Dilema Integrasi AI pada Digital Marketing, Begini Penjelasannya

Rahmat Jiwandono
Senin 17 Maret 2025, 15:44 WIB
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI). (Sumber: Unsplash)

Ilustrasi Artificial Intelligence (AI). (Sumber: Unsplash)

Techverse.asia - Dalam era pemasaran digital yang semakin dinamis, adopsi kecerdasan buatan (AI) menjadi tak terhindarkan bagi banyak bisnis untuk meningkatkan efisiensi. Dari optimasi iklan hingga personalisasi interaksi dengan pelanggan, AI menjanjikan solusi cerdas untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Namun, di balik keunggulannya, bagaimana mengintegrasikan AI tanpa meninggalkan interaksi humanis dengan pelanggan?

Baca Juga: Lenovo ThinkBook Flip AI PC Concept: Layar OLED yang Dapat Dilipat Keluar

CEO KIT Global Pavel Yurovitsky melihat bahwa AI seharusnya menjadi alat pendukung, bukan pengganti kreativitas manusia. "Teknologi ini mampu mengolah data dalam jumlah besar dan menemukan pola yang tidak bisa dianalisis manusia dalam waktu singkat. Namun, kreativitas dan empati tetap menjadi elemen tak tergantikan dalam pemasaran," ujarnya, Senin (17/3/2025).

Salah satu manfaat utama AI dalam pemasaran digital adalah kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi operasional. AI dapat mengotomatisasi banyak tugas yang sebelumnya membutuhkan tenaga manusia dalam jumlah besar.

Salah satu e-commerce di luar negeri kini mengandalkan chatbot berbasis AI untuk menangani lebih dari 80% pertanyaan pelanggan. Dengan teknologi ini, mereka menghemat jam kerja yang sebelumnya dihabiskan untuk menjawab pertanyaan berulang, sekaligus meningkatkan responsivitas dan kepuasan pelanggan.

Baca Juga: Komdigi Bakal Atur Penggunaan Teknologi Kecerdasan Buatan

Dalam dunia pemasaran konten, AI juga semakin berperan dalam membantu tim kreatif menghasilkan materi yang lebih relevan dengan audiens mereka. Beberapa platform kini menggunakan AI untuk menganalisis tren, menyusun headline yang menarik, serta mengoptimalkan waktu publikasi berdasarkan kebiasaan pengguna.

Namun, di sisi lain, Pavel mengingatkan bahwa pendekatan berbasis AI harus diimbangi dengan sentuhan manusia. Saat AI digunakan secara berlebihan tanpa mempertimbangkan faktor psikologis, risiko terbesar adalah munculnya komunikasi yang terasa ‘dingin’ dan tidak personal.

"Ini bisa menurunkan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang," katanya.

Meskipun kecerdasan menawarkan banyak keuntungan, adopsinya di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan. Berdasarkan laporan MMA Indonesia, mayoritas perusahaan di Indonesia masih dalam tahap eksperimen dalam menggunakan AI, dengan tantangan utama berupa kurangnya pemahaman mengenai implementasi yang tepat serta persepsi biaya yang tinggi.

Baca Juga: Pakar Bilang Kecerdasan Buatan Enggak akan Sepenuhnya Gantikan Manusia

Banyak bisnis yang tertarik menggunakan AI, tetapi tidak tahu harus mulai dari mana. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah mengadopsi AI hanya karena tren, tanpa memiliki strategi yang jelas.

"Padahal, AI seharusnya digunakan untuk menyelesaikan masalah bisnis yang spesifik," katanya.

Selain itu, salah satu tren yang berkembang pesat di Indonesia adalah meningkatnya penggunaan chatbot berbasis AI dalam layanan pelanggan. Banyak perusahaan mulai menerapkan fitur chatbot di website dan media sosial mereka untuk mengotomatisasi interaksi dengan pelanggan.

Apabila diterapkan dengan benar, chatbot AI bisa meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memberikan pengalaman yang lebih personal kepada pelanggan.

Baca Juga: Indonesia Adopsi GenAI dengan Cepat, tapi Keterwakilan Perempuan Masih Minim

"Namun, perlu diingat bahwa chatbot yang terlalu kaku justru bisa membuat pelanggan frustrasi, karena mereka ingin berinteraksi dengan manusia ketika menghadapi pertanyaan yang lebih kompleks," katanya.

Bagi perusahaan yang ingin mulai mengadopsi AI dalam strategi pemasaran, langkah pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan spesifik, apakah untuk meningkatkan efisiensi layanan pelanggan, mengoptimalkan kampanye iklan, atau memperkuat personalisasi.

"Implementasi AI sebaiknya dimulai dari skala kecil dan fokus pada satu area dengan dampak terbesar, sebelum diperluas ke strategi lain," tambah dia.

Selain itu, AI harus digunakan sebagai alat bantu, bukan pengganti tim pemasaran manusia, dengan mengotomatisasi tugas repetitif sementara aspek strategis dan kreatif tetap dikelola oleh manusia.

"Perusahaan juga perlu terus memantau dan mengevaluasi efektivitas AI dengan menetapkan KPI yang jelas, seperti konversi, ROI, atau engagement, agar penggunaannya benar-benar memberikan nilai tambah," ujarnya.

Baca Juga: Laporan Cyber Signals: Menavigasi Ancaman Siber dan Memperkuat Pertahanan di Era AI

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Automotive17 Maret 2025, 21:47 WIB

Ducati Panigale V4 S 2025: Tersedia Trim Carbon Pro dan Carbon

Motor ini semakin eksklusif dan berperforma tinggi berkat trim Carbon dan Carbon Pro.
Ducati Panigale V4 S 2025. (Sumber: Ducati)
Techno17 Maret 2025, 21:10 WIB

Harga dan Spesifikasi Oppo A5 Pro, Ada Model 5G dan 4G

Gawai ini juga hadir dengan tiga perlindungan sekaligus yaitu IP66, IP68, dan IP69.
Oppo A5 Pro. (Sumber: oppo)
Lifestyle17 Maret 2025, 19:59 WIB

Cosrx Ceramide Skin Barrier Moisturizer: Pelembap Wajah dengan Tekstur K-gliding

Solusi Ringan Namun Ampuh untuk Memperkuat Penghalang Kulit.
Cosrx Ceramide Skin Barrier Moisturizer. (Sumber: cosrx)
Techno17 Maret 2025, 17:18 WIB

Samsung Galaxy A16 dan Galaxy Tab A9 Kids Edition Ada Bundling PAW Patrol

Lengkapi dua gawai ini dengan berbagai aksesoris eksklusif PAW Patrol untuk mendukung anggota keluarga menavigasi dunia digital.
Aksesori Paw Patrol untuk Galaxy Tab A9 dan Galaxy A16. (Sumber: samsung)
Lifestyle17 Maret 2025, 16:41 WIB

G-SHOCK MRG-B2100 Ao-Zumi: Jam Tangan Mirip Audemars Piguet Seharga Rp63 Juta

Tambahan paling menarik pada koleksi MR-G Casio menampilkan dial bertekstur kisi-kisi berwarna biru tua.
Casio G-SHOCK MRG-B2100 Ao-Zumi. (Sumber: Casio)
Techno17 Maret 2025, 15:44 WIB

Dilema Integrasi AI pada Digital Marketing, Begini Penjelasannya

Di tengah cepatnya perkembangan AI, banyak brand mulai melirik berbagai inovasi yang ditawarkan AI dalam upaya menggaet konsumen.
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI). (Sumber: Unsplash)
Startup17 Maret 2025, 15:06 WIB

Toko Kopi Tuku x Dendy Darman Resmikan Kedai Pertamanya di Bandung

Warung kopi tersebut adalah gerai kopi ke-61 yang dibuka oleh Toko Kopi Tuku.
Warung kopi Tuku Ambon yang dibuka di Kota Bandung. (Sumber: istimewa)
Lifestyle15 Maret 2025, 21:11 WIB

Lazada Ramadan Mega Sale: Bagikan Umrah Gratis dan Diskon Sampai 90%

Lazada hadirkan Ramadan Mega Sale sebagai promo puncak dari rangkaian Ramadan Sale.
Head of Operations Lazada Indonesia Amelia Tediarjo. (Sumber: lazada)
Techno14 Maret 2025, 21:11 WIB

Lenovo ThinkBook Flip AI PC Concept: Layar OLED yang Dapat Dilipat Keluar

Fitur ini memungkinkan alur kerja bertenaga AI yang serbaguna, multitasking layar terpisah, dan adaptasi ruang kerja yang cerdas.
Lenovo ThinkBook Flip AI PC Concept. (Sumber: Lenovo)
Startup14 Maret 2025, 20:49 WIB

LingoTalk Relaunch Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Metode Baru

Metode pembelajarannya juga didukung oleh kecerdasan buatan.
LingoTalk. (Sumber: istimewa)