Techverse.asia - OpenAI resmi mengumumkan bahwa mereka telah membeli atau akuisisi domain yang bernama Chat.com, sehingga semakin menambah koleksi nama domainnya yang terkenal. Kabar ini juga disampaikan langung oleh CEO OpenAI Sam Altman di X (atau sebelumnya Twitter) pada Kamis (7/11/2024) kemarin.
Baca Juga: Realme Gelar Program 11.11 Top Player, Dapatkan Diskon Sampai Rp2 Juta
Dengan demikian, saat orang mengakses website Chat.com, maka sekarang akan diarahkan ke chatbot OpenAI yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI), ChatGPT. Soal pembelian domain tersebut, OpenAI menolak untuk menyebutkan berapa banyak biaya yang telah mereka keluarkan.
Dan kalau kamu mengharapkan akan ada perubahan drastis dari chatbot OpenAI, langkah tersebut kemungkinan tidak terkait dengan perubahan merek ChatGPT. Meski begitu, penghilangan kata 'GPT' dari domain Chat.com sejalan dengan upaya perubahan merek yang dilakukan OpenAI baru-baru ini.
Sebab pada September tahun ini, perusahaan mengumumkan serangkaian model penalaran baru yang dimulai dengan 'o1.' Saat itu, mantan kepala peneliti OpenAI Bob McGrew berharap bahwa seri o1 akan menandai langkah pertama dari nama yang lebih baru dan lebih masuk akal untuk mengomunikasikan pekerjaan perusahaan dengan lebih baik.
Baca Juga: Chatbot Claude Anthropic Kini Bisa Melakukan Pengodean, Termasuk Java Script
Sebagai informasi, menurut situs laman sejarah domain who.is, Chat.com pertama kali didaftarkan pada September 1996 silam. Sebelum diakuisisi oleh OpenAI, domain ini terakhir kali berpindah tangan pada tahun lalu, ketika salah satu pendiri dan Chief Technology Officer (CTO) HubSpot Dharmesh Shah dilaporkan membelinya seharga US$15,5 juta.
Pembelian yang dilakukan oleh Shah itu membuat kita bisa berspekulasi bahwa eksekutif tersebut melihat industri chatbot AI yang sedang berkembang pesat dan potensi istilah ringkas untuk menghasilkan keuntungan yang besar.
Shah yang membeli Chat.com saat itu menjadikannya salah satu dari dua penjualan domain teratas sepanjang masa yang dilaporkan ke publik. Namun demikian, hanya beberapa bulan kemudian, ia mengumumkan bahwa ia telah menjual domain tersebut, meskipun ia tidak akan mengungkapkan detail penjualan atau pembelinya.
Baca Juga: Apple Dilaporkan Tidak Membayar OpenAI untuk Menggunakan ChatGPT di Sistem Operasinya
Khususnya, Shah hanya mengonfirmasi bahwa ia menjual domain tersebut dengan harga lebih dari yang awalnya ia bayarkan saat membelinya. "Alasan saya membeli Chat.com sangat sederhana yaitu saya berpikir bahwa UX berbasis Chat (#ChatUX) adalah hal besar berikutnya dalam perangkat lunak (software)."
"Berkomunikasi dengan komputer software melalui antarmuka bahasa alami jauh lebih intuitif. Hal ini dimungkinkan oleh adanya teknologi Generative AI," tulis Shah dalam sebuah posting LinkedIn yang mengumumkan pembelian tersebut kami lihat, Jumat (8/11/2024).
Setelah pengumuman ini dipublikasikan, Dharmesh Shah mengonfirmasi dalam sebuah posting di X/Twitter bahwa OpenAI memang membeli domain tersebut darinya dan menyiratkan bahwa perusahaan rintisan (startup) ini membayarnya dalam bentuk saham, bukan uang tunai.
Baca Juga: Google Hadirkan Obrolan Suara Gemini Live, Tandingan ChatGPT Advanced Voice Mode?
Nama domain Chat.com pun tampaknya tidak berpindah tangan sejak dijual tahun lalu, yang menunjukkan bahwa OpenAI tidak lagi menjadi tuan rumah ChatGPT di Chat.com - jadi ini mungkin tidak menunjukkan adanya perubahan merek.
Di sisi lain, orang-orang yang menimbun domain-domain yang memiliki nama unik adalah kisah usang di internet itu sendiri. Hanya beberapa bulan yang lalu, perusahaan rintisan AI Friend menghabiskan US$1,8 juta untuk domain friend.com setelah mengumpulkan dana sebesar US$2,5 juta.
Setelah baru saja mengumpulkan US$6,6 miliar, OpenAI yang menghabiskan lebih dari US$10 juta - dalam bentuk uang tunai atau saham - hanyalah setetes air dalam ember.
Baca Juga: Friend: AI Wearable Berbentuk Kalung, Menemani dalam Melewati Kesepian