Ayo berkenalan dengan e-wallet NUcash, inovasi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), untuk memenuhi kebutuhan transaksi dan manajemen administrasi organisasi yang terintegrasi secara baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam laman NUcash.id, PBNU menyebut NUcash hadir dalam rangka mewujudkan prinsip-prinsip pengembangan sosial dan ekonomi yang tertuang dalam MABADI KHAIRA UMMAH, di antaranya:
1. Ash-Shadqu : Benar dan Transparansi
2. Al-Amanah : Terpercaya, Trustworthy
3. Al-Adalah : Adil, Proporsional, Fairness
4. At-Ta'awun : Tolong menolong, Kerjasama
5. Al-Istiqamah : Berkelanjutan, Sustainable.
Fitur-fitur NUcash dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan organisasi dan masyarakat yang terintegrasi antara lain dengan:
1. Manajemen dan administrasi organisasi dari pusat, wilayah hingga cabang.
2. LAZISNU dalam mengelola fitur layanan zakat, infaq, shodaqoh dan donasi.
3. Lembaga Wakaf NU dalam mengelola program-program Wakaf.
4. PBNU dalam mengelola Iuran (I’anah) Anggota bagi warga Nahdlatul Ulama.
5. LPTNU dalam mengelola system pembayaran di lingkungan perguruan tinggi.
Techverse.asia kemudian menghubungi salah seorang penggerak PBNU, yang turut andil dalam mengembangkan NUcash ini. Dia adalah Mohamad Syafi' Alieha atau populer dengan nama Savic Ali.
Kepada Techverse, Savic Ali mengungkap bahwa NUcash ini sebetulnya sudah ada sejak 2018 namun tidak berkembang. Sehingga ia bersama timnya kemudian mengembangkan ulang produk ini, menjadi aplikasi yang bisa memfasilitasi para alumni pesantren dan jamaah masjid, untuk bisa mensupport pesantren dan masjidnya masing-masing.
"Karena ke depan katanya cashless kan," kata dia, Jumat (28/10/2022).
Dengan semakin banyak orang yang menggunakan e-wallet nucash, maka akan memudahkan para alumni pesantren, jamaah masjid, donatur untuk berdonasi di masjid dan pesantren mereka masing-masing. Karena, NUcash memiliki fitur untuk menjadi donatur tetap.
Bukan Hanya Keluarga Nahdliyin Yang Bisa Pakai
Ketua PBNU ini menambahkan, pada dasarnya NUcash sama dengan beberapa e-wallet atau aplikasi payment yang lain.
"Karena memang kami bekerja sama dengan salah satu perusahaan yang punya lisensi Bank Indonesia untuk e-wallet dan pembayaran. Jadi ada beberapa fitur yang merupakan default dari partner kami," ujarnya.
Kala ditanya siapa saja yang bisa menggunakan NUcash ini, Savic menyatakan bahwa pada dasarnya siapa saja bisa menggunakan NUcash. Karena ini merupakan platform yang terbuka dan pihak pengembang tidak membatasi penggunanya, sejauh itu relevan.
Mengingat e-wallet NUcash ini bisa digunakan sebagai metode pembayaran QRIS, tagihan listrik dan fitur lain. Seperti yang lazim ada di platform lain.
"Tapi platform untuk [donasi] pesantren dan masjid, itu hanya ada di platform kami," imbuhnya.
Dan bila merujuk ke tujuan awal, kehadiran NUcash ini memang utamanya adalah untuk lingkungan komunitas warga nahdliyin dan pesantren. Yang mana, belum banyak dari mereka yang masuk ke urusan digital.
"Jadi memang sekaligus untuk mengedukasi warga kami [nahdliyin dan pesantren], agar lebih melek dengan teknologi digital. Karena sebelumnya kan kami sudah membuat aplikasi NUonline, lalu kami develope NUcash ini," imbuhnya.
Cita-cita NUcash: Mendukung Cashless Society Lebih Cepat Terwujud
Ke depan, akan ada beberapa fitur layanan yang ditambahkan oleh pengembang ke NUcash. Dan saat ini sedang dalam tahap penjajakan dengan beberapa mitra.
"Kami masih trial dan mencari feedback juga dari para pengguna baru yang masih terbatas," ucapnya.
"Pada dasarnya lingkungan kami belum terlalu melek digital, ibarat generasi milenialnya saja masih banyak yang tidak pakai e-wallet. Sementara saya ngobrol dengan banyak pihak, pemerintah juga berkepentingan agar cashless society bisa lebih cepat terwujud," terangnya.
Harapan pengembang atas adanya NUcash, yakni fitur-fitur yang ada bisa membantu warga NU dan pesantren dalam mengelola kemampuan literasi keuangan.
Tidak menutup kemungkinan, NUcash akan menambahkan fitur untuk bisa menabung emas. Apalagi, menurut Savic, kaum ibu nahdliyin punya kebiasaan membeli emas dan menyimpannya. Jauh berbeda dengan orang-orang yang melek digital, membeli emas lewat aplikasi.
"Jadi bagaimana kami mengedukasi warga kami soal praktik untuk investment. Walau itu investasi risiko rendah, [tetap] perlu dilakukan sebagai bagian financial planning (perencanaan keuangan)," jelasnya.
"Kan kita ini masyarakat yang terbiasa [dengan prinsip] hidup sudah diatur Gusti Allah, tidak perlu planning-planning. Artinya, kami berkpentingan mengedukasi warga untuk punya financial planning, financial literacy. Dunia sudah berubah," tegasnya.
Legalitas Terjamin, Sistem Keamanan Terus Dikokohkan
Kabar menggembirakan bahwa, NUcash bisa digunakan oleh pengguna ponsel pintar android maupun iPhone. Dan penyempurnaan aplikasi akan terus dilakukan.
Kendati saat ini masih versi trial, pihaknya terus melakukan berbagai penyempurnaan. Apalagi sebagai aplikasi keuangan, mereka harus memastikan keamanan sistem NUcash bisa berjalan baik.
Bekerjasama dengan sebuah perusahaan yang sudah memegang lisensi Bank Indonesia, membuat mereka percaya bahwa aplikasi NUcash ini aman digunakan.
Apa lagi nih yang ingin kamu ketahui soal NUcash? Legalitas? Mas Savic menyatakan bahwa e-wallet NUcash ini aplikasi legal. Mereka menggunakan engine dari salah satu perusahaan yang memegang lisensi Bank Indonesia untuk e-wallet, Digiasia Bios. Tunggu apa lagi? Ayo instal NUcash