Arab Saudi dikenal sebagai negara yang sangat kaya raya, selain dari kekayaan bisnis minyak mereka, mereka juga mulai mengembangkan ke bidang bisnis lain, salah satunya teknologi.
Tahun ini Arab Saudi membentuk sebuah usaha patungan dengan Foxconn untuk membangun dan menjual Electronic Vehicle. Langkah yang diambil ini, mempunyai tujuan agar Arab Saudi dapat mengurangi ketergantungan dengan minyak pada 2030 dan lebih mendiversikan kegiatan ekonominya.
Sebuah perusahaan baru yang bernama Ceer akan merancang, memproduksi, dan menjual portofolio EV menggunakan teknologi komponen dari BMW.
Foxconn menjadi salah satu raksasa manufaktur di Taiwan yang membuat iPhone Apple sedang mengembangkan arsitektur kelistrikan kendaraan, yang menurut Arab Saudi akan mengarah pada 'portofolio produk' di bidang infotainment, konektivitas, dan teknologi mengemudi otomatis.
Laporan LKBN Antaranews menyebutkan, produksi EV pertama dari merek Ceer diharapkan masuk ke pasaran pada 2025. Dana Investasi Publik Saudi, atau PIF, mengatakan bahwa Ceer adalah merek EV pertama di negara itu dan akan menarik lebih dari $150 juta dalam investasi asing secara langsung, serta menciptakan hingga 30.000 pekerjaan langsung dan tidak langsung.
Investasi asing langsung, atau FDI, adalah bagian penting dari rencana Visi 2030 Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Arab Saudi mengumumkan, jika tahun lalu strategi investasi nasional untuk mencapai lebih dari $100 Miliar per tahun dalam FDI pada 2030. PIF juga mengatakan Ceer akan diproyeksikan berkontribusi $8 Miliar untuk PDB kerajaan pada 2034.
PIF telah melakukan sejumlah investasi sendiri dalam EV dan teknologi bersih lainnya. Pada 2018, PIF menginvestasikan $1 Miliar ke Lucid Motors, menjadi pemegang saham terbesarnya.
PIF, yang memiliki 61% saham Lucid, membuat komitmen awal pada musim semi 2022 untuk membeli 50.000 EV Lucid dengan opsi 50.000 kendaraan tambahan selama jangka waktu 10 tahun yang sama.
Foxconn telah mendorong lebih dalam ke sektor otomotif, terutama di sekitar EV.
Foxconn telah mendapatkan kesepakatan untuk memproduksi EV untuk Lordstown Motors dan Fisker. Itu juga bermitra dengan produsen mobil Taiwan Yulon Group untuk membangun SUV listrik yang disebut Model C.
Chairman Foxconn Liu Young-way mengatakan, pada bulan Oktober di acara Hon Hai tech Day tahunan ketiga bahwa ia ingin meniru kesuksesan perusahaan dalam memproduksi gadget konsumen menjadi memproduksi EV untuk pembuat mobil.
Sementara itu diberitakan oleh reuters, Ceer merupakan merek otomotif Saudi pertama yang memproduksi kendaraan listrik di Arab Saudi. Pasar yang mereka ambil adalah di Arab Saudi dan MENA (Timur Tengah dan Afrika Utara), termasuk kendaraan sedan dan sport.
Pabrik yang akan diletakkan di Arab Saudi tersebut akan membuat chip, komponen kendaraan listrik dan produk elektronik lainnya. Perusahaan tersebut baru saja merambah produksi mereka ke kendaraan listrik dan semi konduktor. Selain Arab Saudi, Foxconn dikabarkan juga mendekati Uni Emirat Arab soal rencana untuk pabriknya.
Arab Saudi menginginkan Foxconn menjamin negara tersebut bisa mengatur sekitar dua pertiga dari produksi di pabrik tersebut. Foxconn sudah menandatangani investasi di Taiwan dan India. Tahun lalu, mereka mundur dari perencanaan pembuatan pabrik di Wincousin, Amerika Serikat.
Kendaraan listrik menjadi pilihan orang saat ini, dan perluasan itu menjadi sebuah pilihan untuk bergaya moderen dan efektif. Tapi ada pertanyaan yang harus kita jawab ke depannya. Bagaimana limbah produksi dari pembuatan mobil listrik itu juga aman dengan lingkungan? mengingat pabriknya juga telah menyumbang sepersekian persen dari pemanasan global.