Techverse.asia - Jajaran iPhone 16 dan Watch Series 10, dan perangkat lain yang diumumkan Apple bulan lalu hingga kini masih dilarang dijual oleh Pemerintah Indonesia. Pasalnya, Apple gagal memenuhi komitmen investasi lokalnya senilai US$15 juta atau sekitar Rp236,6 miliar.
Baca Juga: Terungkap! Alasan Semua Model iPhone 16 Memiliki RAM 8GB
Dikatakan bahwa Apple telah menginvestasikan Rp1,48 triliun dari 1,71 triliun rupiah yang dijanjikannya untuk sumber daya dan/atau infrastruktur lokal guna memenuhi persyaratan Indonesia.
Meskipun demikian, menurut data Kementrian Perindustrian (Kemenperin) sampai saat ini ada sekitar sembilan ribu unit iPhone 16 yang tercatat masuk ke Indonesia. Gawai-gawai ini telah dikirim melalui pos ke negara tersebut atau dibawa oleh awak kapal dan penumpang dengan tangan.
Walau diizinkan masuk ke Indonesia, tapi iPhone 16 tersebut tidak boleh diperjualbelikan, melainkan hanya diperbolehkam untuk keperluan pribadi. Sejak 2020, semua smartphone yang dibeli dari luar negeri dan dibawa masuk dikenakan pajak dan harus didaftarkan ke pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Spek Lengkap iPhone 16 dan 16 Plus: Disematkan Camera Control dan Apple Intelligence
"Seri iPhone 16 yang masuk ke Indonesia dengan dibawa penumpang dan membayar pajak merupakan barang bawaan yang tidak boleh diperjualbelikan, dan terbatas pada pemakaian pribadi penumpang," ungkap Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif baru-baru ini.
Dijelaskannya, iPhone 16 masuk dalam kategori barang pos dan telekomunikasi (postel) yang boleh masuk Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, berdasarkan Pasal 35 pada Peraturan Pemerintah No.46/2021 tentang Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran.
"Kendati begitu, jumlah yang dibawa tidak boleh lebih dari dua unit per penumpang," katanya.
Sementara itu, alat telekomunikasi atau perangkat telekomunikasi yang berasal dari produsen dan importir terdaftar wajib memiliki sertifikat standar teknis dan wewenang pendaftaran IMEI-nya ada pada Kemenperin.
Baca Juga: Apple Meluncurkan iPhone 16 Pro dan 16 Pro Max, Pakai Chip A18 Pro
"Sesuai dengan pernyataan sebelumnya dari Bapak Menteri, perangkat iPhone 16 yang diimpor oleh importir terdaftar belum dapat dipasarkan di dalam negeri. Karena PT Apple Indonesia belum memenuhi komitmen investasinya untuk memperoleh sertifikasi TKDN skema inovasi," terangnya.
Lantaran Apple hingga kini belum mau memenuhi ambang batas investasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia, alhasil Kemenperin belum akan mengeluarkan sertifikasi yang diperlukan agar produk terbaru Apple dapat dijual di Tanah Air.
Larangan tersebut tidak memengaruhi perangkat Apple lama, yang masih dapat dijual perusahaan di Indonesia. Perlu diketahui bahwa berdasarkan aturan konten lokal Indonesia, perangkat tertentu yang dijual di sana harus mengandung setidaknya 40 persen 'konten dalam negeri.'
Hal itu dapat dicapai dengan, misalnya, menggunakan bahan yang bersumber dari dalam negeri, memiliki pabrik manufaktur, atau mempekerjakan pekerja lokal.
Baca Juga: Apple Dikabarkan akan Membuka 4 Toko Ritel Baru di India
Apple sendiri telah mendirikan empat akademi pengembang di Indonesia dan, sejak awal tahun ini, perusahaan tersebut berencana untuk mendirikan fasilitas manufaktur di sana. Sedangkan, Samsung dan Xiaomi termasuk di antara produsen ponsel pintar yang kini memiliki pabrik di Indonesia.
Dengan tidak menginvestasikan kekurangan pembayaran sebesar Rp236,6 miliar yang dibutuhkan supaya dapat memenuhi ambang batas, dampaknya adalah Apple tidak dapat menjual produk terbarunya di ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Meskipun Apple bukanlah merek smartphone terpopuler di Indonesia (tidak termasuk dalam enam teratas, versi Bloomberg), Tetapi Apple memiliki ruang untuk mengembangkan pasarnya di sana.
Indonesia disebut-sebut memiliki ekonomi senilai US$1 triliun dan populasi muda yang semakin melek teknologi. Pemerintah juga turut melaporkan bahwa ada 350 juta ponsel pintar yang aktif di negara tersebut, yang berpenduduk lebih dari 280 juta jiwa.
Baca Juga: Cara Apple Membuat Jajaran iPhone 16 Sekarang Lebih Mudah Diperbaiki