Pasar Kripto dan Saham AS Kompak Menghijau Pasca Inflasi CPI

Rahmat Jiwandono
Jumat 13 Desember 2024, 17:05 WIB
Ilustrasi kripto. (Sumber: istimewa)

Ilustrasi kripto. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Pasca laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada November lalu yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) baru-baru ini, pasar kripto dan Saham AS kompak menghijau. Beberapa saat setelah laporan tersebut dirilis pada 11 Desember kemarin, Bitcoin terapresiasi signifikan dan kembali menyentuh level harga US$100 ribu.

Kemudian, Ethereum turut terapresiasi ke level US$3,8 ribu. Aset kripto terbesar lainnya seperti XRP dan Solana naik lebih dari 10 persen. Begitu juga dengan performa saham AS yang dipimpin oleh saham-saham Big Tech, membawa indeks Nasdaq Composite naik lebih dari 1,7 persen menciptakan rekor tertinggi baru menyentuh level 20 ribu untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

Baca Juga: Panasonic Hadirkan AC Si Biru Super X, Pendingin Sekaligus Pemurni Udara

Nasdaq Composite telah mengalami kenaikan lebih dari 35 persen di tahun ini dan 38 persen secara year-on-year, didorong oleh pertumbuhan saham-saham teknologi. Indeks inflasi CPI yang menjadi acuan The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunga tersebut meningkat secara tahunan sebesar 2,7 persen dan 0,3 persen dari bulan sebelumnya.

CPI inti, yang tidak mengkalkulasi harga pangan dan energi yang fluktuatif, tetap stabil di angka 3,3 persen. Kenaikan inflasi CPI secara tahunan di angka 2,7 persen yang lebih tinggi dari bulan Oktober di 2,6 persen tersebut sejalan dengan ekspektasi para ekonom serta mengindikasikan perkembangan inflasi yang ada masih berada dalam jalur yang diproyeksikan.

Merespon kondisi tersebut, Fahmi Almuttaqin, Analyst Reku mengatakan inflasi inti yang stabil dapat meningkatkan kepercayaan diri investor terhadap kemampuan The Fed untuk mengelola inflasi tanpa menimbulkan perlambatan ekonomi yang signifikan.

"Namun, tanda-tanda adanya percepatan laju inflasi ke depan mungkin akan cukup diwaspadai oleh para investor mengingat belum tercapainya target inflasi The Fed di 2 persen dan kekhawatiran terhadap potensi dampak rencana kebijakan presiden AS terpilih untuk menaikkan tarif impor," jelasnya, Jumat (13/12/2024).

Baca Juga: Pasar Kripto Lesu di Tengah Ketidakpastian Ekonomi, Masih Ada Potensi Pemulihan?

Meskipun pasar bereaksi positif terhadap perkembangan inflasi CPI pada November, angka kenaikan month-on-month yang lebih tinggi 0,1 persen dibandingkan bulan Oktober dapat memicu The Fed untuk mengambil langkah antisipatif seperti dengan menahan suku bunga.

"Terlebih jika mereka mulai mempertimbangkan arah kebijakan presiden terpilih Donald Trump seperti untuk menaikan tarif impor yang dapat menjadi ancaman terhadap meningkatnya inflasi," kata dia.

Apabila The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga pada pertemuan FOMC 17-18 Desember pekan depan, tren positif di pasar mungkin akan sejenak mereda hingga Januari. Namun, reli yang ada berpotensi dapat semakin berlanjut jika ternyata The Fed memutuskan untuk kembali menurunkan suku bunga pada pertemuan tersebut.

"Kami masih cukup optimistis terhadap kemungkinan suku bunga akan kembali diturunkan, mempertimbangkan kondisi ekonomi AS secara keseluruhan yang berada dalam kondisi cukup baik," katanya.

Baca Juga: Saham AS dan Kripto Bergerak Mixed, Bitcoin Bersiap Cetak Rekor Harga Tertinggi

Momentum pelantikan Presiden AS terpilih Donald Trump di Januari berpotensi mendorong berkembangnya sentimen positif di pasar kripto.

Beberapa indikasi seperti pembelian aset kripto ETH, AAVE, dan LINK senilai US$12 juta baru-baru ini oleh World Liberty Financial, sebuah proyek kripto di sektor keuangan yang terafiliasi dengan Trump di mana ia merupakan Chief Crypto Advocate dalam proyek tersebut, yang direspon positif oleh pasar berpotensi dapat semakin berkembang di tahun 2025 mendatang.

"Tahun 2025 sangat berpotensi menjadi tahun yang semakin positif bagi aset kripto. Arah kebijakan pemerintah AS terhadap pasar dan industri kripto yang lebih konstruktif berpotensi meningkatkan legitimasi dan adopsi aset kripto secara signifikan khususnya dari kalangan investor tradisional," ungkapnya.

Ini dapat menjadi modal penting bagi pasar untuk melanjutkan reli yang sedang terjadi. Penerimaan aset kripto sebagai sebuah aset yang berharga juga dapat semakin meluas di berbagai kalangan masyarakat.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 Januari 2025, 16:10 WIB

POCO X7 Pro 5G x Iron Man Edition: Wujud Kecerdikan Tony Stark

POCO x Marvel: mendukung aspirasi heroik dengan performa yang tak tertandingi.
POCO X7 Pro edisi Iron Man. (Sumber: istimewa)
Techno17 Januari 2025, 14:39 WIB

Upbit Indonesia Optimis OJK akan Perkuat Regulasi dan Inovasi Aset Kripto di Indonesia

Mereka menyambut baik pengalihan pengaturan dan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK, sebagaimana diatur dalam UU P2SK.
Resna Raniadi sebagai COO Upbit Indonesia. (Sumber: istimewa)
Techno17 Januari 2025, 12:52 WIB

Spesifikasi dan Harga Realme Note 60x yang Rilis di Indonesia

Realme Note 60x meluncur dengan ketangguhan rangka metal tahan banting ArmorShell Protection.
Realme Note 60x. (Sumber: Realme)
Techno17 Januari 2025, 11:40 WIB

Prediksi Kecerdasan Buatan pada 2025: Mendorong Keberlanjutan, Keamanan, dan Pertumbuhan di Asia Pasifik

Dengan berlalunya tahun 2024 dan tahun 2025 yang dimulai dengan fokus dan inovasi baru, dunia merefleksikan tahun yang luar biasa dalam artificial intelligence (AI).
(ilustrasi) artificial intelligence atau AI (Sumber: freepik)
Techno17 Januari 2025, 10:58 WIB

Nasib TikTok di Amerika Serikat Hanya Tinggal 2 Hari Lagi?

TikTok diambang pelarangan beroperasi bagi penggunanya di Amerika Serikat yang akan berlaku mulai Minggu (19/1/2025) besok.
Ilustrasi TikTok (Sumber: Pexels)
Techno17 Januari 2025, 10:11 WIB

Inflasi Inti Mereda, Pasar Kripto dan Saham AS Kompak Menghijau

Jelang inagurasi Presiden AS Donald Trump, terdapat potensi reli akan berlanjut hingga penentuan kebijakan suku bunga The Fed akhir bulan ini.
Ilustrasi Saham AS.
Techno17 Januari 2025, 09:52 WIB

Realme Resmi Menjadi Sponsor untuk Tim E-sports RRQ Selama 3 Tahun

Realme Indonesia dan RRQ Jalin Kerja Sama Jangka Panjang.
CEO RRQ Adrian Paulin (kiri) menerima secara simbolis kerja sama dengan Realme. (Sumber: Realme)
Techno16 Januari 2025, 21:43 WIB

CES 2025: Anker Hadirkan 3 Produk Baru Pengisi Daya

Anker ingin menghadirkan berbagai potensi lewat inovasi terbaik.
Anker meluncurkan lini produk pengisian daya barunya. (Sumber: Anker)
Lifestyle16 Januari 2025, 18:57 WIB

Reebok Tunjuk Winky Wiryawan Sebagai Muse Reebok Indonesia

Reebok Rayakan Gaya Hidup dan Performa yang Tak Lekang oleh Waktu Melalui Kampanye “Waktu Berlalu, Reebok Selalu”
Reebok menunjuk DJ Winky Wiryawan (kedua dari kiri) sebagai muse Reebok Indonesia. (Sumber: Reebok)
Techno16 Januari 2025, 17:48 WIB

JBL Horizon 3: Jam Alarm yang Membantu Menata Jadwal Tidurmu

Ubah jadwal tidur dengan Signature Sound JBL dan pencahayaan ambient yang dapat disesuaikan.
JBL Horizon 3. (Sumber: JBL)