Techverse.asia - Nikon telah meluncurkan kamera mirrorless Z50II ukuran APS-C/format DX yang telah menggunakan dudukan Nikon Z. Kamera ini akan tersedia mulai akhir November ini seharga US$910 atau sekitar Rp14,3 jutaan untuk bodi kamera saja, tetapi juga dapat dibundel dengan lensa.
Menambahkan lensa 16-50mm f/3.5-5.6 VR akan menaikkan harga menjadi US$1050 (Rp16 jutaan), sementara bundel dengan lensa 16-50mm dan 50-250mm f/4.5-6.3 VR akan menjadi US$1.300 (Rp20 jutaan).
Z50II menawarkan kemampuan pemotretan yang lebih baik berkat mesin pengolah gambar baru, dan pilihan 31 tampilan yang terinspirasi film yang dapat diakses dengan cepat melalui tombol khusus. Tombol Picture Control khusus ini - yang pertama pada semua kamera Nikon - adalah peningkatan paling menarik pada Z50II.
Baca Juga: Sekarang Bisa Upload Lagu ke TikTok dari Spotify atau Apple Music
Tombol itu memungkinkan akses ke berbagai preset warna hanya dalam satu langkah. Pengguna akan menikmati kemudahan untuk dapat dengan cepat mengubah Picture Control yang aktif saat memotret, bahkan dalam mode pemotretan otomatis.
Resep yang diunduh dan disimpan ke kamera juga dapat langsung digunakan, sehingga memudahkan untuk menikmati ekspresi gambar yang lebih beragam seperti halnya mengganti film atau filter.
Pilihan Limit Picture Control baru yang hanya menampilkan item yang paling sering digunakan juga telah ditambahkan, sehingga pengguna dapat dengan cepat mengakses gaya gambar favorit mereka.
Sementara, efek Picture Control dapat dipratinjau dalam tampilan langsung monitor kamera atau jendela bidik elektronik (EVF), sehingga memungkinkan pengguna untuk memperoleh gambar sesuai keinginan mereka. Selain itu, Z50II mendukung Imaging Recipes, yang memberikan peluang untuk menemukan dan mencoba gaya ekspresi gambar baru menggunakan Nikon Imaging Cloud.
Baca Juga: Seberapa Penting Suara ‘Klik’ Saat Memotret Memakai Kamera? Ini Penjelasan Nikon
Nikon Z50II memiliki sensor crop CMOS 20,9MP yang sama seperti Z50 asli, tetapi dengan kemampuan pemotretan yang lebih baik karena merupakan kamera APS-C pertama dari perusahaan yang menggunakan prosesor gambar Expeed 7 yang terdapat di Nikon Z8 dan Z9.
Hal ini memungkinkan Z50II untuk mengambil gambar hingga 30 frame per second (fps) menggunakan rana elektroniknya, atau hingga 11 fps dengan rana mekanisnya.
Prosesor yang ditingkatkan juga meningkatkan kemampuan autofokus Z50II dengan kemampuan untuk mendeteksi dan melacak sembilan subjek yang berbeda termasuk orang, hewan seperti anjing dan kucing, mobil, kereta api, dan bahkan pesawat.
Mesin pemrosesan gambar Expeed 7 tersebut pun mendukung pembuatan video 4K UHD beresolusi tinggi dengan oversampling 5,6K. Mesin ini juga mendukung perekaman video N-Log yang menawarkan gradasi warna yang halus dan kaya, yang memungkinkan perekaman video berkualitas tinggi.
Baca Juga: Sony ZV-E10 akan Diniagakan di Indonesia, Berapa Harganya?
Videonya juga jauh lebih baik. Mesin ini meningkatkan perekaman video 4K menjadi 60 fps, naik dari 4K pada 30 fps dengan Z50 asli, dan menambahkan kemampuan untuk merekam dalam format N-Log pada 10-bit yang menawarkan lebih banyak fleksibilitas saat melakukan gradasi warna pada rekaman pascaproduksi.
Z50II juga menambahkan monitor bentuk gelombang yaitu Product Review Mode yang akan memprioritaskan fokus pada subjek yang ditempatkan di latar depan, dan waktu perekaman berkelanjutan selama 125 menit.
Peningkatan lainnya termasuk EVF yang hampir dua kali lebih terang dari yang ada di Z50, tangkapan pra-rilis yang dapat merekam hingga 30 gambar JPEG sebelum tombol rana kamera ditekan sepenuhnya, lampu tally yang menunjukkan saat video sedang diambil, dan penambahan jack headphone 3,5 mm dan mikrofon.
Fitur lainnya termasuk lampu kilat internal, layar flip-out, EVF 2,36 juta titik yang lebih cerah (sekarang 1.000 nits), satu slot kartu UHS-II, lampu tally, dukungan streaming USB, dan rentang ISO yang lebih luas hingga 512.000.
Baca Juga: Hadir di Indonesia, Harga Kamera Canon EOS R5 Mark II Tembus Lebih dari Rp110 Juta
Satu kelemahan kamera ini adalah resolusinya, yang tergolong rendah dalam kisaran harga ini yaitu 20,9MP. Kamera ini juga tidak dilengkapi dengan stabilisasi internal, jadi harus mengandalkan stabilisasi elektronik untuk video atau membeli lensa dengan stabilisasi bawaan.