Laporan Lazada: Kesenjangan Penerapan AI bagi Penjual Online di Indonesia Masih Tinggi

Rahmat Jiwandono
Kamis 10 April 2025, 16:23 WIB
Ilustrasi Lazada. (Sumber: istimewa)

Ilustrasi Lazada. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - Lazada meluncurkan laporan riset yang berjudul Menjembatani Kesenjangan AI: Persepsi dan Tren Adopsi Penjual Online di Asia Tenggara

Baca Juga: Vivo V50 Lite Segera Rilis di Indonesia, Bodinya Sangat Tipis dan Kuat

Dikembangkan bersama Kantar, laporan ini melibatkan 1.214 penjual e-commerce di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam untuk mengeksplorasi tren, tantangan, dan peluang adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI), serta kesiapan penjual dalam mengintegrasikan teknologi AI ke dalam operasional bisnis mereka.

Hasil riset menunjukkan 7 dari 10 (68%) penjual di Asia Tenggara sudah mengenal AI. Meski penjual mengaku telah menerapkan AI pada 47% dari operasional bisnis, survei menunjukkan tingkat penerapan nyata AI hanya mencapai angka 37%.

Di Indonesia, penerapan nyata AI (42%) berselisih sebesar 10% dari yang mengaku telah menerapkan AI (52%). Kesenjangan ini menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga di Asia Tenggara dengan kesenjangan terbesar antara yang mengaku telah menerapkan AI dengan penerapan nyata AI. 

Baca Juga: Peak 3 x Lazada Dirikan Joint Venture Baru di Sektor Asuransi Digital

Penjual online menghadapi dilema terkait efektivitas AI dan biaya penerapan AI. Sebanyak 89% responden mengakui AI berperan dalam meningkatkan produktivitas, namun 61% masih meragukan manfaat keseluruhannya.

Meski hampir semua penjual 93% percaya bahwa adopsi AI dapat menghemat biaya dalam jangka panjang, 64% menyebut faktor biaya dan proses implementasi yang memakan waktu sebagai hambatan dalam adopsi kecerdasan buatan

Riset ini juga menunjukkan adanya kesenjangan implementasi AI, dimana penjual memahami pentingnya AI, tetapi kesulitan untuk menerapkannya secara efektif. 

Ihwal tantangan dalam beralih dari proses manual yang sudah dikenal ke solusi berbasis AI, hampir semua penjual 93% sepakat bahwa meningkatkan keterampilan tenaga kerja dalam menggunakan AI sangat penting agar mereka lebih produktif.

Baca Juga: JD.ID Say Goodbye, Ini Sederetan E-commerce yang Tutup Lebih Dulu

Namun, 3 dari 4 penjual atau sekitar 75% juga mengakui bahwa karyawan mereka masih lebih memilih menggunakan perangkat yang sudah mereka kenal dibanding menggunakan solusi AI yang baru.

Perbedaan tingkat kesiapan AI di setiap pasar

Di wilayah Asia Tenggara, Indonesia dan Vietnam memimpin dengan tingkat adopsi AI sebesar 42% di berbagai fungsi bisnis, diikuti oleh Singapura dan Thailand dengan 39.

Laporan ini membagi kesiapan AI penjual berdasarkan lima aspek inti operasional bisnis, yaitu operasi dan logistik, manajemen produk, pemasaran dan iklan, customer service, serta manajemen tenaga kerja. Berdasarkan nilai rata-rata dalam setiap aspek tersebut, penjual dikategorikan menjadi AI Adepts, AI Aspirants, dan AI Agnostics.

  • AI Adepts: penjual yang telah menerapkan AI di lebih dari 80% operasional mereka. (Asia Tenggara: 24%, Indonesia: 29%);

  • AI Aspirants: penjual yang telah mengintegrasikan AI secara sebagian, tetapi masih memiliki kesenjangan adopsi di beberapa fungsi utama. (Asia Tenggara: 50%, Indonesia: 50%);

  • AI Agnostics: kelompok penjual yang masih mengandalkan proses manual di sebagian besar fungsi bisnis mereka. (Asia Tenggara: 26%, Indonesia: 21%).

Temuan riset ini menunjukkan Thailand memimpin untuk kategori AI Adepts (30%), diikuti Singapura (29%), Indonesia (29%), dan Vietnam (22%) meskipun terdapat kesenjangan pengetahuan. Sementara itu, Malaysia (15%) dan Filipina (19%) menghadapi tantangan keterbatasan infrastruktur dan dukungan internal.

Baca Juga: Lazada x Namirah Logistic: Antarkan Paket sampai ke Pelosok Sumatera Utara

Mayoritas penjual di Asia Tenggara (76%) dan Indonesia (71%) berada di kategori AI Aspirants dan AI Agnostics. Data ini mengindikasikan perlunya solusi AI yang efektif, terutama dalam hal fitur AI (42%) dan dukungan penjual (41%).

Di Indonesia, dukungan terhadap fungsi bisnis dengan tingkat adopsi AI yang rendah, seperti operasional dan logistik, perlu ditingkatkan untuk mempertahankan posisi atas Indonesia dalam adopsi AI di Asia Tenggara.

“Temuan kami mengungkap fenomena kesenjangan yang menarik dalam ekosistem lokapasar di Asia Tenggara. Meskipun sebagian besar penjual memahami potensi transformatif dari AI, banyak yang masih berusaha untuk bertransisi menuju tahap implementasi,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) Lazada Group James Dong, Kamis (10/4/2025).

Follow Berita Techverse.Asia di Google News
Berita Terkait Berita Terkini
Techno17 April 2025, 20:48 WIB

TikTok Menambahkan Fitur Footnotes, Baru Tersedia di Amerika Serikat

TikTok mulai menguji Footnotes, fitur baru mirip Catatan Komunitas yang ada di X dan Facebook.
TikTok Footnotes.
Techno17 April 2025, 20:19 WIB

Seagate Rilis Game Drive External SSD untuk Konsol PS5 dan PS4, Berlisensi Resmi

SSD ini ebih banyak opsi penyimpanan untuk perpustakaan game offline mereka.
Game Drive External SSD dari Seagate untuk PlayStation. (Sumber: istimewa)
Lifestyle17 April 2025, 19:58 WIB

Puma Luncurkan Sepatu Lari Nitro Elite 3, Mampu Tingkatkan Efisiensi Lari

Sepatu lari paling ringan yang pernah diproduksi oleh Puma.
Puma Nitro Elite 3. (Sumber: Puma)
Hobby17 April 2025, 19:38 WIB

Review Pengepungan di Bukit Duri: Beri Ingatan Kolektif atas Peristiwa Kelam Bangsa Indonesia?

Film ini banyak dibintangi oleh aktor dan aktris muda berbakat.
Aktor dan aktris dalam film Pengepungan di Bukit Duri (Sumber: null)
Techno17 April 2025, 17:36 WIB

OpenAI Dilaporkan Sedang Mengembangkan Media Sosial Seperti X?

Apakah Sam Altman siap meningkatkan persaingannya dengan Elon Musk dan Mark Zuckerberg?
logo OpenAI (Sumber: OpenAI)
Techno17 April 2025, 17:06 WIB

Vivo V50 Lite Dijual di Indonesia, Tawarkan Model 5G dan 4G

Lihat harga dan spesifikasinya, ada tiga model warna yang ditawarkan.
Varian warna Vivo V50 Lite. (Sumber: Vivo)
Startup17 April 2025, 16:39 WIB

Eratani Umumkan Pendanaan Seri A Senilai Rp105 Miliar

Eratani berupaya mendorong masa depan revolusi pertanian Indonesia.
Eratani. (Sumber: dok. eratani)
Automotive17 April 2025, 15:57 WIB

Ducati Desmo450 MX: Motor Trail Pertama dengan Mesin Desmodromik

Desmo450 MX merupakan satu-satunya motor motor motorcross pertama dari pabrikan Borgo Panigale.
Ducati Desmo450 MX. (Sumber: Ducati)
Travel16 April 2025, 18:41 WIB

Survei Scuba Deals 2025: Indonesia Jadi Destinasi Favorit Selam di Asia

Survei ini dilakukan oleh Agoda yang bertanya kepada para penyelam mengenai lokasi favorit selamnya.
Ilustrasi menyelam di dalam laut. (Sumber: freepik)
Techno16 April 2025, 18:17 WIB

Infinix Note 50 Series Resmi Dipasarkan, Note 50 Pro Plus 5G Model Tercanggih

Note 50 Series punya tiga model smartphone saat ini.
Infinix Note 50 Series. (Sumber: Infinix)