Mantap! Daya Saing Digital Indonesia Naik ke Peringkat 43 Dunia

Rahmat Jiwandono
Jumat 15 November 2024, 14:13 WIB
Ilustrasi daya saing digital. (Sumber: freepik)

Ilustrasi daya saing digital. (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Peringkat daya saing digital Indonesia naik dua peringkat ke posisi 43 dunia dari total 67 negara yang diukur dalam riset the International Institute for Management Development World Digital Competitiveness Ranking (IMD WDCR) 2024.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, daya saing digital Indonesia tercatat terus naik dari posisi 56 (2020), 53 (2021), 51 (2022), 45 (2023), dan 43 (2024).

Baca Juga: Laporan e-Conomy SEA 2024: Perekonomian Digital Indonesia akan Mencapai GMV yang Fantastis

Namun dibanding sejumlah negara di Asia Tenggara, peringkat Indonesia cukup tertinggal. Indonesia tercatat hanya unggul dari Filipina. Berikut daftar lima besar negara dengan daya saing digital terbaik di Asia Tenggara:

  • Singapura (peringkat 1, dengan skor 100)

  • Malaysia (peringkat 36, dengan skor 65,5)

  • Thailand (peringkat 37, dengan skor 65,45)

  • Indonesia (peringkat 43, dengan skor 61,36)

  • Filipina (peringkat 61, dengan skor 45,18)

Jika dibandingkan dengan sejumlah negara Asia lainnya, peringkat daya saing digital Indonesia tercatat masih lebih baik dari India (51) dan Turki (55). Pasalnya, peringkat daya saing digital kedua negara ini terus turun dalam lima tahun terakhir.

Riset IMD WDCR 2024 dilakukan oleh IMD World Competitiveness Center (WCC) berdasarkan data keras dan survei. Untuk mengukur kelebihan dan kekurangan daya saing digital suatu negara, WCC menggunakan 52 kriteria yang digunakan untuk menentukan peringkat.

Baca Juga: Algorithmics Kini Hadir di 4 Kota Besar di Indonesia, Tingkatkan Literasi Digital Anak

Faktor-faktor itu lantas dikelompokkan menjadi tiga pilar utama, yaitu pengetahuan, teknologi, dan kesiapan masa depan. Ketiga faktor ini diyakini menjadi penentu tingkat inovasi, inklusi dan transformasi digital suatu negara.

“Untuk meningkatkan daya saing digital, negara harus menyeimbangkan ketiga faktor tersebut,” jelas Kepala Ekonom WCC Christos Cabolis, Jumat (15/11/2024).

Dari 52 kriteria penilaian untuk memeringkatkan daya saing suatu negara, kecepatan internet pita lebar Indonesia tergolong sangat lambat dan hanya menempati peringkat 66 dari 67 negara.

Indonesia sendiri tercatat masih perlu perbaikan untuk meningkatkan jumlah pengguna internet yang ada di peringkat 64, pembajakan software (peringkat 63), pendidikan dan pelatihan teknologi (peringkat 63), dan jumlah artikel riset kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang terbit di jurnal scopus (63).

Baca Juga: Telkom x Palo Alto Networks: Akselerasi Keamanan Siber dan Produk Digital

Meski demikian, keberhasilan daya saing digital Indonesia naik dua peringkat tahun ini didongkrak oleh tingginya angka investasi teknologi.

Indonesia mencatat prestasi gemilang untuk teknologi dari layanan perbankan dan finansial (peringkat 2), investasi telekomunikasi (peringkat 3), dan pemodal ventura (venture capital) untuk perusahaan teknologi (peringkat 5).

Untuk kesiapan masa depan (future readiness), Indonesia dinilai punya kelincahan bisnis (business agility) yang sukses menempati peringkat 10. Selain itu, masifnya pemanfaatan analisa big data (peringkat 2) turut mengerek naik peringkat Indonesia di antara negara lain di dunia. 

Baca Juga: Pakar Dorong Sektor Publik Harus Lebih Tangkas dalam Menghadapi Transformasi Digital

Lebih lanjut Jose Caballero, Ekonom Senior WCC menyampaikan bahwa soal isu kesenjangan digital yang memang menjadi isu krusial di banyak negara berkembang.

“Indonesia termasuk didalamnya. Hal ini terlihat dari rendahnya jumlah pengguna internet broadband yang kemungkinan besar disebabkan oleh tidak meratanya layanan internet di beberapa daerah,” ujarnya.

Selain akibat tidak meratanya akses internet berkecepatan tinggi, kesenjangan digital yang jadi masalah krusial di 2025, juga terjadi akibat ketersediaan listrik yang tidak dapat diandalkan, dan kurangnya ketersediaan jaringan telekomunikasi modern.

Ketiadaan akses ini membuat terbatasnya partisipasi warga di pedesaan dan daerah terpencil untuk ikut memanfaatkan ekonomi digital. Sebagai informasi, IMD merupakan institusi akademik independen asal Lausanne, Swiss dengan kampus kedua di Singapura.

Baca Juga: Nokia Mendorong Infrastruktur Telekomunikasi dan Transformasi Digital Indonesia

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive15 November 2024, 16:09 WIB

Deretan Mobil yang Diumumkan di Gelaran KIA EV Day 2024

Distributor dan media berkumpul untuk melihat lebih dekat beberapa model EV terkini dan yang akan datang dari KIA, serta kendaraan konsep.
Deretan mobil yang diperkenalkan KIA pada EV Day 2024. (Sumber: KIA)
Techno15 November 2024, 15:50 WIB

Hitachi Vantara Memperluas Platform Penyimpanan Cloud Hibrida dengan Penyimpanan Objek

Platform Penyimpanan Virtual One mengintegrasikan penyimpanan objek dengan blok dan file.
Hitachi Virtual Storage Platform One. (Sumber: Hitachi)
Startup15 November 2024, 15:32 WIB

GoTo x Indosat Kembangkan Sahabat-AI: LLM Sumber Terbuka Berbasis Bahasa Indonesia

Sahabat-AI sudah digunakan untuk Dikte Suara (Dira), teknologi AI GOTO yang diluncurkan untuk keperluan bisnis unit Financial Technology (Fintech) dan Gojek.
GoTo hadirkan Sahabat-AI untuk Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. (Sumber: GoTo)
Startup15 November 2024, 14:35 WIB

3 Startup Teknologi Iklim di Asia Tenggara yang Patut Diperhatikan Investor

Tiga perusahaan rintisan ini memiliki prospek yang menjanjikan bagi investor.
Tiga perusahaan rintisan teknologi iklim di Asia Tenggara. (Sumber: AC Ventures)
Techno15 November 2024, 14:13 WIB

Mantap! Daya Saing Digital Indonesia Naik ke Peringkat 43 Dunia

Tapi masalah kecepatan internet jadi persoalan utama yang patut mendapat perhatian.
Ilustrasi daya saing digital. (Sumber: freepik)
Techno14 November 2024, 17:21 WIB

Laporan e-Conomy SEA 2024: Perekonomian Digital Indonesia akan Mencapai GMV yang Fantastis

Sektor e-commerce dan perjalanan menjadi penopang berkat bantuan AI dalam mendorong pertumbuhan di lima sektor utama tahun ini.
Ilustrasi ekonomi digital. (Sumber: freepik)
Startup14 November 2024, 15:23 WIB

Privy x Julo: Sediakan Tanda Tangan Elektronik untuk Platform Tekfin Julo

Privy semakin dipercaya berbagai pihak sebagai penyedia layanan digital trust terbaik di tanah air.
Privy.
Techno14 November 2024, 14:51 WIB

Spek Lengkap Nubia Z60 Ultra Leading Version, Ditenagai Snapdragon 8 Gen 3

Nubia Z60 Ultra Leading Version: puncak inovasi unggulan AI.
ZTE Nubia 60 Ultra Leading Version.
Automotive14 November 2024, 14:31 WIB

VinFast Menguasai Posisi Puncak Pasar Otomotif Listrik di Vietnam

VinFast berhasil menjadi merek otomotif terlaris di Vietnam sepanjang tahun ini.
Pabrik VinFast di Vietnam. (Sumber: VinFast)
Techno14 November 2024, 14:13 WIB

Tren Bullish Bitcoin dan Saham AS Makin Solid Pasca Pilpres AS, Reli Berlanjut?

penting bagi investor untuk melakukan riset dan analisis yang baik guna memilih aset dengan potensi pertumbuhan dan tingkat risikonya.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)