Lagi dan Lagi, Uni Eropa Beri Denda pada Meta Lebih dari Rp13 Triliun karena Hal Ini

Rahmat Jiwandono
Minggu 17 November 2024, 15:50 WIB
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)

Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)

Techverse.asia - Meta kembali dikenai denda regulasi besar di Uni Eropa (UE), kali ini atas praktik penyalahgunaan yang terkait dengan Facebook Marketplace. Komisi Eropa telah mendenda Meta sebesar €797,12 juta atau sekitar Rp13,40 triliun karena melanggar regulasi antimonopoli.

Baca Juga: Gemini AI Milik Google Sekarang Punya Aplikasi iPhone Sendiri

Ini adalah aturan antimonopoli yang terkait dengan cara Meta mengikat layanan iklan baris daringnya, Facebook Marketplace, ke Facebook itu sendiri, yang menciptakan 'kondisi perdagangan yang tidak adil' bagi penyedia iklan baris daring lainnya. Meta dinilai "menyalahgunakan posisi dominannya" di ruang jejaring sosial.

Regulator di UE menetapkan bahwa semua pengguna Facebook secara teratur terpapar ke Marketplace, bahkan jika mereka tidak menginginkannya. Untuk tujuan itu, hubungan antara kedua layanan tersebut memberi Meta keuntungan distribusi substansial yang tidak dapat ditandingi oleh pesaing.

"Kami menjatuhkan denda Meta sebesar €797,72 juta karena menyalahgunakan posisi dominannya di pasar untuk layanan jejaring sosial pribadi dan untuk iklan bergambar daring di platform media sosial," ungkap Margrethe Vestager selaku Wakil Presiden Eksekutif yang bertanggung jawab atas kebijakan persaingan, dalam sebuah pernyataan resminya kami lansir, Minggu (17/11/2024).

Baca Juga: Meta Memberhentikan Sejumlah Pegawai di Lintas Divisi

Meta mengikat layanan iklan baris daringnya Facebook Marketplace ke jejaring sosial pribadinya Facebook dan memberlakukan ketentuan perdagangan yang tidak adil pada penyedia layanan iklan baris daring lainnya.

"Meta melakukannya untuk menguntungkan layanannya sendiri Facebook Marketplace, dengan demikian memberinya keuntungan yang tidak dapat ditandingi oleh penyedia layanan iklan baris daring lainnya. Ini ilegal menurut aturan antimonopoli UE. Meta sekarang harus menghentikan perilaku ini," katanya.

Jumlah denda ditentukan berdasarkan durasi dan tingkat pelanggaran, serta pendapatan Meta. Komisi Eropa juga memberi tahu Meta untuk mengakhiri praktik tersebut dan menghindari mengulangi perilaku tersebut atau mencoba sesuatu yang serupa.

Facebook dengan cepat menanggapi dengan mengatakan bahwa mereka akan mengajukan banding atas putusan tersebut.

Baca Juga: Uni Eropa Kenakan Denda Senilai Rp19 Triliun kepada Meta, Ini Penyebabnya

"Keputusan ini mengabaikan realitas pasar Eropa yang berkembang pesat untuk layanan iklan baris daring dan melindungi perusahaan besar yang sudah ada dari pendatang baru, Facebook Marketplace, yang memenuhi permintaan konsumen dengan cara baru yang inovatif dan nyaman," tulis perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Denda tersebut merupakan angsuran terbaru dari kasus yang dimulai sejak Juni 2021. Pada Desember 2022, regulator telah memutuskan bahwa Facebook Marketplace melanggar aturan antimonopoli. Kini mereka mengeluarkan hukuman atas pelanggaran tersebut.

Meta secara kumulatif menghadapi denda miliaran dolar di Eropa untuk berbagai pelanggaran selama beberapa tahun terakhir. Pada September 2024, mereka didenda lebih dari US$100 juta terkait dengan pelanggaran keamanan yang melibatkan pengguna kata sandi terungkap. Pada Januari 2023, perusahaan didenda lebih dari US$400 juta atas serangkaian pelanggaran.

Baca Juga: Jika Tak Segera Perbaiki Masalah Privasi, Meta Akan Kena Denda Rp1,5 Miliar per Hari

Pada Mei 2023, perusahaan didenda lebih dari US$1 miliar terkait dengan pelanggaran GDPR. Secara terpisah, perusahaan menghadapi masalah hukum lain di Eropa. Pada Desember 2023, kami melaporkan bahwa perusahaan menghadapi klaim ganti rugi sebesar US$600 juta di Spanyol terkait kasus pelanggaran privasi.

Kasus regulasi dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan, dan Meta sedang dalam berbagai tahap banding terkait denda ini. Beberapa di antaranya akhirnya menyebabkan perusahaan membayar.

Di Negeri Paman Sam, perusahaan mencapai kesepakatan dengan FTC dalam kasus tahun 2019 di mana perusahaan membayar US$5 miliar dan menerapkan praktik privasi baru.

Baca Juga: Apple App Store Diuga Melanggar UU Pasar Digital Uni Eropa, Dendanya Besar

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle17 November 2024, 18:24 WIB

The Flying Cloth Digelar di Museum Nasional Indonesia hingga 24 November 2024

The Flying Cloth Resmi Dibuka: Perjalanan 25 Tahun Merdi Sihombing dalam Merajut Budaya dan Keberlanjutan.
Merdi Sihombing (kanan) mengadakan jumpa pers tentang The Flying Cloth pekan lalu. (Sumber: istimewa)
Techno17 November 2024, 16:53 WIB

AI Generatif Bisa Sebabkan Sampah Elektronik Setara dengan 10 Miliar iPhone per Tahun

Proyeksi ini berdasarkan para peneliti dari Universitas Cambridge dan Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Ilustrasi AI generatif. (Sumber: null)
Lifestyle17 November 2024, 16:18 WIB

Timothée Chalamet Berlatih Harmonika Selama 5 Tahun untuk Memerankan Bob Dylan

Aktor tersebut bersikeras bahwa ia menafsirkan Dylan dalam film biografi A Complete Unknown, bukan memberikan fakta, melainkan dongeng.
Timothée Chalamet sebagai Bob Dylan (Sumber: null)
Techno17 November 2024, 15:50 WIB

Lagi dan Lagi, Uni Eropa Beri Denda pada Meta Lebih dari Rp13 Triliun karena Hal Ini

Uni Eropa mendenda Meta sebesar juta dalam kasus antimonopoli Facebook Marketplace.
Ilustrasi Facebook Marketplace. (Sumber: Meta)
Lifestyle17 November 2024, 15:24 WIB

NCT 127 Umumkan Tanggal Tur di Amerika Utara Mulai Tahun Depan

Acara enam tanggal tersebut akan dimulai di Georgia pada bulan Februari dan berlanjut hingga konser bulan Maret di Los Angeles.
NCT 127. (Sumber: SM Entertaiment)
Techno17 November 2024, 15:08 WIB

Gemini AI Milik Google Sekarang Punya Aplikasi iPhone Sendiri

Google meluncurkan aplikasi Gemini untuk iOS di seluruh dunia.
Google Gemini di iPhone. (Sumber: Google)
Startup17 November 2024, 14:32 WIB

McEasy Hadirkan Spare Part Solution, Sediakan Suku Cadang Berkualitas

McEasy Luncurkan Pengelolaan Suku Cadang Berbasiskan Teknologi IoT.
McEasy punya fitur penambahan suku cadang. (Sumber: McEasy)
Techno17 November 2024, 13:44 WIB

Aukey MagFusion GameFrost: Bantu Dinginkan Ponsel Saat Main Gim

Alat ini diluncurkan di Amerika Serikat.
Aukey MagFusion GameFrost Magnetic Active Cooling Wireless Charger. (Sumber: aukey)
Automotive15 November 2024, 18:17 WIB

Chery J6: Mobil Listrik Tipe SUV Offroad Pertama di Indonesia

Era Baru SUV Offroad dengan Energi Berkelanjutan.
Chery J6. (Sumber: dok. chery)
Techno15 November 2024, 17:38 WIB

Spotify akan Mulai Bayar Host Siniar Video, Apa Syaratnya?

Spotify akan mulai membayar host podcast video berdasarkan seberapa baik kinerja video mereka.
Spotify.