Khawatir Aplikasi Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

Rahmat Jiwandono
Jumat 20 Desember 2024, 15:17 WIB
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)

Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)

Techverse.asia - Chief Executive Officer (CEO) TikTok Shou Zi Chew dilaporkan sudah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump pada minggu ini karena platform tersebut menghadapi larangan di Negeri Paman Sam, menurut laporan Kaitlan Collins dari CNN.

Baca Juga: Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Langkah tersebut menjadikan Shou Zi Chew sebagai eksekutif teknologi terbaru - setelah CEO Apple Tim Cook, pendiri Amazon Jeff Bezos, CEO Google Sundar Pichai, dan CEO Meta Mark Zuckerberg - yang bertemu dengan Donald Trump di resor Mar-a-Lago miliknya.

TikTok telah kalah di pengadilan banding saat melawan undang-undang (UU) larangan atau divestasi yang mulai berlaku pada 19 Januari, dan baru-baru ini, TikTok meminta Mahkamah Agung AS untuk melakukan campur tangan.

Meskipun Donald Trump awalnya memimpin larangan TikTok atas klaim tentang masalah keamanan nasional, namun kini ia mulai mengubah arahnya awal tahun ini.

Baca Juga: Meta akan Bangun Kabel Bawah Laut yang Menjangkau Seluruh Dunia

Pada Maret 2024, Trump mengatakan bahwa ia tidak menginginkan larangan TikTok karena tanpa TikTok, kalian dapat membuat Facebook lebih besar dan Trump menganggap Facebook sebagai musuh rakyat. Ia kemudian bergabung dengan TikTok pada Juni 2024.

Ketika ditanya tentang mengenai larangan TikTok selama konferensi pers pada Senin (17/12/2024) kemarin, Donald Trump mengatakanbahwa ia akan 'meninjaunya.' Bersamaan dengan pertemuan dengan Trump, raksasa teknologi, termasuk Meta, Amazon, dan OpenAI, juga telah menyumbang untuk dana pelantikannya.

Mengenai upaya mereka meminta Mahkamah Agung untuk menunda pelarangan TikTok di AS, perusahaan media sosial milik ByteDance tersebut meminta MA mempertimbangkan untuk memblokir UU jual-atau-larang yang disahkan awal tahun ini paling lambat tanggal 6 Januari 2025.

Baca Juga: TikTok Diambang Pelarangan di AS Usai Hakim Menolak Bandingnya

Hal ini akan memberi toko aplikasi dan penyedia hosting internet Amerika Serikat hanya beberapa minggu untuk mempersiapkan diri menghadapi tanggal 19 Januari, tenggat waktu ketika AS dapat memaksa mereka untuk memblokir TikTok.

"TikTok meminta Pengadilan untuk melakukan apa yang secara tradisional telah dilakukannya dalam kasus kebebasan berbicara: menerapkan pemeriksaan yang paling ketat terhadap larangan berbicara dan menyimpulkan bahwa hal itu melanggar Amandemen Pertama,” kata juru bicara TikTok Michael Hughes.

Larangan TikTok telah lama ditakdirkan untuk Mahkamah Agung, tetapi sekarang tampaknya akhirnya akan menuju ke sana. TikTok telah berargumen selama berbulan-bulan bahwa undang-undang ini menghalangi kebebasan berbicara jutaan pengguna, toko aplikasi, dan perusahaan itu sendiri.

Namun demikian, argumen tersebut sejauh ini tidak digubris oleh Departemen Kehakiman, yang minggu lalu meminta pengadilan banding AS untuk menolak usulan ByteDance untuk memblokir undang-undang tersebut.

Baca Juga: ByteDance Akan Menutup TikTok Music

Sebagaimana diketahui, Pengadilan federal Amerika Serikat (AS) telah menolak permintaan TikTok untuk penangguhan sementara atas UU yang dapat mengakibatkan pelarangan aplikasi tersebut pada bulan depan.

Putusan tersebut, yang dikeluarkan sebagai tanggapan atas putusan darurat yang diajukan TikTok di awal minggu ini, merupakan kemunduran hukum terbaru bagi perusahaan milik ByteDance tersebut karena berupaya menghindari pelarangan total atas aplikasinya di Negeri Paman Sam.

Dalam permintaannya untuk penangguhan pemberlakuan UU tersebut, TikTok mengindikasikan bahwa pihaknya berencana untuk mengajukan banding ke Mahkamah Agung (MA) AS.

Baca Juga: Diminta Menggambar 'Presiden Amerika Serikat', Midjourney Munculkan Wajah Donald Trump

Pengacara perusahaan tersebut juga mengutip kemungkinan bahwa Presiden AS terpilih Donald Trump mungkin ingin mengambil pendekatan yang berbeda mengingat beberapa komentar Trump sebelumnya tentang aplikasi itu.

Namun dalam perintah singkat, panel yang terdiri dari tiga hakim menolak permintaan tersebut, dengan menuliskan bahwa penangguhan tersebut 'tidak beralasan.' Masa depan TikTok pun sekarang bergantung pada Mahkamah Agung, meskipun tidak ada jaminan pengadilan akan setuju untuk mengadili kasus tersebut.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno20 Desember 2024, 17:43 WIB

Acer TUF Gaming A14 Resmi Meluncur di Indonesia, Lihat Speknya

Jelang Akhir Tahun, Asus Rilis Laptop Gaming Tipis Berteknologi AI.
ASUS TUF Gaming A14. (Sumber: istimewa)
Techno20 Desember 2024, 17:29 WIB

Sandisk dengan Logo Baru akan Segera Tiba

Filosofi kreatif yang mencerminkan dunia dengan ketangguhan ekspresi data yang memajukan aspirasi dan peluang.
Logo baru Sandisk. (Sumber: Sandisk)
Techno20 Desember 2024, 15:27 WIB

Samsung Luncurkan Kulkas Anyar: Disematkan Teknologi AI Hybrid Cooling

Kulkas inovatif merevolusi cara pendinginan dengan modul Peltier.
Kulkas Samsung dengan teknologi AI Hybrid Cooling. (Sumber: Samsung)
Techno20 Desember 2024, 15:17 WIB

Khawatir Aplikasi Dilarang di AS, CEO TikTok Bertemu Donald Trump

TikTok meminta Mahkamah Agung untuk menunda larangan yang akan datang.
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew memberikan kesaksian di depan anggota Kongres AS, Kamis (24/3/2023) waktu setempat. (Sumber: Youtube C-SPAN)
Startup20 Desember 2024, 14:56 WIB

Funding Societies Raup 25 Juta Dolar, Tingkatkan Modal bagi UMKM

Startup teknologi finansial akan memberi pinjaman dana bagi pelaku UMKM.
Funding Socities. (Sumber: istimewa)
Startup20 Desember 2024, 14:43 WIB

Grup Modalku Dapat Investasi dari Cool Japan Fund, Segini Nominalnya

Modalku adalah platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara.
Modalku.
Startup20 Desember 2024, 14:03 WIB

Impact Report 2024: Soroti Kepemimpinan Perempuan dan Pengurangan Emisi CO2

AC Ventures, bekerja sama dengan Deloitte, merilis Impact Report 2024 yang menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap dampak sosial dan lingkungan di Asia Tenggara.
AC Ventures.
Startup20 Desember 2024, 13:39 WIB

Qiscus Bertransformasi Jadi AI-Powered Omnichannel Customer Engagement Platform

Qiscus Umumkan Transformasi AI untuk Akselerasi Pasar Asia Tenggara.
Qiscus.
Techno19 Desember 2024, 19:07 WIB

Google Whisk: Alat AI Baru untuk Bikin Gambar dari Gambar Lain

Google bereksperimen dengan generator gambar baru yang menggabungkan tiga gambar menjadi satu kreasi.
Hasil imej berbasis gambar yang dibuat oleh Google Whisk. (Sumber: Whisk)
Techno19 Desember 2024, 18:29 WIB

ASUS NUC 14 Pro: PC Mini Bertenaga Kecerdasan Buatan yang Desainnya Ringkas

ASUS Mengumumkan NUC 14 Pro AI.
ASUS NUC 14 Pro. (Sumber: asus)