Sejumlah platform teknologi turut melakukan berbagai cara dalam rangka mendukung Pemilihan Umum 2024 dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Indonesia.
Demikian juga dengan Meta, platform yang dipimpin Mark Zuckerberg itu membuktikan dukungan mereka untuk Pilkada Serentak 2024 dengan menghadirkan Hub Pemilu Meta.
"Hub Pemilu Meta adalah hub informasi seputar Pemilihan Umum (Pemilu), yang sudah dapat diakses oleh masyarakat dan seluruh pihak yang terlibat dalam Pilkada," ungkap Meta, seperti diakses dari halaman Hub Pemilu Meta, disadur Kamis (24/10/2024).
Hub Pemilu Meta mencakup informasi seputar kebijakan Meta dan literasi digital terkait Pilkada. Meliputi di antaranya kebijakan dalam berkomunikasi di dunia digital, kiat menghadapi misinformasi, dan kiat aman menggunakan platform digital juga tersedia di dalam hub informasi tersebut.
Baca Juga: Gemini Live Kini Mendukung Percakapan Bahasa Indonesia
Topik penting yang dibahas dalam Hub Pemilu Meta seperti misalnya praktik terbaik dalam hal keamanan, kebebasan berekspresi, dan pembangunan komunitas.
Peserta Pemilu 2024 juga dapat mengakses berbagai informasi di Hub Pemilu 2024 Meta, agar mereka menemukan cara terbaik dalam membuat iklan politik, menjaring keterlibatan calon pemilih sampai komunitas.
Meta mengadakan pelatihan publik bagi partai politik dan penyelenggara Pemilu, berbagi informasi seputar integritas Pemilu, upaya keselamatan dan keamanan, kebijakan penanganan misinformasi, serta P5 bagi partai politik.
Pelatihan ini menjangkau 2.400 anggota Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum, serta partai politik peserta pilkada di Indonesia.
Baca Juga: 2 Tampilan Baru New CBR150R, Victory Matte Black dan Tricolor, Segini Harganya
Meta juga melakukan beberapa inisiatif untuk mendukung pelaksanaan Pilkada di Indonesia, termasuk bekerja sama dengan pihak ketiga dalam melakukan pengecekan fakta seputar pilkada.
"Meta berkomitmen untuk menghentikan penyebaran disinformasi. Kami menggunakan perpaduan teknologi penegakan, tinjauan oleh manusia, dan pemeriksa fakta independen untuk mengidentifikasi, meninjau, dan mengambil tindkan terhadap jenis konten ini," demikian ditegaskan Meta.
Bahkan, sebagai upaya transparansi iklan tentang isu sosial, Pemilu, atau politik, Meta akan melabeli konten yang dibuat menggunakan AI (kecerdasan buatan).
Perusahaan bermitra dengan Kompas, Tempo, Liputan6, Tirto, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), dan Agence France-Presse (AFP) dalam melakukan verifikasi terhadap konten misinformasi viral dalam bahasa Inggris dan Indonesia yang beredar di platformnya.
Baca Juga: Qualcomm Hadirkan Snapdragon 8 Elite dengan CPU Seluler Tercepat di Dunia
Baca Juga: Insta360 Ace Pro 2 Memiliki Layar yang Lebih Besar dan Kemampuan Perekaman 8K
Di samping itu, Meta menghadirkan pengingat dan stiker Pemilu yang akan diaktifkan pada hari Pilkada.
Pengingat Hari Pilkada adalah notifikasi Facebook dan Instagram di bagian atas umpan akun pengguna, yang mengingatkan mereka untuk memilih dan mengarahkan mereka ke informasi resmi tentang pemungutan suara.
Di Instagram, akan ada stiker yang dapat digunakan di Stories pengguna untuk menunjukkan partisipasi mereka dalam Pilkada.
Sementara itu, dalam rangka mencerdaskan pemilih, Meta juga menghadirkan Asah Digital, program literasi digital yang dimulai pada 2019 untuk memberdayakan masyarakat.
Program ini dilaksanakan bermitra dengan lima organisasi masyarakat sipil, untuk menyediakan sumber daya dan modul pendidikan, guna membantu masyarakat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kewargaan digital bertanggung jawab dalam komunitas mereka.
Asah Digital berfokus menjangkau pemilih muda dan pemula, yang mencakup lebih dari 50 persen kelompok pemilih, melalui kemitraan dengan Love Frankie, USAID, dan YCAB Foundation.
Meta menjalankan kampanye literasi digital 'Saring Daring' bersama USAID dan Love Frankie, dengan mengajak mahasiswa membuat video tentang kewargaan digital yang bertanggung jawab.
Video yang dihasilkan dimanfaatkan untuk mempromosikan kewargaan digital dan keamanan daring menjelang periode penting Pemilu, guna mengingatkan pengguna tentang ketahanan daring.
Di Facebook, pengguna dapat memilih bingkai profil bertema pemilu untuk menunjukkan partisipasi dalam pemilihan kepala daerah.