Prediksi Kecerdasan Buatan pada 2025: Mendorong Keberlanjutan, Keamanan, dan Pertumbuhan di Asia Pasifik

Rahmat Jiwandono
Jumat 17 Januari 2025, 11:40 WIB
(ilustrasi) artificial intelligence atau AI (Sumber: freepik)

(ilustrasi) artificial intelligence atau AI (Sumber: freepik)

Techverse.asia - Pada tahun baru ini, teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan terus membentuk masa depan kawasan Asia Pasifik, di mana pemerintah dan dunia usaha sama-sama memanfaatkan teknologi ini guna memecahkan tantangan-tantangan penting.

Urbanisasi yang semakin pesat serta pertumbuhan ekonomi digital di kawasan tersebut menjadikannya lingkungan yang ideal guna menerapkan solusi kecerdasan buatan yang inovatif, khususnya di bidang-bidang seperti efisiensi energi, otomatisasi cerdas, hingga manajemen cloud hybrid.

Misal seperti pusat data. Negara-negara itu berada di jantung transformasi digital, tapi kebutuhan energi mereka pun ikut meroket.

Baca Juga: Nasib TikTok di Amerika Serikat Hanya Tinggal 2 Hari Lagi?

Guna menyelesaikan hal ini, perusahaan akan beralih ke digital twins yang didukung oleh AI - model infrastruktur fisil virtual - untuk memaksimalkan pemakaian energi dan mensimulasikan peningkatan efisiensi sebelum penerapan.

Pendekatan itu tak cuma bersifat teoritis, melengkapi pusat data yang ada dengan teknologi tersebut telah mengurangi konsumsi daya jadi lebih hemat energi.

Di kawasan Asia Tenggara saja, pasar pusat data diproyeksikan tumbuh lebih dari lima persen per tahun sampai tahun 2029, yang nilainya ditaksir mencapai US$14,41 miliar atau setara dengan Rp235,86 triliun - perubahan tersebut akan berdampak besar terhadap keberlanjutan serta penghematan daya.

Perihal manajemen energi, kecerdasan buatan merevolusi teknologi jaringan pintar di seluruh wilayah. Dengan menggabungkan model pembelajaran mesin (ML) ke dalam operasi jaringan listrik, pemerintah dan penyedia layanan utilitas bisa mengoptimalkan distribusi energi, memprediksi fluktuasi permintaan, dan menggabungkan sumber terbarukan seperti tenaga surya dan angin dengan lancar.

Baca Juga: Smartfren dan Google Cloud Terapkan Kecerdasan Buatan Guna Dukung Operasional

Arsitektur komputasi awan (cloud) hybrid juga mengalami adopsi yang cepat seiring dengan upaya perusahaan dalam menyeimbangkan fleksbilitas cloud publik dengan keamanan infrastruktur lokal.

Menggabungkan alat manajemen berbasis kecerdasan buatan dengan Kubernetes guna orkestrasi container, perusahaan-perusahaan yang ada di Asia Pasifik atau Asia Tenggara bisa menerapkan aplikasi secara dinamis sembari menjaga kedaultan data - sebuah kebutuhan penting mengingat lanskap kepatuhan yang terus berkembang di negara-negara di Asia Pasifik.

Pasalnya, permintaan akan volume data yang besar untuk melatih kecerdasan buatan terus bertambah secara eksponensial, organisasi pun harus memikirkan kembali arsitektur penyimpanan tradisional.

Solusi penyimpanan objek yang bisa diakses lewat protokol standar industri menyediakan platform yang terukur dan hemat biaya guna mengelola data berskala besar jika dibandingkan dengan sistem penyimpanan blok tradisional.

Baca Juga: Komdigi Bakal Atur Penggunaan Teknologi Kecerdasan Buatan

Ihwal keamanan siber, teknologi AI punya peranan penting dalam memerangi ancaman yang semakin meningkat. Sistem deteksi ancaman tingkat lanjut yang memakai model deteksi anomali memungkinkan respons secara real-time terhadap serangan siber, sedangkan AI generatif membantu bisnis menyimulasikan skenario ancaman guna memperkuat pertahanan mereka.

Seiring dengan berlakunya regulasi seperti Model AI Governance Framework di Singapura serta UU Kedaulatan Data di Indonesia, alat kepatuhan yang didukung kecerdasan buatan membantu organisasi dalam mengatasi kompleksitas tersebut sekaligus menjaga operasi mereka.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang merupakan tulang punggung perekonomian di kawasan Asia Tenggara, juga mendapat manfaat dari solusi AI yang terukur. Mulai dari mengotomatisasikan layanan pelanggan dengan model bahasa kecil (SLM) multibahasa sampai mengoptimalkan manajemen inventaris dengan analisis prediktif, UMKM memanfaatkan AI untuk bersaing dalam skala yang lebih besar.

Baca Juga: Pakar Bilang Kecerdasan Buatan Enggak akan Sepenuhnya Gantikan Manusia

Saat kita melihat ke depan, teknologi-teknologi baru semakin meningkatkan kemampuan AI di Asia Tenggara, sehingga memungkinkan dunia usaha untuk mengatasi tantangan-tantangan lokal dengan ketepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

AI bukan lagi sekedar kata kunci - AI merupakan pendorong penting keberlanjutan, keamanan, dan ketahanan, membantu kawasan ini membangun perekonomian yang siap menghadapi masa depan.

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive20 Februari 2025, 19:40 WIB

VinFast VF 3 Diniagakan di Indonesia, Ada Promo untuk Pembelian di IIMS 2025

Mobil ini bisa menjadi kompetitor untuk Wuling Air ev.
VinFast VF 3. (Sumber: vinfast)
Techno20 Februari 2025, 19:05 WIB

Huawei Rilis 3 Perangkat Baru, Ada Tablet hingga Gelang Kebugaran

Ketiga gadget ini dihadirkan bersamaan dengan ponsel lipat tiga pertama di dunia milik perusahaan.
Huawei memberi pembaruan untuk tablet pintar MatePad Pro 13.2 inci. (Sumber: Huawei)
Startup20 Februari 2025, 18:45 WIB

GoTyme x Danabijak x Olsera Tawarkan Program MCA untuk UMKM

GoTyme Indonesia Menawarkan Pembiayaan yang Fleksibel untuk UMKM.
GoTyme Indonesia gandeng Danabijak dan Olsera beri pinjaman bagi UMKM. (Sumber: istimewa)
Techno20 Februari 2025, 17:30 WIB

Insta360 Flow 2 Pro AI Tracker, Hadirkan Pelacakan ke Lebih Banyak Aplikasi

Add-on gimbal baru Insta360 menghadirkan pelacakan subjek ke aplikasi kamera apa pun.
Insta360 Flow 2 Pro AI Tracker dilengkapi tiga pengaturan cahaya. (Sumber: Insta360)
Automotive20 Februari 2025, 15:28 WIB

Harga dan Spesifikasi Toyota New Camry HEV di Event IIMS 2025

Toyota meluncurkan New Camry HEV dengan berbagai improvement yang meningkatkan nilainya.
Toyota New Camry HEV dipajang di IIMS 2025 yang digelar di JIE Jakarta. (Sumber: Toyota)
Techno20 Februari 2025, 15:06 WIB

Garmin Hadirkan Tactix 8, Cocok Dikenakan di Segala Medan

Jam tangan ini tersedia dalam dua model ukuran 47 dan 51 mm.
Garmin Tactix 8. (Sumber: Garmin)
Startup20 Februari 2025, 14:43 WIB

Igloo Tunjuk CDO Baru dan Sukses Jalin Kemitraan di Berbagai Negara

Igloo Memulai 2025 dengan Keberhasilan Kemitraan di Berbagai Negara dan Penunjukkan Chief Distribution Officer.
Startup Igloo. (Sumber: Dok. Igloo)
Techno20 Februari 2025, 14:08 WIB

Apple Meluncurkan iPhone 16E Seharga Hampir Rp10 Juta, Tak Ada MagSafe

Perangkat generasi keempat ini hadir tiga tahun setelah pembaruan besar terakhir pada smartphone berbiaya rendah.
Apple resmi meluncurkan iPhone 16E. (Sumber: Apple)
Techno19 Februari 2025, 20:54 WIB

Motorola Kembali Ramaikan Pasar Ponsel Indonesia, Luncurkan Moto G45 5G

Perangkat ini menawarkan pengalaman lengkap tanpa kompromi dengan performa yang kuat.
Motorola Moto G45 5G. (Sumber: Motorola)
Techno19 Februari 2025, 19:22 WIB

Grok 3 Resmi Dilansir oleh xAI, Mampu Melakukan 'Penalaran Manusia'

Pelanggan X Premium Plus memiliki akses pertama ke model Grok 3, tetapi menghadapi kenaikan harga yang lumayan.
Ilustrasi Grok 3.