Techverse.asia - CAR-Dano, sebuah platform mobil bekas yang berbasis blockchain sebentar lagi akan dirilis untuk masyarakat. Proyek ini tak hanya sekadar aplikasi konvensional, melainkan sebuah sistem yang terdesentralisasi yang didesain guna menciptakan mekanisme pencatatan hasil kendaraan yang transparan, aman, dan anti-manipulasi lewat teknologi smart contract.
Baca Juga: Upbit Dorong Peningkatan Tata Kelola Perusahaan pada Industri Blockchain Indonesia
CAR-Dano sendiri dicetuskan oleh alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) yakni Dunung Lintang Asmoro yang merupakan jebolan Teknik Mesin angkatan 2020, yang tak lain juga pendiri dari PT Inspeksi Mobil Jogja, sebuah perusahaan startup yang sudah bergerak aktif dalam layanan inspeksi mobil bekas selama lebih dari tiga tahun.
Teknologi yang dia kembangkan memungkinkan data inspeksi yang memiliki nilai lebih, baik sebagai referensi historis kendaraan maupun untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas dalam transaksi jual beli mobil.
Dengan rekam jejak yang telah menghasilkan ribuan laporan inspeksi mengenai kendaraan secara independen, Lintang pun sadar akan adanya kebutuhan mendesak tentang sistem pencatatan yang enggak cuma akurat namun juga bisa diverifikasi oleh semua pihak secara terbuka.
Baca Juga: WhatsApp Memperkenalkan Fitur Baru di Seluruh Obrolan, Panggilan, dan Saluran
Dengan begitu, dia berharap CAR-dano bisa membawa perubahan yang signifikan dalam industri jual beli mobil bekas, utamanya dalam hal kepercayaan terhadap data kondisi kendaraan.
"Ribuan laporan yang telah saya kumpulkan selama ini menjadi fondasi guna mengembangkan aplikasi CAR-dano, yang enggak hanya memperkuat kredibilitas laporan inspeksi, namun juga menghadirkan ekosistem baru yang lebih akuntabel, efisien, dan berkelanjutan dalam pasar mobil bekas di dalam negeri dengan memanfaatkan teknologi blockchain," paparnya belum lama ini.
Dalam mengembangkan aplikasi CAR-dano tersebut dia tidak sendirian. Ia mengajak Gigi Hidjrika Aura Adkhy yang merupakan mahasiswa Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) 2021, Fakultas Teknik UGM, untuk bersama-sama mengajukan proposal pendanaan kepada Project Catalyst IOHK, lembaga yang menaungi blockchain CAR-dano.
Baca Juga: 'Honda Certified Used Car': Mencari Mobil Bekas Berkualitas Jadi Mudah
Proposal yang mereka ajukan tersebut bahkan berhasil memperoleh pendanaan sebesar 60 ribu ADA atau setara lebih dari Rp1 miliar. Pemilihan CAR-dano serta Project Catalyst IOHK, sebagai sumber pendanaan bukanlah tanpa alasan.
Sebab, Giga yang dipercaya sebagai manajer proyek mengatakan bahwa keduanya memberikan kesempatan guna mengembangkan solusi berbasis teknologi yang berkelanjutan dengan komunitas yang aktif dan jaringan yang kuat.
"Project Catalyst juga punya pendekatan riset yang sejalan dengan dunia akademik, dan ini yang menjadi daya tarik utama bagi kami," katanya.
Kekinian, proyek CAR-dano sedang memasuki fase awal yang difokuskan pada kegiatan riset dan pengembangan konsep teknologi.
Baca Juga: NASA Akan Gunakan Teknologi Blockchain untuk Buktikan Eksplorasi Mereka Ke Bulan
Pada 2025 ini, tim pengembang menargetkan beberapa target jangka pendek, seperti menyusun desain arsitektur sistem secara menyeluruh dan membangun prototipe awal dari platform inspeksi mobil bekas berbasis blockchain.
Setelah fase ini rampung, tim akan meneruskan ke tahap selanjutnya yakni mencakup pengembangan smart contract, proses integrasi sistem, dan pengujian yang menyeluruh terhadap keamanan dan stabilitas platform.
Seluruh rangkaian tahap itu dirancang secara sistematis guna memastikan bahwa platform CAR-dano tak hanya fungsional, tapi juga aman dan siap digunakan oleh publik.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp150 Juta, Simak Kelebihan dan Kekurangannya