Telegram Tambahkan Opsi Verifikasi Baru untuk Kurangi Penipuan

Rahmat Jiwandono
Senin 06 Januari 2025, 13:58 WIB
Verifikasi pihak ketiga kini tersedia di Telegram. (Sumber: telegram)

Verifikasi pihak ketiga kini tersedia di Telegram. (Sumber: telegram)

Techverse.asia - Telegram telah meluncurkan pembaruan pertamanya pada tahun ini, dengan menambahkan metode verifikasi akun baru yang didukung oleh pihak ketiga, perusahaan mengumumkan dalam sebuah posting blog mereka. Verifikasi tambahan tersebut dimaksudkan untuk mengurangi penipuan dan mengurangi misinformasi.

Baca Juga: Apple Bakal Ubah Nama iPhone SE 4 Menjadi iPhone 16E?

Aplikasi perpesanan tersebut telah memiliki program untuk memverifikasi tokoh masyarakat dan organisasi di platform tersebut, dan kini telah meluncurkan proyek untuk memungkinkan otoritas pihak ketiga yang telah diverifikasi, seperti regulator kualitas pangan atau konsorsium pendidikan guna memverifikasi akun mereka.

"Platform terdesentralisasi untuk verifikasi tambahan ini akan membantu mencegah penipuan dan mengurangi misinformasi - dengan solusi proaktif unik yang menetapkan standar keamanan baru untuk platform sosial," tulis Telegram seperti dilihat Techverse.asia pada Senin (6/1/2025).

Verifikasi pihak ketiga ini akan terpisah dari tanda centang terverifikasi yang disediakan oleh Telegram untuk tokoh masyarakat dan organisasi. Akun yang diverifikasi oleh pihak ketiga akan memiliki logo baru di samping nama mereka, bukan tanda centang biru atau blue check mark.

Baca Juga: Panggilan Video di WhatsApp Group Sekarang Bisa Pilih Orang Tertentu

Bagi Individu atau kelompok yang ingin dapat memverifikasi orang lain harus sudah memiliki bot resmi yang diverifikasi oleh Telegram. Setelah itu, mereka dapat mengajukan permohonan untuk menjadi verifikator pihak ketiga di Telegram.

Telegram juga mengatakan bahwa entitas dapat menggunakan Bot API-nya untuk menetapkan atau menghapus verifikasi - mirip dengan organisasi yang membeli verifikasi di X/Twitter dan memverifikasi akun afiliasinya.

Mereka juga diharuskan untuk memiliki ikon unik (sederhana dan minimalis dalam warna solid) yang akan muncul di sebelah nama akun yang mereka verifikasi.

Baca Juga: CEO Telegram Pavel Durov Telah Didakwa dan Dibebaskan dari Tahanan Polisi

Setiap akun yang diverifikasi dengan cara ini akan memiliki logo tersebut di sebelah nama mereka, dan membuka profil mereka akan menampilkan penjelasan terperinci tentang status tersebut dan artinya.

Perusahaan yang didirikan oleh Pavel Durov menekankan bahwa jenis verifikasi ini "sepenuhnya terpisah" dari verifikasi internalnya, dan memberikan detail lebih lanjut dalam panduan.

Tak hanya menghadirkan verifikasi pihak ketiga saja, Telegram juga memperkenalkan filter pencarian baru yang memungkinkan pengguna untuk menyaring daftar hasil hanya dari obrolan pribadi, obrolan grup, atau saluran. Telegram juga meluncurkan cara untuk mengubah hadiah menjadi NFT dengan latar belakang dan ikon khusus.

Pengguna pun dapat mengirim hadiah dengan menghabiskan Telegram Stars, yang dapat dibeli melalui aplikasi atau melalui situs Fragment dengan menghubungkan dompet kripto TON mereka.

Baca Juga: Paspath Meluncurkan Platform NFT di Indonesia, Memberikan Akses Mudah ke Dunia Seni Digital

Telegram menyatakan bahwa pengguna akan dapat memperdagangkan NFT ini di berbagai platform. Telegram bakal mengenakan biaya kepada pengguna untuk meningkatkan hadiah mereka menjadi barang koleksi guna menutupi biaya transaksi blockchain.

Telegram telah menggunakan mata uang kripto untuk monetisasi kreator serta untuk pembayaran di platform untuk gim dan aplikasi mini.

Perusahaan tersebut juga mengumumkan bahwa mereka mencapai profitabilitas untuk pertama kalinya berkat fitur monetisasi seperti langganan Premium, iklan, Telegram Stars, dan lainnya.

Namun demikian, tidak semua hal berjalan baik bagi perusahaan akhir-akhir ini: Pada Agustus tahun lalu, pendiri aplikasi obrolan tersebut, Pavel Durov, ditangkap atas tuduhan bahwa perusahaan tersebut tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikan aktivitas ilegal di aplikasi tersebut.

Baca Juga: Dianggap Tak Kooperatif Mengusut Kekerasan di Sekolah: Hakim Federal di Brazil Minta Telegram Ditangguhkan

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno12 Desember 2025, 19:39 WIB

TicNote Pods: Earbud Pencatat Catatan Bertenaga AI 4G Pertama di Dunia

Earbud ini tersedia dalam dua kelir dan harganya hampir mencapai Rp5 juta.
TicNote Pods. (Sumber: Mobvoi)
Hobby12 Desember 2025, 19:15 WIB

Sinopsis Film Para Perasuk, Ini Daftar Para Pemainnya

Ini adalah film terbaru garapan Wregas Bhanuteja, tapi belum diungkap tanggal rilisnya untuk 2026 mendatang.
Poster film Para Perasuk. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 18:00 WIB

Instagram Beri Kendali Atas Algoritma Konten yang Muncul di Reels

Instagram akan memungkinkan penggunanya untuk mengontrol topik mana yang direkomendasikan oleh algoritmanya.
Pengguna bisa mempersonalisasi algoritma Reels yang muncul di Instagram. (Sumber: Instagram)
Lifestyle12 Desember 2025, 17:21 WIB

ASICS Hadirkan Sepatu Padel Sonicsmash FF, Ringan dan Terasa Lebih Lincah

Sepatu padel baru tersebut untuk membuat kecepatan terasa mudah.
ASICS Sonicsmash FF adalah sepatu khusus untuk padel. (Sumber: ASICS)
Techno12 Desember 2025, 15:16 WIB

Jenius x Zurich Luncurkan 2 Proteksi Perjalanan untuk Liburan yang Aman

Jenius adalah aplikasi perbankan digital.
Dua produk proteksi hasil kolaborasi Jenius x Zurich. (Sumber: Jenius)
Startup12 Desember 2025, 15:03 WIB

TransTRACK Raih Halal Logistics Excellence Award

Penghargaan ini didapat dari Halal Development Corporation Berhard pada World Halal Excellence Awards 2024 di Johor, Malaysia.
CEO TransTrack Anggie Meisesari saat menerima Halal Logistics Excellence Award. (Sumber: istimewa)
Techno12 Desember 2025, 14:50 WIB

Samsung Galaxy Watch Mendukung Pembayaran QRIS Tap di Aplikasi myBCA

QRIS Tap myBCA Hadir di Samsung Galaxy Watch, Bertransaksi Kian Praktis.
Transaksi pakai QRIS Tap myBCA kini bisa dilakukan langsung dari pergelangan tangan. (Sumber: Samsung)
Automotive12 Desember 2025, 14:08 WIB

Kawasaki Z1100 ABS MY2026 Dipasarkan di Indonesia, Harga Hampir Rp400 Juta

Performanya semakin buas dan agresif.
Kawasaki Z1100 ABS MY2026. (Sumber: Kawasaki)
Startup11 Desember 2025, 19:20 WIB

MDI Portofolio Impact Report 2025: 8 Startup Diklaim Beri Dampak Nyata

MDI Ventures melihat laporan-laporan ini bukan sekadar dokumen tahunan, tetapi sebagai landasan untuk pengambilan keputusan.
MDI Ventures.
Techno11 Desember 2025, 18:15 WIB

Pebble Hadirkan Index 01: Cincin Pintar untuk Merekam Pikiran

Tangkap ide-ide terbaikmu sebelum ide-ide itu hilang begitu saja.
Pebble Index 01. (Sumber: Pebble)