:06 WIB
ilustrasi metaverse / freepik

ilustrasi metaverse / freepik

Perkembangan teknologi metaverse yang semakin pesat dalam beberapa waktu terakhir, digadang-gadang akan membawa banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari.

Kendati demikian, diperlukan adanya jaringan berkualitas dengan latensi rendah, bandwidth yang simetris, dan kecepatan internet yang tinggi. Agar masyarakat dapat menikmati metaverse dengan optimal.

Sayangnya, ketersediaan jaringan yang stabil masih menjadi tantangan besar di Indonesia. 

Merespon hal tersebut, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo RI, Ismail mengatakan, sejumlah upaya telah dilakukan pemerintah dalam pengembangan teknologi metaverse.

Misalnya saja, saat ini pemerintah mengupayakan Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga ingin ikut serta menjadi tuan rumah yang bisa mengembangkan teknologi metaverse.

“Pemerintah terus mendorong pengembangan teknologi metaverse di Indonesia dari sisi regulasi. Regulasi yang diciptakan saat ini merupakan regulasi yang ramah terhadap investasi, memberikan ruang gerak perubahan teknologi dan inovasi, dan mendorong efisiensi untuk mendorong tumbuhnya ekosistem metaverse,” ujar Ismail, dalam keterangan tertulis kepada Techverse, Kamis (27/10/2022).

Keterangan itu, Ismail sampaikan dalam kegiatan diskusi bertajuk Konektivitas untuk Masa Depan Metaverse di Indonesia, yang diinisiasi oleh Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada (CfDS UGM) bersama Meta, didukung penuh oleh Kemenkominfo RI.

Diskusi itu merupakan rangkaian ke-4 dari acara pendukung Digital Economic Working Group G20. Diskusi ini bertujuan untuk mendalami peluang dan tantangan yang dihadapi industri terkait konektivitas di Indonesia, utamanya dalam menyiapkan jaringan yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. 

Kepala Kebijakan Konektivitas Dan Akses Meta, Ismail Shah mengungkap, ada beberapa komponen yang dibutuhkan untuk mendukung terwujudnya ekosistem metaverse di Indonesia, dari segi pembangunan infrastruktur digital.

“Komponen yang dibutuhkan untuk mewujudkan metaverse antara lain user, akses, jaringan ISP, edge/cloud, dan kapasitas bandwidth internasional berupa kabel bawah laut. Meskipun semua komponen belum sepenuhnya direalisasikan di banyak negara, kami masih dapat memiliki beberapa pengembangan melalui aplikasi dan perangkat AR,” sebut dia. 

Ismail melanjutkan, investasi Meta pada konektivitas untuk membangun masa depan metaverse salah satunya tertuang pada pembangunan dua kabel bawah laut, –Echo dan Biofrost–, yang akan menyediakan koneksi baru yang vital antara kawasan Asia Pasifik dan Amerika Utara dan dapat meningkatkan kapasitas transpasifik sebesar 70%.

Di Indonesia, dua kabel bawah laut ini akan meningkatkan konektivitas di provinsi-provinsi Indonesia bagian Tengah dan Timur.

Investasi Echo dan Biofrost ini, diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar $59 miliar secara kumulatif antara 2023 dan 2025, dan membantu menciptakan hingga 1,8 juta pekerjaan pada 2025. Baik itu pekerjaan di bidang konstruksi, telekomunikasi, dan industri berorientasi layanan seperti keuangan, perawatan kesehatan, TI, dan pendidikan.

Di keterangan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif menuturkan, hal yang paling utama untuk dikembangkan di Indonesia adalah penetrasi fixed broadband. Karena pada saat ini penetrasi fixed broadband di Indonesia masih dibawah 15%.

Sementara metaverse membutuhkan internet yang lebih baik lagi. Oleh karena itu diperlukan perkembangan jaringan yang masif, agar bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia dan meningkatkan ekonomi digital.

Ia juga berharap, pemerintah dan mitra global bisa turut mendukung terciptanya infrastruktur digital yang optimal dan efisien untuk memfasilitasi metaverse.

Sementara itu Senior Director of Government Affairs Southeast Asia Qualcomm International Nies Purwanti menjelaskan, seluruh stakeholder yang terlibat harus secara matang menyiapkan infrastruktur yang memadai.

“Kita perlu menggunakan teknologi 5G untuk menyiapkan 'jalan tol', agar aplikasi dan solusi metaverse bisa dinikmati oleh masyarakat atau perusahaan-perusahaan,” ajaknya.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Hobby22 Februari 2025, 16:51 WIB

Mau Beli Akun atau Joki Gim? BangJohn Bisa Jadi Opsi

Platform ini Tawarkan Solusi Transaksi yang Aman dan Nyaman bagi Gamers.
BangJohn memungkinkan konsumen untuk jual, beli, dan joki gim. (Sumber: istimewa)
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)