WhatsApp Akhirnya Memungkinkan untuk Setop Berlangganan Spam Pemasaran Bisnis

Rahmat Jiwandono
Kamis 28 November 2024, 17:28 WIB
Ilustrasi akun WhatsApp Business. (Sumber: WhatsApp)

Ilustrasi akun WhatsApp Business. (Sumber: WhatsApp)

Techverse.asia - WhatsApp Business telah berkembang hingga lebih dari 200 juta pengguna bulanan selama beberapa tahun terakhir. Itu berarti ada banyak bisnis yang mengirim pesan kepada pengguna dan beberapa pesan ini dapat dianggap sebagai spam.

Bagi pelanggan, satu-satunya pilihan adalah membiarkan mereka mengirim pesan dan penawaran atau memblokir akun bisnis sama sekali. Tapi sekarang WhatsApp akhirnya mengubah hal itu.

Baca Juga: Ganggu Kesehatan Mental, TikTok akan Batasi Beberapa Filter Kecantikan untuk Anak di Bawah Umur

Aplikasi perpesanan ini sekarang sedang menguji cara-cara baru bagi pengguna untuk memberikan umpan balik kepada bisnis tentang jenis pesan yang ingin mereka terima atau tidak terima. Ini melibatkan tombol seperti "tertarik atau tidak tertarik" dan "berhenti atau lanjutkan" untuk beberapa kategori pesan tertentu.

Meta mengatakan bahwa akan mulai menguji interaksi secara global. Misalnya, pada tangkapan layar di bawah ini, pengguna dapat menunjukkan apakah mereka tertarik atau tidak tertarik untuk menerima penawaran dan pengumuman.

Mereka juga dapat memilih untuk berhenti menerima jenis pesan ini sama sekali. Di masa mendatang, pengguna juga akan memiliki opsi untuk melanjutkan pesan jika mereka ingin menerima penawaran dari suatu merek selama musim perayaan.

Baca Juga: Pengguna WhatsApp Kini Dapat Memfilter Obrolan dengan Lists yang Disesuaikan

Akun bisnis dapat mengirim pesan melalui API WhatsApp berdasarkan salah satu dari empat kategori berikut: pemasaran (penawaran, produk baru), utilitas (pembaruan pesanan, saldo akun), autentikasi (kata sandi sekali pakai), dan layanan (pertanyaan pelanggan).

Meskipun kategori ini ada di bagian belakang, sebelumnya tidak ada cara bagi pelanggan untuk menghentikan satu jenis pesan sambil terus menerima pesan lainnya.

Misalnya, pengguna mungkin ingin menerima pembaruan pembelian dan kode autentikasi dari situs e-commerce, tetapi jika mereka tidak tertarik dengan pesan pemasaran, maka mereka tidak memiliki opsi untuk memberikan umpan balik tersebut secara manual.

Di negara-negara seperti India dan Brasil, nomor telepon yang dilampirkan ke WhatsApp merupakan saluran komunikasi utama bagi banyak pengguna, tidak seperti email. Meskipun dengan email pengguna mendapatkan opsi untuk berhenti berlangganan dari email promosi, opsi ini tidak tersedia di WhatsApp.

Baca Juga: WhatsApp Business Summit 2023 Digelar di Jakarta, Hadirkan Banyak Narasumber Andal

Hal tersebut mengakibatkan pengguna kewalahan oleh pesan bisnis yang berisi spam.

Perusahaan telah mempertimbangkan untuk memperkenalkan kontrol baru untuk pengiriman pesan bisnis. Nikila Srinivasan sebagai Vice President (VP) Product Management for Messaging Monetization di Meta sebelumnya sudah mengisyaratkan akan merilis fitur ini.

"Satu hal penting yang kami lakukan adalah memberi pengguna transparansi bahwa mereka berinteraksi dan terlibat dengan bisnis," ujar Nikila.

Kedua, jika kamu tidak ingin berinteraksi dengan mereka, sinyal terkuat yang dapat dikirim adalah memblokir mereka dan melaporkannya. Ini membantu dalam memahami bahwa ini bukanlah bisnis yang diinginkan di platform.

Baca Juga: Telegram Umumkan Sistem Pembayaran Digital 'Telegram Stars'

"Selain itu, kami juga mulai berpikir tentang bagaimana kami dapat memberikan lebih banyak preferensi kepada pengguna untuk mengekspresikan lebih banyak detail," katanya.

Srinivasan juga menyebutkan bahwa mendidik bisnis dan membantu mereka memahami bagaimana beberapa kampanye mereka tidak memenuhi standar platform atau pengguna pada akhirnya akan mengurangi spam.

Awal tahun ini, perusahaan mulai membatasi jumlah pesan pemasaran yang dapat diterima seseorang dalam sehari tanpa secara eksplisit mendefinisikan batasannya.

Untuk waktu yang lama, WhatsApp memasarkan dirinya sebagai tempat bagi orang-orang untuk melakukan percakapan pribadi.

Baca Juga: Sendbird Meluncurkan Business Messaging untuk Mengubah Pentingnya Komunikasi Pelanggan

Selama beberapa tahun terakhir, perusahaan telah memperkenalkan fitur untuk membangun dan bergabung dengan komunitas, untuk menyiarkan pesan sebagai kreator atau penerbit, dan, bagi bisnis, untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan. Baik komunitas maupun saluran siaran memiliki tab mereka sendiri di aplikasi.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Startup02 Januari 2025, 18:58 WIB

Strategi Komerce Tumbuhkan Pendapatan pada 2024 dan Rencananya di 2025

Dengan potensi pasar sebesar 17 juta penjual online di Indonesia, Komerce berkomitmen memperkuat posisinya sebagai pemimpin layanan e-commerce bagi UMKM.
Komerce. (Sumber: komerce)
Automotive02 Januari 2025, 18:33 WIB

Eksterior New Mitsubshi Expander Cross Tampil Mewah Berkat Desain Dynamic Shield

Mitsubishi menghadirkan sensasi kemewahan pada New Xpander Cross.
New Mitsubishi Xpander Cross. (Sumber: Mitsubishi)
Techno02 Januari 2025, 18:10 WIB

Lookout Sebut EagleMsgSpy Sebagai Alat Mata-mata yang Menarget Perangkat Android

Peneliti mengungkap spyware China yang digunakan untuk menargetkan perangkat Android
Ilustrasi mata-mata teknologi. (Sumber: freepik)
Techno02 Januari 2025, 17:50 WIB

Alasan Teknologi Kecerdasan Buatan Tak Bisa Gantikan Peran Dokter dan Nakes

Meski AI bisa memberikan rekomendasi yang akurat, tapi tak serta merta dapat mengganti peran medis.
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). (Sumber: istockphoto)
Automotive02 Januari 2025, 16:10 WIB

Suzuki Jimny 5-door Dapat Penghargaan Car of the Year 2024 Versi FORWOT

Kendaraan ini sukses mendapat rekognisi sebagai mobil terbaik tahun 2024.
Suzuki Jimny 5 pintu resmi meluncur di Indonesia. (Sumber: Suzuki)
Lifestyle02 Januari 2025, 15:38 WIB

ASICS Merilis Sepatu Lari Gel-Nimbus 27 Baru yang Dilengkapi Bantalan Seperti Awan

Sepatu ini akan tersedia secara global pada pertengahan Januari 2025.
ASICS Gel-Nimbus 27. (Sumber: ASICS)
Techno02 Januari 2025, 15:24 WIB

CES 2025: LG akan Perkenalkan Jajaran Laptop Gram Bertenaga AI

Laptop Hybrid AI LG menawarkan layanan AI di perangkat dan cloud.
LG Gram Pro. (Sumber: LG)
Techno02 Januari 2025, 15:03 WIB

Awal Tahun Baru, Realme 13 Series Resmi Turun Harga

Realme 13 Series 5G Turun Harga hingga Rp400 ribu.
Realme 13 Series turun harga. (Sumber: realme)
Lifestyle01 Januari 2025, 18:22 WIB

Squid Game Season 2 Secara Resmi Menjadi Debut TV Terbesar Netflix

Musim ke-2 ‘Squid Game’ Dibuka dengan 68 Juta Penonton di minggu pertamanya.
Squid Game Season 2. (Sumber: netflix)
Techno01 Januari 2025, 17:55 WIB

LG UltraGear GX9: Monitor Gaming Pertama di Dunia yang Bisa Ditekuk

Dua monitor gaming ini akan diperkenalkan di event CES 2025.
LG UltraGear GX9. (Sumber: LG)