Techverse.asia - Canva belum lama ini memperkenalkan Visual Suite 2.0 atau rangkaian aplikasi visual 2.0. Ini adalah peluncuran produk terbesar sejak Canva didirikan pada 2012 lalu, yang menata ulang cara tim berkreasi, berkomunikasi, dan berkolaborasi di era yang didukung Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Visual Suite 2.0. itu akan merangkul komunitas Canva yang tercatat memiliki lebih dari 230 juta pengguna aktif bulanan guna mendesain ulang cara yang inovatif.
Baca Juga: Oppo Find X8 Ultra Dilansir di China, Lihat Spesifikasi Lengkapnya
Dari spreadsheet visual sampai visualisasi data yang canggih, desain via percakapan, personalisasi konten dalam skala besar, hingga cara anyar yang merevolusi untuk menciptakan pengalaman yang interaktif, pengumuman ini mengukuhkan posisi Canva dalam komunikasi visual.
"Kami gembira mengumumkan peluncuran terbesar sejak Canva yang didirikan lebih dari satu dekade lalu. Setiap tahun, komunitas kami yang sekarang jumlah anggotanya mencapai 230 juta orang. Salah satu hal yang kerap kami dengar ialah keinginan untuk menggabungkan kreativitas dan produktivitas ke dalam satu alur yang lancar," ujar Pendiri dan CEO Canva Melanie Perkins.
Peluncuran Visual Suite 2.0 akan mengubah masa depan bekerja, menuangkan kreativitas, dan berkolaborasi. Ada beberapa fitur unggulan dalam teknologi ini seperti Canva Sheets – spreadsheet yang didesain ulang agar terlihat indah dan terhubung dengan semua data pengguna: selama beberapa dekade, spreadsheet sangatlah rumit, kaku, dan sulit disesuaikan.
Penelitian Canva menemukan hampir 70% profesional yang bekerja dengan data setiap minggu merasa cemas karenanya. "Canva Sheets menghadirkan pengalaman yang sepenuhnya visual, cerdas, dan canggih yang mengintegrasikan data, teks, dan aset visual dengan lancar," ujarnya.
Baca Juga: Ducati x Lamborghini: Hadirkan Panigale V4 Lamborghini Baru
Dibangun dengan Studio Ajaib Canva, Canva Sheets menyederhanakan tugas berbasis data dengan fitur seperti Statistik Ajaib yang memindai kumpulan data untuk menyoroti pola dan kesimpulan utama, dan Isi Otomatis yang menyarankan input data cerdas untuk membantu pengguna memulai, sehingga lebih mudah untuk menampilkan data secara lebih menarik.
Studio Ajaib membantu membuat konten yang dipersonalisasi serta konsisten dengan gaya desain merek usaha secara cepat dalam skala besar: seiring melonjaknya permintaan konten di berbagai format, tim, dan media, Studio Ajaib mengubah spreadsheet menjadi mesin konten yang canggih.
"Terintegrasi dalam Canva Sheets, Studio Ajaib memberdayakan tim untuk membuat konten dalam jumlah besar dalam hitungan detik," paparnya.
Baca Juga: Canva Resmi Mengakuisisi Affinity, Siap Berkompetisi dengan Adobe
Itu mulai dari kampanye pemasaran di beragam negara hingga komunikasi penjualan dan komunikasi internal, template dapat langsung diisi dengan input data dinamis, sehingga tidak diperlukan upaya manual, produksi jadi lebih cepat, dan konsisten di setiap titik kontak.
Magic Charts: mengubah data kompleks menjadi cerita visual yang interaktif dan berdampak dalam hitungan detik: data sudah lama menjadi hal yang sangat rumit, statis, dan tidak dapat diakses secara bebas.
Fitur tersebut hadir untuk memudahkan semua orang mengolah angka mentah menjadi visual dinamis yang konsisten dengan merek dalam hitungan detik. Dari laporan dengan desain interaktif dan bagan animasi hingga infografis, alat AI ini menjembatani kesenjangan antara data dan desain agar setiap tim dapat menyampaikan statistik secara jelas dan kreatif.
Ada juga AI Canva untuk mendesain dengan percakapan: halaman kosong yang dahulu menghambat tim kini dapat diatasi dengan perintah sederhana. AI Canva adalah mitra kreatif berbasis percakapan (via suara) yang menghadirkan semua alat AI generatif Canva ke dalam satu alur kerja yang lancar untuk mengubah ide menjadi tindakan dalam hitungan detik.
Baca Juga: Canva for Education Rilis Produk AI, Aman Buat Siswa
"Mulai dari membuat teks, slide, dan gambar hingga mengedit foto dan mengubah ukuran desain, lakukan semuanya dengan perintah atau suara pengguna. Namun, proses pembuatan desain dengan percakapan saat ini baru tersedia dalam bahasa Inggris," tambahnya.