Techverse.asia - Berangkat dari kesuksesan headphone konduktor tulang rawan pertama di dunia yang diluncurkan pada 2022 lalu, Audio-Technica baru-baru ini telah meluncurkan headphone model generasi keduanya yakni ATH-CC500BT2.
Headphone ini sejatinya menggunakan teknologi yang mirip dengan headphone konduksi tulang dari perusahaan lainnya seperti Shokz dan Suunto, tetapi dapat menyalurkan suara melalui tulang rawan yang lebih lembut di sekitar telinga si pemakai.
Audio-Technica ATH-CC500BT2 tersebut mampu menghadirkan audio berkualitas tinggi tanpa menghalangi liang telinga, sehingga memungkinkan pemakainya untuk tetap dapat terhubung dengan lingkungan sekitar sambil menikmati suara yang mantap.
Selain itu, headphone ATH-CC500BT2 sekarang lebih nyaman dipakai dan menawarkan pemisahan suara yang lebih baik. Dilengkapi pula dengan peningkatan signifikan dalam hal kenyamanan, kualitas suara, dan performa panggilan, ATH-CC500BT2 dirancang agar sempurna untuk berbagai aktivitas sehari-hari.
Audio-Technica ATH-CC500BT2 saat ini sudah tersedia di negara Inggris seharga £119 atau setara dengan Rp2,4 jutaan dan di seluruh Eropa seharga €139 atau setara dengan Rp2,3 jutaan. Harganya hanya berbeda Rp100 ribu untuk pasar di Inggris dan Eropa.
Teknologi di balik headphone ini didasarkan pada penelitian yang pertama kali dibagikan pada 2004 silam oleh seorang Profesor Hiroshi Hosoi, yang sekarang menjadi presiden Universitas Kedokteran Nara di Jepang.
Alih-alih mengirimkan suara ke gendang telinga sebagai getaran yang melewati tulang-tulang di tengkorak, getaran dari Audio-Technia ATH-CC500BT2 berjalan melalui tulang rawan yang menyebabkan dinding liang telinga bergetar dan menghasilkan gelombang suara yang akhirnya mencapai koklea.
Baca Juga: Instagram Sedang Menguji Tombol Dislike, tetapi Hanya untuk Komentar
Headphone konduksi tulang rawan ini membutuhkan lebih sedikit tekanan terhadap kepala daripada headphone konduksi tulang untuk mentransmisikan suara secara efektif, sehingga berpotensi membuatnya lebih nyaman dipakai untuk jangka waktu yang lebih lama.
Teknologi ini juga lebih baik dalam menghasilkan suara stereo, klaim Audio-Technica, karena headphone konduksi tulang cenderung menggabungkan sinyal kiri dan kanan di rongga tengkorak. Adapun alasan paling kuat untuk memilih Audio-Technica ATH-CC500BT2 adalah masa pakai baterainya.
Perusahaan tersebut menjanjikan bahwa pemakai ATH-CC500BT2 dapat memutar musik secara terus-menerus hingga 20 jam dengan sekali pengisian daya penuh, dengan pengisian daya cepat 10 menit melalui USB-C yang menyediakan pemutaran musik terus-menerus hingga 120 menit.
Namun demikian, tidak ada fitur Active Noise Cancellation (ANC), tetapi mereka menyertakan teknologi pengurangan kebisingan bertenaga kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk menyaring kebisingan latar belakang yang tidak diinginkan, termasuk angin, yang ditangkap oleh mikrofon saat melakukan panggilan, dan memungkinkan waktu bicara terus-menerus hingga 10 jam.
Baca Juga: True Wireless Earbuds Shokz OpenFit Hadir di Indonesia, Cek Spek Lengkapnya
ATH-CC500BT2 juga dilengkapi aplikasi Connect dari Audio-Technica, pengguna dapat memilih pengaturan suara yang mereka sukai, termasuk Clear Voice Mode untuk meningkatkan kejelasan dialog, BGM Mode untuk pengalaman mendengarkan yang lebih menenangkan, serta Limit Sound Leakage Mode untuk tempat umum.
Sesuaikan kualitas suara dengan equalizer prasetel agar sesuai dengan selera dan suasana hati. Selain itu, dengan penambahan fungsi Soundscape, pemakia juga dapat menjelajahi lanskap suara alam yang menenangkan yang dirancang untuk meningkatkan fokus atau relaksasi.
ATH-CC500BT2 ini memiliki fitur kedap air IPX4 sehingga dapat dipakai saat hujan atau saat berolahraga yang mengeluarkan banyak keringat, dilengkapi pula konektivitas multipoint Bluetooth sehingga dapat dengan mudah beralih antara menggunakannya dengan dua perangkat berbeda, dan mendukung Siri dan Google Assistant untuk perintah suara dan menerima notifikasi suara.