Apple akan Bangun Pabrik AirTag di Batam, Menperin Tegaskan iPhone 16 Tetap Tak Bisa Dijual

Rahmat Jiwandono
Jumat 10 Januari 2025, 16:36 WIB
iPhone 16 Pro dan Pro Max. (Sumber: Apple)

iPhone 16 Pro dan Pro Max. (Sumber: Apple)

Techverse.asia - Apple berencana untuk membangun pabrik AirTag di Batam, Kepulauan Riau, senilai US$1 miliar atau setara dengan Rp16,19 triliun yang merupakan bentuk investasi perusahaan yang diharapkan agar iPhone 16 bisa dijual di Indonesia.

Langkah tersebut diapresiasi oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) karena petinggi Apple Nick Amman telah bersedia datang ke Tanah Air untuk melakukan negosiasi tentang sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) iPhone 16.

Meski begitu, ternyata Apple masih belum bisa menjual smartphone terbaru mereka di Indonesia. Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, AirTag hanya perangkat aksesori yang tak ada kaitannya dengan TKDN iPhone.

Baca Juga: Nekat Jual Beli iPhone 16 di Indonesia? Awas IMEI Bakal Kena Blokir!

Dijelaskannya bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No.29/2017 secara tegas mengatur bahwa yang dapat dinilai sertifikasi TKDN ialah investasi langsung yang ada hubungannya tentang Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet (HKT).

"AirTag itu aksesori dari HKT, jadi bukan komponen esensial HKT, sehingga enggak bisa dimasukkan dalam penilaian TKDN. Artinya investasi mereka untuk membuat pabrik di Batam itu tidak bisa dikategorikan dalam perhitungan TKDN iPhone," paparnya lewat keterangan resminya dilansir Techverse.asia, Jumat (10/1/2025).

Agus menandaskan bahwa kalau Apple memang mau merilis iPhone 16 di Indonesia, maka raksasa teknologi ini harus patuh pada tiga skema yang telah diatur dalam Permenperin No.29/2017.

Dalam negosiasi, Apple sebelumnya telah mengajukan proposal untuk tahun 2023-2026 dan memilih skema 3 atau skema inovasi. Ini sejatinya sama persis dengan skema proposal yang Apple pilih pada periode 2020-2023.

Baca Juga: CEO Apple Bakal Beri Sumbangan Sebesar Rp16 Miliar Lebih untuk Pelantikan Donald Trump

Apple juga telah menawarkan nilai investasi inovasi kepada jajarannya, namun nilai yang mereka sampaikan itu masih jauh di bawah apa yang menjadi perhatian teknokratis yang pernah diungkapkan oleh Kemenperin.

"Saat negosiasi bersama Apple, kami tentunya sudah punya counter proposal dan sebuah angka investasi yang telah dihitung secara teknokratis dan hati-hati dan sekarang juga masih menjadi topik pembahasan oleh Apple," ujar dia.

Agus membeberkan poin-poin penting yang ada dalam counter proposal ini, dihitung berdasarkan beberapa kriteria. Pertama, perbandingan investasi Apple di negara lain. Kedua, keadilan investasi di antara produsen HKT di dalam negeri.

Ketiga, menciptakan nilai tambah serta pendapatan negara. Keempat, mencetak lapangan kerja baru dalam ekosistem. Kelima, penjualan yang dicatatkan Apple mencapai Rp56 triliun pada 2023-2024. Terakhir, pemberlakuan sanksi administrasi sesuai dengan Permenperin No.29/2017.

Baca Juga: Oppo Reno 13 Series Rilis Global, Hadirkan 3 Smartphone Sekaligus

Kala disinggung soal pelunasan utang komitmen investasi Apple senilai US$10 juta atau sekitar Rp162 miliar, katanya, Apple telah berkomitmen guna melunasinya. Sedangkan, pihaknya akan menunjuk pihak ketiga untuk melakukan assesment dokumen pelunasan tersebut.

"Hal ini telah kami sepakati dalam pertemuan negosiasi kemarin," ujarnya.

Kemenperin pun punya dasar untuk memberi Apple sanksi, karena mereka tidak patuh dalam mengimplementasikan komitmennya dalam skema 3 itu.

Menurutnya, implementasi selama ini tak sesuai dengan Permenperin No.29/2017 yang mengatur bahwa skema investasi inovasi mencakup kegiatan pelatihan dan pendidikan, serta penelitian dan pengembangan (R&D) di bidang teknologi informasi.

Baca Juga: iPhone 16 Series Belum Boleh Dijual Tapi Bisa Masuk ke Indonesia, Asalkan......

"Kami mendorong agar Apple mau membentuk fasilitas R&D di sini," tambahnya.

Kemenperin memberikan perhatian bahwa nilai investasi hanya bisa dihitung dari nilai capex murni (fixed capex seperti tanah, bangunan, dan teknologi/mesin) dan tidak termasuk nilai ekspor dan biaya input seperti biaya bahan baku dan upah.

"Jangan smapai ada upaya menghitung nilai investasi di luar capex, misalnya memasukkan proyeksi nilai ekspor atau komponen variabel bahan baku," terangnya.

Kemenperin juga tidak menetapkan batasan waktu dalam perundingan investasi dengan Apple. Yang ditargetkan adalah target pemenuhan substansi yang sedang dirundingkan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno21 Februari 2025, 23:29 WIB

Instagram Tambahkan Sejumlah Fitur DM Baru dalam Pembaruannya

Pembaruan DM meliputi berbagi musik, penjadwalan pesan, penerjemahan, dan banyak lagi.
Sejumlah pembaruan di pesan langsung (DM) Instagram. (Sumber: Meta)
Culture21 Februari 2025, 18:19 WIB

Sarkem Fest 2025 Digelar 2 Hari, Ini Daftar Acaranya

Sarkem Fest menampilkan tradisi ruwahan apeman.
Sarkem Fest 2025.
Techno21 Februari 2025, 18:08 WIB

Wacom Intuos Pro Dirombak Total, Tersedia dalam 3 Ukuran

Jajaran Intuos Pro 2025 telah dirampingkan dan dilengkapi kontrol dial mekanis baru yang dapat disesuaikan..
Wacom Intuos Pro. (Sumber: Wacom)
Lifestyle21 Februari 2025, 17:51 WIB

NJZ Menjadi Bintang dalam Kampanye Denim Musim Semi 2025 Calvin Klein

Pengumuman ini merupakan yang pertama setelah perubahan nama mereka menjadi NJZ.
Member NJZ jadi model untuk koleksi pakaian musim semi 2025 dari Calvin Klein. (Sumber: Calvin Klein)
Techno21 Februari 2025, 17:08 WIB

Apple Tak Lagi Produksi iPhone 14 dan Setop Pakai Port Lightning

Apple telah beralih ke USB-C yang dimulai dari iPhone 15.
iPhone 14 (Sumber: Apple.com)
Automotive21 Februari 2025, 16:15 WIB

IIMS 2025: KIA Pajang New Sonet dan New Seltos, Begini Spek dan Harganya

Kedua SUV ini siap menemani perjalanan perkotaan hingga petualangan luar kota.
KIA New Sonet dipajang di IIMS 2025. (Sumber: KIA)
Techno21 Februari 2025, 15:23 WIB

Oppo Find N5 Rilis Global, Ponsel Lipat Tertipis di Dunia Saat Ditutup

Ini adalah perangkat lipat yang sangat tipis dengan baterai jumbo.
Oppo Find N5 dalam warna Cosmic Black dan Misty White. (Sumber: Oppo)
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)
Startup20 Februari 2025, 18:45 WIB

GoTyme x Danabijak x Olsera Tawarkan Program MCA untuk UMKM

GoTyme Indonesia Menawarkan Pembiayaan yang Fleksibel untuk UMKM.
GoTyme Indonesia gandeng Danabijak dan Olsera beri pinjaman bagi UMKM. (Sumber: istimewa)