Lookout Sebut EagleMsgSpy Sebagai Alat Mata-mata yang Menarget Perangkat Android

Rahmat Jiwandono
Kamis 02 Januari 2025, 18:10 WIB
Ilustrasi mata-mata teknologi. (Sumber: freepik)

Ilustrasi mata-mata teknologi. (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Peneliti keamanan telah mengungkap bahwa alat pengawasan baru alias spyware yang menurut mereka telah digunakan oleh penegak hukum China untuk mengumpulkan informasi yang sensitif dari perangkat Android di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Baca Juga: Alasan Teknologi Kecerdasan Buatan Tak Bisa Gantikan Peran Dokter dan Nakes

Alat tersebut, yang diberi nama "EagleMsgSpy," ditemukan oleh peneliti di firma keamanan siber yang berbasis di Amerika Serikat (AS) Lookout.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa pada konferensi Black Hat Europe pada Desember tahun lalu bahwa mereka telah memperoleh beberapa varian spyware, yang menurut mereka telah beroperasi sejak setidaknya tahun 2017 lalu.

Dinukil dari Techcrunch, seorang peneliti intelijen senior di Lookout Kristina Balaam menjelaskan bahwa spyware tersebut telah digunakan oleh 'banyak' biro keamanan publik di China daratan untuk mengumpulkan informasi 'yang luas' dari perangkat seluler.

Baca Juga: Imbas Mata-matai Jurnalis Amerika Serikat, Departemen Kehakiman Selidiki TikTok

Hal tersebut termasuk catatan panggilan, kontak, koordinat General Positioning System (GPS), bookmark, dan pesan dari aplikasi pihak ketiga termasuk Telegram dan WhatsApp.

EagleMsgSpy juga disebut-sebut mampu memulai perekaman layar pada ponsel pintar, dan dapat menangkap rekaman audio perangkat saat digunakan, menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Lookout.

Sebuah petunjuk manual yang diperoleh Lookout menjelaskan bahwa aplikasi tersebut sebagai produk pemantauan peradilan telepon seluler yang komprehensif yang dapat memperoleh informasi telepon seluler tersangka secara real-time melalui kontrol jaringan tanpa sepengetahuan tersangka, memantau semua aktivitas telepon seluler para penjahat, dan merangkumnya.

Baca Juga: Marco Rubio Desak Pelarangan Aplikasi TikTok di Amerika Serikat karena Dianggap Sebagai Mata-mata China

Balaam menyatakan bahwa berkat tumpang tindih infrastruktur, ia menilai dengan 'keyakinan tinggi' bahwa alat bernama EagleMsgSpy itu telah dikembangkan oleh sebuah perusahaan teknologi swasta China bernama Wuhan Chinasoft Token Information Technology.

Infrastruktur alat tersebut juga mengungkap hubungan antara pengembang (developer) dengan biro keamanan publik - kantor pemerintah yang pada dasarnya bertindak sebagai kantor polisi setempat - di daratan China.

Meskipun demikian, hingga kini belum diketahui secara pasti berapa banyak jumlah individu atau siapa yang telah menjadi target dari EagleMsgSpy tersebut.

Baca Juga: China Mengusulkan Regulasi Baru Terkait Pelabelan Konten yang Dihasilkan AI

Menurut Balaam, alat tersebut kemungkinan besar digunakan terutama untuk pengawasan domestik, tetapi mencatat bahwa siapa pun yang bepergian ke wilayah tersebut dapat berisiko.

"Saya pikir kalau itu hanya tentang pengawasan domestik, mereka akan membangun infrastruktur mereka di suatu tempat yang tidak dapat kami akses dari Amerika Utara," terangnya.

"Saya pikir juga ini memberi kami sedikit wawasan tentang fakta bahwa mereka berharap dapat melacak orang jika mereka pergi, baik mereka warga negara China atau bukan," katanya.

Baca Juga: Awas! Ada Spyware Mod WhatsApp Baru, Ini Pesan Kaspersky

Lookout menerangkan bahwa mereka juga mengamati dua alamat Internet Protocol (IP )yang terkait dengan EagleMsgSpy yang telah digunakan oleh alat pengawasan terkait dengan China lainnya, seperti CarbonSteal, yang telah digunakan dalam kampanye sebelumnya untuk menargetkan komunitas Tibet dan Uighur.

Lookout pun mencatat bahwa EagleMsgSpy saat ini memerlukan akses fisik ke perangkat target. Namun begitu, Balaam memberi tahu bahwa alat tersebut masih dalam tahap pengembangan hingga akhir tahun 2024, dan mengatakan 'sangat mungkin' bahwa EagleMsgSpy dapat dimodifikasi agar tidak memerlukan akses fisik.

Lookout turut mencatat bahwa dokumen internal yang diperolehnya menyinggung keberadaan versi iOS dari spyware tersebut yang belum ditemukan.

Baca Juga: Polisi Prancis Kini Punya Kewenangan Luas dalam Mengintai Penjahat, Spyware Pegasus Disebut-sebut

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Lifestyle03 Januari 2025, 18:55 WIB

Jakpat Beauty Trend Report 2024: Pria Pakai Skincare Tak Lagi Dicap Feminin

Skincare untuk pria tidak hanya menjadi pasar yang menjanjikan tetapi juga sarana untuk mendorong transformasi budaya dalam perawatan diri.
Laporan Jakpat tentang pria yang sadar untuk merawat kulit mereka. (Sumber: istimewa)
Lifestyle03 Januari 2025, 17:45 WIB

Somethinc Umumkan Calm Down Gentle Micellar Water Khusus untuk Kulit Sensitif

Somethinc rilis micellar water terbaru untuk kulit sesitif.
Somethinc resmi merilis Calm Down Gentle Micellar Water. (Sumber: istimewa)
Lifestyle03 Januari 2025, 17:02 WIB

Cosrx Luncurkan Patch dan Masker Advanced Snail Mucin Glass

Dua produk ini sudah bisa dibeli secara online.
Cosrx Collagen Hydrogel Eye Patch. (Sumber: cosrx)
Lifestyle03 Januari 2025, 16:46 WIB

Amaterasun Pasarkan 7 Sunscreen untuk Berbagai Jenis Kulit Masyarakat Indonesia

Kenali jenis kulitmu dan gunakan sunscreen Amaterasun yang cocok.
Amaterasun rilis tujuh sunscreen untuk berbagai jenis kulit. (Sumber: amaterasun)
Techno03 Januari 2025, 15:42 WIB

Apple Bakal Ubah Nama iPhone SE 4 Menjadi iPhone 16E?

Ponsel pintar ini dirumorkan akan diluncurkan pada Maret tahun ini.
Bocoran konsep desain iPhone 16E. (Sumber: istimewa)
Techno03 Januari 2025, 15:20 WIB

ASUS Meluncurkan 2 Monitor Gaming Baru, Apa Saja?

Dua monitor gaming ini dilengkapi dengan panel QD-OLED generasi ke-4 terbaru.
ASUS ROG Swift OLED PG27UCDM. (Sumber: ASUS ROG)
Techno03 Januari 2025, 14:49 WIB

Sepanjang 2024 Bappebti Blokir Seribu Lebih Domain Situs Web Entitas PBK Ilegal

Langkah ini dianggap efektif dalam upaya mencegah potensi kerugian masyarakat akibat aktivitas di bidang PBK.
Kementerian Perdagangan.
Techno03 Januari 2025, 13:58 WIB

MSI MPG 322URX: Monitor Gaming QD-OLED Beresolusi 4K dengan DisplayPort

Monitor gaming diperkenalkan dalam gelaran CES 2025.
MSI meluncurkan monitor gaming baru yakni MPG 322URX. (Sumber: MSI)
Startup02 Januari 2025, 18:58 WIB

Strategi Komerce Tumbuhkan Pendapatan pada 2024 dan Rencananya di 2025

Dengan potensi pasar sebesar 17 juta penjual online di Indonesia, Komerce berkomitmen memperkuat posisinya sebagai pemimpin layanan e-commerce bagi UMKM.
Komerce. (Sumber: komerce)
Automotive02 Januari 2025, 18:33 WIB

Eksterior New Mitsubshi Expander Cross Tampil Mewah Berkat Desain Dynamic Shield

Mitsubishi menghadirkan sensasi kemewahan pada New Xpander Cross.
New Mitsubishi Xpander Cross. (Sumber: Mitsubishi)