Kemenkes RI Uji Coba Robotic Telesurgery: Pasien di Sardjito Yogyakarta, Dokternya di Hasan Sadikin Bandung

ilustrasi Robotic Telesurgery (Sumber: Telkomsel)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengujicoba implementasi use case 5G Robotic Telesurgery (bedah robotik jarak jauh), untuk kali pertama di Indonesia.

Robotic Telesurgery ini merupakan salah satu inovasi pemanfaatan teknologi jaringan 5G, didukung solusi jaringan dan layanan terdepan dari Telkomsel, serta bekerjasama dengan Pemerintah Iran.

Teknologi jaringan 5G yang disediakan, memungkinkan dokter untuk membedah pasien secara jarak jauh dan real-time. Persiapannya telah berlangsung sejak Februari 2023. 

Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menjelaskan bahwa teknologi bedah telerobotic tidak hanya menguntungkan untuk mengisi kekurangan dokter spesialis bedah. Melainkan juga menghilangkan hambatan geografis dan jarak, sehingga membantu para dokter bedah dan pasien di daerah terpencil untuk memiliki akses ke prosedur bedah terbaru.

"Teknologi ini juga menghasilkan layanan bedah berkualitas tinggi, memperkecil komplikasi pasca pembedahan, menurunkan beban keuangan, dan perjalanan jarak jauh yang seringkali berisiko. Dengan akurasi dan manuver bedah yang lebih baik, teknologi ini akan meningkatkan layanan dokter spesialis menjadi lebih efektif dan efisien," tuturnya, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (26/5/2023).

Baca Juga: Bukan dengan Suntikan, Ini 8 Cara Alami Menyeimbangkan Hormon Kita

Direktur Perencanaan dan Transformasi Telkomsel, Wong Soon Nam, menyatakan pihaknya terus melanjutkan komitmen membangun ekosistem jaringan broadband terdepan 5G.

Kali ini, Telkomsel mendukung agenda Kementerian Kesehatan RI dalam uji coba dan demonstrasi pemanfaatan use case 5G Robotic Telesurgery pertama di Indonesia.

"Ke depannya, Telkomsel berharap dapat terus melanjutkan sinergi, kolaborasi, dan integrasi bersama seluruh pemangku kepentingan. Termasuk dengan Kementerian Kesehatan RI dan para penyedia layanan kesehatan nasional, untuk terus membuka semua peluang kemajuan dalam mengakselerasi transformasi digital layanan kesehatan nasional," ungkap Soon Nam.

Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, dr. Darmawan, mewakili manajemen Sardjito menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan apresiasi kepada Telkomsel. Karena pantang mengenal lelah memberikan dukungan serta fasilitas, sehingga RSUP Sardjito bisa melakukan koneksi 5G bersama dengan RS Hasan Sadikin Bandung; untuk karya besar ini.

Baca Juga: Mahasiswa ITERA Buat 2 Inovasi Teknologi Biomedis: Kacamata Khusus Penyandang Kebutaan dan Sistem Pendeteksi Stres

"Kami berharap, kerja sama yang baik ini akan terus berlangsung dengan sebaik-baiknya, makin lama akan bisa merambah ke pedalaman. Sehingga Indonesia bisa melayani masyarakat yang jauh dari fasilitas kesehatan dengan sebaik-baiknya," kata dia. 

Uji coba dan demonstrasi use case 5G Robotic Telesurgery oleh Kemenkes ini, merupakan hasil kolaborasi bersama Telkomsel; melalui Telkomsel Enterprise dengan rumah sakit pilot project untuk telesurgery yakni, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Skenario penerapan teknologi Robotic Telesurgery berlangsung real-time, dibutuhkan kapasitas bandwidth besar dan latensi rendah pada fungsi data controlling, intra-abdominal real image transfer, dan komunikasi video. Dalam uji coba dan demonstrasi yang dilakukan, pihak dokter berada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan pasien berada di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Di kedua lokasi rumah sakit tersebut, Telkomsel menghadirkan infrastruktur jaringan 5G yang andal dan teruji dengan latensi rendah. Sekaligus infrastruktur jaringan optik khusus dengan sambungan point-to-point dan kapabilitas multicast. Hal itu guna mengakomodasi Robotic Telesurgery yang memiliki tingkat presisi visual yang tinggi, aksesibilitas instrumen jarak jauh yang ergonomis, dan pengurangan risiko komplikasi saat melakukan tindakan operasi maupun pemulihan.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI