Techverse.asia - Palo Alto Networks baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka memperkuat komitmennya di kawasan Asia Pasifik dan Jepang dengan berinvestasi pada infrastruktur cloud baru di berbagai lokasi strategis di kawasan tersebut.
Investasi cloud baru ini mengintegrasikan Prisma Access Browser dengan infrastruktur yang sudah tersedia di Australia, India, Indonesia, Jepang, dan Singapura.
Baca Juga: Apple Umumkan WWDC 2025 akan Berlangsung pada 9-13 Juni 2025
Tujuannya adalah untuk memberikan akses menggunakan browser dengan percaya diri atau browse bravely bagi pelanggan lokal dan regional, sekaligus membantu organisasi memenuhi kebutuhan residensi data lokal dengan tetap memberikan keamanan dan performa.
Saat ini, browser telah menjadi pusat aktivitas kerja. Menurut Gartner, pada 2030 mendatang, browser enterprise akan menjadi platform inti untuk meningkatkan produktivitas kerja dan menyediakan keamanan baik pada perangkat yang dikelola (managed device) maupun tidak (unmanaged device) sehingga memungkinkan terciptanya kondisi kerja hybrid.
Browser internet konvensional sangatlah rentan terhadap berbagai ancaman siber, seperti phishing, serangan pengambilalihan akun, malware, dan add-ons browser yang berbahaya.
Baca Juga: Hasil Laporan Palo Alto Networks: 66 Persen Malware Disebarkan Melalui PDF
Masalah ini diperburuk dengan meningkatnya adopsi software-as-a-service (SaaS) dan aplikasi AI generatif (GenAI), serta meningkatnya penggunaan perangkat yang tidak terkelola di lingkungan kerja.
Meskipun hal ini dapat meningkatkan produktivitas karyawan, sayangnya juga turut memperluas permukaan serangan dan membuka peluang masuk baru bagi penjahat siber.
"Perangkat yang tidak dikelola sering kali menjadi titik lemah dalam postur keamanan organisasi, terutama dengan semakin meningkatnya adopsi model tenaga kerja yang bekerja dari berbagai lokasi geografis," papar Vice President Product untuk Prisma SASE Palo Alto Networks Anupam Upadhyaya, Rabu (26/3/2025).
Menurutnya, banyak organisasi yang melaporkan kesulitan untuk mendekripsi traffic data jaringan untuk tujuan keamanan; rata-rata, 64 persen traffic data web dibiarkan terenkripsi sehingga tidak dapat diakses untuk keamanan.
Baca Juga: Hitachi iQ M Series: Desain Modular dengan Orkestrasi Data Hybrid Cloud untuk GenAI
"Lokasi cloud terbaru kami di kawasan ini menghadirkan konektivitas yang aman untuk semua perangkat di lingkungan kerja, baik yang terkelola maupun tidak sehingga membantu melindungi informasi penting dan memungkinkan organisasi untuk meningkatkan postur keamanan mereka secara keseluruhan dalam menghadapi ancaman siber modern," terangnya.
President Asia Pasifik dan Jepang Palo Alto Networks Simon Green menyatakan, semakin banyak organisasi di kawasan Asia Pasifik dan Jepang yang mengalihkan workload ke cloud.
"Ekspansi keamanan cloud kami di Asia-Pasifik dan Jepang adalah wujud dari komitmen berkelanjutan kami untuk menyediakan akses lokal ke keamanan siber terbaik di kelasnya bagi pelanggan, sekaligus membantu memenuhi kebutuhan residensi data," ujarnya.
Strategi keamanan siber yang tangguh, gesit, dan dalam skala besar penting untuk menghadapi ancaman siber dan serangan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang terus berkembang di luar sistem keamanan kantor.
Baca Juga: Palo Alto Networks: Organisasi Butuh Waktu 6 Hari untuk Mengatasi Peringatan Keamanan
Sangat penting bagi organisasi dan pemimpin bisnis di Indonesia untuk berkolaborasi secara proaktif dengan tim keamanan mereka, dengan tujuan untuk memahami potensi ancaman yang muncul akibat peralihan workload ke cloud secara menyeluruh.
Dengan memahami ancaman-ancaman ini, mendapatkan panduan yang jelas, dan menempatkan kemampuan keamanan yang penting, organisasi dapat membangun lingkungan kerja yang aman serta mampu melindungi informasi sensitif, aplikasi-aplikasi bisnis yang penting, dan memungkinkan para karyawan untuk bekerja dari mana saja dengan percaya diri.
Ketersediaan layanan yang di-hosting secara regional ini merupakan wujud dari komitmen berkelanjutan Palo Alto Networks untuk menyediakan layanan keamanan terlengkap secara lokal bagi pelanggan di Asia Pasifik dan Jepang.
Baca Juga: Cloudflare akan Rilis Marketplace untuk Menagih Bot AI yang Melakukan Scraping
Layanan-layanan ini memungkinkan pelanggan untuk menyeimbangkan kebutuhan residensi data dengan kemampuan untuk mendeteksi ancaman-ancaman baru, sehingga memberikan solusi keamanan yang tanpa gangguan dan efisien karena dioperasikan dan disediakan di wilayah yang sama.