Riset: Nvidia dan Microsoft Lebih Inovatif Dibanding Apple

Rahmat Jiwandono
Jumat 29 November 2024, 14:25 WIB
Nvidia. (Sumber: Nvidia)

Nvidia. (Sumber: Nvidia)

Techverse.asia - Nvidia berhasil menduduki peringkat pertama sebagai perusahaan paling inovatif dan dinilai paling siap beradaptasi menghadapi perubahan zaman di masa depan. Hal ini berdasarkan hasil riset Future Readiness Indicator (FRI) 2024 yang diluncurkan oleh IMD Center for Future Readiness.

Tahun ini, Nvidia berhasil menempati posisi puncak, dengan menyalip Microsoft yang kini menempati peringkat dua. Sementara itu, posisi Meta (peringkat 3), Alphabet yang merupakan induk Google (peringkat 4), dan Apple (peringkat 5) tetap seperti tahun kemarin.

Baca Juga: Tanahub Siap Gelar Soft Launching Real World Assets

Berikut ini daftar 10 besar perusahaan paling inovatif versi IMD FRI 2024:

  • Nvidia (100)

  • Microsoft (96.7)

  • Meta (84.7)

  • Alphabet (80.7)

  • Apple (79.3)

  • Amazon (76.2)

  • AMD (73.4)

  • Qualcomm (58.3)

  • SAP (58.3)

  • Netflix (57,4)

Keberhasilan Nvidia, Microsoft, Meta dan Alphabet mengembangkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) menjadi salah satu pendongkrak perusahaan ini masuk dalam perusahan berperforma tinggi dalam indikator FRI 2024 dengan skor di atas 80.

Apple yang berada di posisi 5 harus puas hanya menjadi pemain kelas menengah lantaran hanya mencetak skor 79,3.

Baca Juga: Tak Mau Bergantung dengan Nvidia, Microsoft Mulai Merancang Chip Khusus AI

Professor Manajemen dan Inovasi IMD serta Kepala Center for Future Readiness IMD Howard Yu menyampaikan, meski Nvidia sempat gagal dengan cip pertama mereka, hingga beralih dari bisnis konsol gim ke Graphics Processing Unit (GPU), tapi pertaruhan investasi Nvidia di AI benar-benar terbayar.

"Sekarang ini Nvidia menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia, bahkan kapitalisasi pasarnya telah melampaui Microsoft dan Apple," papar Howard Yu melalui keterangan resminya yang kami terima pada Jumat (29/11/2024).

Investasi Nvidia di AI pertama kali dilakukan ketika melakukan peluncuran Compute Unified Device Architecture (CUDA) pada 2006 silam. CUDA sendiri merupakan seperangkat alat untuk pemrograman untuk mengakselerasi kemampuan komputasi GPU.

Inisiatif tersebut lantas membuka pintu Nvidia untuk bereksperimen dalam pembelajaran mesin (machine learning) dan komputasi ilmiah (science computing). Nvidia kemudian mempertaruhkan investasi lebih dari US$10 miliar ketika mengembangkan CUDA.

Baca Juga: Indonesia Tolak Tawaran Investasi Apple Sebesar Rp1,58 Triliun

Saat ini, GPU Nvidia menjadi instrumen penting untuk melatih model kecerdasan buatan, yang mana membuat perusahaan itu berada di pusat revolusi kecerdasan buatan.

Di sisi lain, Meta juga tengah gencar berinvestasi dan mengintegrasikan AI dalam operasional bisnisnya. Pemanfaatan kecerdasan buatan membuat Meta berhasil meningkatkan efektivitas bisnis iklan dan algoritma konten untuk meningkatkan interaksi pengguna pada berbagai platform media sosial miliknya.

Imbasnya, Meta berhasil menyeimbangkan arus kas positif di angka 28 persen meski dibebani oleh pengeluaran investasi besar-besaran mereka untuk AI.

Selain nama-nama perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), terdapat sejumlah nama perusahaan teknologi asal Asia yang juga masuk dalam daftar, seperti TSMC (12); Tencent (16), Samsung (20); Xiaomi (24); Alibaba (28); Baidu (29); Sony (32), Nintendo (39); hingga JD.com (40).

Baca Juga: Foxconn Bersama NVIDIA Bangun Pabrik AI dan Kembangkan Teknologi Otonom

Meski demikian, sebagian besar perusahaan teknologi asal Asia ini memiliki skor di bawah 50. Hanya TSMC asal Taiwan mendapat skor 55,9. Perusahaan yang mendapat skor di bawah 50, termasuk Samsung, dinilai memiliki tantangan untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan.

"Banyak perusahaan perangkat keras ada di kategori ini," imbuh Yu.

Riset FRI 2024 menunjukkan ada tiga faktor kesuksesan perusahaan yang masuk dalam peringkat tersebut. Pertama, ketahanan inovasi, perusahaan perlu mengembangkan portofolio riset dan pengembangan yang beragam terutama di AI dan komputasi tingkat lanjut untuk menjaga kesuksesan jangka panjang, seperti yang dilakukan Meta.

Kedua, pengembangan ekosistem. Data menunjukkan, perusahaan dengan bisnis yang beragam, punya margin laba atas aset yang lebih tinggi.

Baca Juga: Microsoft Perbarui AI Copilot, Beri Kemampuan Suara dan Penalaran Baru

Ketiga, kestabilan finansial jangka panjang perusahaan harus memprioritaskan likuiditas lewat arus kas positif. Sebab, perusahaan semacam ini memiliki pertumbuhan kapitalisasi pasar gabungan (CQGR 31%) yang lebih tinggi ketimbang hanya mengandalkan cara tradisional yang membakar uang investor.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait
Techno

NVIDIA Kembangkan Chip Flagship Terbaru, H200

Selasa 14 November 2023, 19:28 WIB
NVIDIA Kembangkan Chip Flagship Terbaru, H200
Berita Terkini
Techno07 Januari 2025, 22:12 WIB

Acer Hadirkan Laptop Seri Nitro V Baru, Perluas Portofolio Gaming

Total ada tiga laptop baru dari jajaran Nitro V ini.
Acer Nitro V16 AI. (Sumber: Acer)
Techno07 Januari 2025, 21:51 WIB

JBL Meluncurkan Headphone Tour One M3, Dikombinasikan dengan Pemancar Audio Smart Tx

Headphone Berkinerja Tinggi dengan Teknologi JBL-First.
JBL Tour One M3 yang dijual satu paket dengan Smart Tx. (Sumber: JBL)
Techno07 Januari 2025, 21:31 WIB

CEO Apple Bakal Beri Sumbangan Sebesar Rp16 Miliar Lebih untuk Pelantikan Donald Trump

Sumbangan tersebut dikabarkan bersumber dari dana pribadi Tim Cook untuk pelantikan Presiden AS terpilih tersebut.
CEO Apple Tim Cook (Sumber: Getty Images)
Techno07 Januari 2025, 21:07 WIB

Lexar Umumkan Koleksi Produknya di CES 2025, Cek Selengkapnya

Lexar Pamerkan Koleksi Produk Lengkap bagi Fotografer, Sineas, dan Pemain Gim di CES 2025.
Lexar memamerkan sejumlah produk untuk fotografer, pembuat film, dan gamer di CES 2025. (Sumber: Lexar)
Techno07 Januari 2025, 19:45 WIB

LG Rilis Speaker Xboom Bounce dan Xboom Grab, Kolaborasi dengan Will.i.am

Dua speaker Bluetooth ini diperkenalkan dalam gelaran CES 2025.
LG Xboom hasil kolaborasi dengan rapper Will.i.am. (Sumber: LG)
Techno07 Januari 2025, 19:14 WIB

Samsung Galaxy Book 5 Pro dan Galaxy Book 5 360 Rilis Global, Ditenagai AI

Rasakan performa tingkat lanjut dan masa pakai baterai sepanjang hari pada jajaran Galaxy Book5 Samsung yang diperluas.
Samsung Galaxy Book 5 Pro. (Sumber: Samsung)
Techno07 Januari 2025, 19:00 WIB

Harga Huawei MatePad 12 X di Indonesia, Punya Fitur Batik Resources Center

MatePad 12 X tablet terbaik dikelasnya yang dapat menunjang berbagai aktivitas.
Huawei MatePad 12 X.
Techno07 Januari 2025, 18:05 WIB

Prediksi Twilio 2025: Definisi Baru Loyalitas Pelanggan di Era Data dan Hiper-Personalisasi

Membangun relasi brand dan konsumen di atas 'Ekosistem Kepercayaan'.
Twilio.
Automotive06 Januari 2025, 20:55 WIB

Ducati Panigale V4 Tricolore Cuma Tersedia 1000 Unit, Penghormatan untuk Made in Italy

Livery Tricolore pada tahun-tahun berikutnya didedikasikan untuk versi paling bergengsi dari berbagai generasi Ducati Superbike, sejak Desmoquattro 851 pertama pada 1988.
Ducati Panigale V4 Tricolore. (Sumber: Ducati)
Automotive06 Januari 2025, 19:20 WIB

KIA Syros Resmi Dipasarkan di India, Begini Kemampuan Daya Pacunya

Syros menawarkan Kursi Belakang Geser, Berbaring & Ventilasi pertama di kelasnya.
KIA Syros. (Sumber: KIA)