Techverse.asia - Baru-baru ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan jumlah investor kripto di Indonesia meningkat ke 21,63 juta hingga Oktober 2024 atau naik sebanyak 360 ribu investor dibandingkan September lalu. Selain itu, transaksi kripto yang juga mencapai Rp475,13 triliun pada Januari hingga Oktober lalu.
Baca Juga: Sony Alpha 1 II Mulai Diniagakan Januari 2025, Segini Harganya
Angka ini melonjak 352,89% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini meningkat drastis jika dibandingkan bull-run kripto di tahun 2021 lalu. Jumlah investor kripto di Indonesia baru mencapai 11,2 juta orang.
Artinya, dalam kurun waktu empat tahun, jumlah investor kripto di Indonesia naik 93%. Merespons kondisi tersebut, Robby selaku Chief Compliance Officer (CCO) Reku mengatakan kenaikan jumlah investor kripto ini salah satunya turut didorong oleh dukungan regulator terhadap aset kripto sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat.
"Pemerintah terus mendukung pertumbuhan aset kripto di Indonesia dengan berbagai upaya perlindungan bagi investor. Termasuk diantaranya penerapan Know Your Customers (KYC) untuk memperkuat Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Indonesia," paparnya.
Baca Juga: Reku Dapat Lisensi PFAK dari Bappebti, Siap Genjot Pertumbuhan Industri Kripto Indonesia
Dibentuknya Self-Regulatory Organizations (SRO) yang terdiri dari Bursa, Depository, dan Lembaga Kliring untuk memastikan setiap transaksi dan operasional perdagangan kripto berjalan sesuai dengan standar dan regulasi yang telah ditetapkan, juga turut memberikan kenyamanan bagi investor.
Selain regulasi, pasar kripto yang tengah berada di fase bull-run juga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor, termasuk pemula. Kenaikan pesat pada harga aset-aset kripto seperti Bitcoin yang melesat ke level $107,8 ribu pada 17 Desember lalu turut mengundang percakapan di kalangan investor baru.
Menyoal kondisi pasar, Pertemuan pejabat bank sentral AS, The Fed, menjelang akhir pekan ini pada 19 Desember menjadi fokus perhatian para pelaku pasar khususnya di pasar kripto dan saham AS.
Baca Juga: Reku Optimistis Minat Terhadap Saham AS Semakin Melejit di Kalangan Muda
Meskipun terdapat proyeksi yang beragam terkait arah kebijakan suku bunga The Fed, mayoritas pelaku pasar meyakini bahwa The Fed akan melanjutkan tren penurunan dan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan tersebut.
Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan, dengan kondisi ekonomi AS yang dapat dikatakan relatif cukup stabil saat ini, penurunan suku bunga lanjutan menjadi keputusan yang cukup rasional untuk menunjang momentum pertumbuhan ekonomi yang ada.
Perkembangan inflasi yang masih relatif terkontrol turut menandakan upaya The Fed yang sudah berada pada jalur yang tepat terlepas dari potensi tantangan ke depan yang tidak pasti.
"Sentimen positif tersebut telah membawa Bitcoin mencetak rekor harga tertinggi baru selama dua hari berturut-turut, seperti pada 17 Desember lalu yang mencetak All-Time High $107,8 ribu," ujarnya.
Baca Juga: Bitcoin Tembus Rp1 MIliar Lebih untuk Pertama Kalinya, Berlanjut Hingga 2025?
Kendati Bitcoin berada di level $106,3 ribu, potensi kembali terciptanya rekor harga tertinggi baru bagi Bitcoin masih terbuka, apabila terdapat penurunan suku bunga lanjutan setidaknya sebesar 25 basis poin.
Adopsi Bitcoin oleh investor AS juga terlihat semakin solid dengan total aliran dana masuk neto (netflow) EFT Bitcoin spot yang menyentuh angka $637,5 juta pada perdagangan Senin kemarin. Netflow positif tersebut turut melanjutkan tren netflow positif secara berturut-turut yang telah terjadi sejak 27 November lalu.
"Wacana terkait rencana Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump untuk menggunakan Bitcoin sebagai strategic reserve turut menjadi faktor pendorong meningkatnya optimisme investor terhadap Bitcoin," kata Fahmi.
Direalisasikannya langkah tersebut dapat memicu negara-negara lain untuk membuat inisiatif serupa yang dapat berdampak pada melonjaknya permintaan terhadap Bitcoin secara signifikan.
Baca Juga: Aplikasi Pintu Merilis Web3 Wallet