Ini Spesifikasi Chromebook Dragonfly Elite Dari HP, Janji Tidak Tergoda?

Uli Febriarni
Selasa 01 November 2022, 18:54 WIB
HP Chrome elite dragonfly / hp.com

HP Chrome elite dragonfly / hp.com

Google sejauh ini telah membuat sebuah Chromebook dengan level kelas atas, yakni setidaknya sejak keluarnya Chromebook Pixel pada 2013 dengan harga $1.300. Pada saat itu, banyak orang melihatnya sebagai perangkat yang indah namun agak aneh.

Pada tahun-tahun berikutnya, Google dengan mitra perangkat kerasnya telah membuat Chromebook premium menjadi sangat umum. Walaupun beberapa laporan mengatakan jika Google telah menyerah untuk membuat perangkat keras, tapi perusahaan belum menyatakan secara resmi soal kabar itu. Dan kenyataannya, Google belum membuat Chromebook baru sejak Pixelbook Go rilis pada akhir 2019. Produsen lain juga kemudian membuat Chromebook dengan layar yang indah, desain industri yang hebat, dan perangkat keras yang kuat.

Rangkuman Engadget sepertinya membuat kita bisa berpendapat bahwa Chromebook yang satu ini, Chromebook Elite Dragonfly HP, mungkin saja satu dari yang terbaik dari yang pernah ada. Ya walau Dragonfly punya kecepatan refresh 60Hz yang biasa-biasa saja. Tetapi tidak seharusnya kondisi itu menjadi masalah yang besar bagi kebanyakan orang.

Perawakan Chromebook Elite Dragonfly mirip dengan MacBook Air, berbobot sekitar 2,8 pound dan tebal hanya 0,65 inci. Dipadukan dengan layar sentuh berukuran 13,5 inci yang cukup luas dengan aspek rasio 3:2, Dragonfly nyaman untuk digunakan bekerja dan mudah untuk dibawa kemana saja. Layarnya juga sangat cerah dan memiliki kontras yang bagus tanpa hal-hal yang terlalu berlebihan. 

Konfigurasi Dragonfly memiliki resolusi 2.256 x 1.504 yang sangat bagus untuk 200 piksel per-inci. Tentu ada lebih banyak tampilan dengan kepadatan piksel di luar sana, namun yang ini terlihat sangat menakjubkan, dengan teks dan gambar yang lumayan tajam dan pada dasarnya tidak ada piksel yang terlihat. 

Keyboard dan trackpad yang dilekatkan pada Dragonfly juga dapat dikatakan cukup bagus, dengan tombol-tombol yang kuat namun tidak terlalu keras, memiliki shortcut untuk laptop yang relatif tipis. Sementara itu, trackpad sangat besar dan responsif, HP mengatakan ini adalah trackpad haptic, dengan getaran yang disesuaikan untuk beberapa tindakan tertentu seperti menyematkan jendela di layar terpisah atau beralih di antara meja virtual.

Dragonfly memiliki opsi spesifikasi mutakhir, Intel Core i5 generasi ke 12, LTE bawaan, dan penyimpanan 256GB, dan RAM 8GB. Berbicara soal daya baterai, Dragonfly memiliki daya tahan baterai yang solid, dapat tahan selama 8 jam dengan menggunakan banyak aplikasi.

Selain itu, Dragonfly dapat berfungsi dengan baik saat menjalankan beberapa aplikasi Android. Dalam setahun terakhir, kamu akan dapat menjalankan aplikasi yang diunduh di tablet, ponsel, atau jendela yang dapat diubah ukurannya, dan sebagian besar dapat menjalankan Todoist, Spotify, dan Lightroom, bahkan Instagram dengan juga dapat mengubah ukuran dari jendelanya.

Kenapa Belakangan Ini Chromebook Menjadi Pilihan?

Chromebook adalah perwujudan sebuah perangkat yang dirancang Google untuk sistem operasinya sendiri, yaitu Chrome OS. Chromebook muncul sebagai perangkat pendukung sistem operasi tersebut. Selain memproduksi perangkat chromebook sendiri, Google juga bekerjasama dengan sejumlah produsen laptop untuk membantu Google memproduksi Chromebook. Misalnya seperti Dragonfly di atas, Google menggandeng Hewlett Packard.

Ada sedikit perbedaan antara laptop biasa dengan chromebook. Laptop pada umumnya diproduksi berdasarkan kebutuhan target pasar dan pengguna mereka. Misalnya laptop ultrabook, laptop gaming, dan lain-lain.

Lantas bagaimana dengan chromebook besutan Google? Google merancang lini laptop chromebook berdasarkan kebutuhan pengguna terhadap pengalaman penggunaan sistem operasi Chrome OS. Yakni, sebuah sistem operasi yang didesain untuk memaksimalkan pengalaman pengguna terhadap berbagai layanan Google lain, seperti Chrome Browser, Google Search, Gmail, Google Drive, Google Office Suite, Google Meet, Google Calendar, Aplikasi Android, dan lain-lain.

Setelah layanan itu menjadi bagian wajib disematkan, baru kemudian perusahaan membuat produk menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkini
Startup22 Januari 2025, 18:56 WIB

Openspace Ventures Beri Pendanaan Lanjutan untuk MAKA Motors

Pendanaan ini datang setelah startup tersebut melansir motor listrik pertamanya, MAKA Cavalry.
MAKA Cavalry.
Techno22 Januari 2025, 18:34 WIB

Huawei FreeBuds SE 3: TWS Entry-level Seharga Rp400 Ribuan

Gawai ini akan menghadirkan keseimbangan sempurna antara performa dan kenyamanan.
Huawei FreeBuds SE 3. (Sumber: Huawei)
Techno22 Januari 2025, 16:28 WIB

Apa yang Diharapkan pada Samsung Galaxy Unpacked 2025, Bakal Ada S25 Slim?

Galaxy Unpacked Januari 2025: Lompatan Besar Berikutnya dalam Pengalaman AI Seluler.
Samsung Galaxy Unpacked 2025 akan digelar pada Rabu (22/1/2025). (Sumber: Samsung)
Startup22 Januari 2025, 16:02 WIB

Antler Salurkan Pendanaan Senilai Rp49 Miliar kepada 25 Startup Tahap Awal di Indonesia

Antler Pertahankan Momentum Kuat di Indonesia, Mencatatkan 50 Investasi Selama Dua Tahun Terakhir Di Tengah Tantangan Pasar.
Antler. (Sumber: antler)
Automotive22 Januari 2025, 15:33 WIB

Harga dan Spesifikasi New Yamaha R25, Bawa Kapasitas Mesin 250CC

Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal.
Yamaha R25 2025. (Sumber: Yamaha)
Techno22 Januari 2025, 14:51 WIB

Tak Disebut Pada Pelantikan Presiden AS Donald Trump, Bagaimana Nasib Bitcoin?

Bitcoin terkoreksi ke US$100 ribu pasca Presiden AS Donald Trump tidak menyebut soal kripto pada sesi pelantikan.
ilustrasi bitcoin (Sumber: freepik)
Techno21 Januari 2025, 18:55 WIB

Insta360 Luncurkan Flow 2 Pro, Tripod Khusus untuk iPhone

Gimbal ini memungkinkan pembuatan film menggunakan kamera iPhone dan punya fitur-fitur AI.
Insta360 Flow 2 Pro. (Sumber: Insta360)
Techno21 Januari 2025, 18:37 WIB

Fossibot S3 Pro: Ponsel Entry Level dengan Pengaturan Layar Ganda

Gawai ini menawarkan fitur premium, tapi harganya ramah di kantong.
Fossibot S3 Pro. (Sumber: istimewa)
Startup21 Januari 2025, 18:24 WIB

Chickin Raih Pendanaan Pinjaman Sebesar Rp280 Miliar dari Bank DBS Indonesia

Chickin didirikan pada 2018, tepatnya di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Chickin. (Sumber: East Ventures)
Startup21 Januari 2025, 17:13 WIB

Banyu Dapat Pendanaan Awal Sebanyak Rp20 Miliar, Merevolusi Industri Rumput Laut

BANYU berkomitmen untuk mendukung petani dengan bibit berkualitas tinggi, teknik budidaya modern, dan akses pendapatan stabil.
Ilustrasi startup Banyu. (Sumber: istimewa)