PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memperoleh persetujuan pemegang saham independen atas aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel.
Persetujuan itu didapatkan Telkom melalui RUPS Tahun ini. Aksi korporasi yang tergolong sebagai transaksi afiliasi, sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.42/2020 ini, memerlukan persetujuan pemegang saham independen di mana telah tercapai kuorum dan disetujui mayoritas pemegang saham independen.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengatakan bahwa pemisahan IndiHome dalam rangka implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC). FMC merupakan bagian dari strategi utama perusahaan 'Five Bold Moves' yang strategis bagi Telkom, dalam mendukung terciptanya inklusi digital melalui peningkatan keandalan konektivitas yang lebih luas dan merata bagi masyarakat.
"Sinergi antara IndiHome dan Telkomsel yang merupakan pemimpin pasar bisnis broadband, diharapkan akan memudahkan masyarakat dalam mengakses beragam layanan digital. Telkomsel akan memiliki mesin pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan ke depannya," kata dia, dalam keterangan tertulis perusahaan, dikutip pada Rabu (31/5/2023).
Dari sisi bisnis, integrasi layanan broadband ini diharapkan dapat menjadikan belanja modal (capital expenditure) perusahaan lebih efisien dan mampu menciptakan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.
Sejalan dengan arahan Menteri BUMN, ke depannya Telkomsel akan fokus menjalankan segmen bisnis Business to Customer (B2C), sementara Telkom fokus pada segmen Business to Business (B2B). Potensi pasar yang besar dan masih banyak perusahaan maupun instansi yang memerlukan dukungan digitalisasi, menjadi peluang bagi Telkom untuk menjadi pemain besar di segmen bisnis B2B.
"Kami berterima kasih kepada para pemangku kepentingan, atas dukungan kepada Telkom untuk mencapai kinerja terbaik. Kami mengapresiasi kepercayaan yang senantiasa diberikan, terutama dalam upaya perseroan melakukan transformasi," lanjut Ririek.
Menurut Ririek, persetujuan atas implementasi FMC menjadi penting dalam langkah transformasi perseroan untuk menciptakan nilai yang optimal baik bagi perusahaan, pelanggan, masyarakat, pemegang saham dan pemerintah. Selain itu, integrasi ini sejalan dengan fokus Telkom, untuk menjadi pemain dan pemimpin di pasar bisnis B2B. Dengan diperolehnya persetujuan pemegang saham independen, maka proses integrasi IndiHome ke Telkomsel diharapkan selesai pada awal kuartal ketiga 2023.
Baca Juga: Para Pemimpin Industri Khawatirkan AI Bisa Sebabkan Kepunahan Manusia, Setara dengan Perang Nuklir
Baca Juga: Sam Altman, Sang CEO OpenAI Ini Ternyata Takut dengan Teknologi Kecerdasan Buatan
Baca Juga: Kenali Dulu Jenis Kulitmu Sebelum Skin Fasting Ya
Sementara itu, sepanjang 2022, Telkom membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp147,31 triliun atau tumbuh sebesar 2,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp78,99 triliun atau tumbuh 4,3% YoY dengan laba bersih operasi Rp25,86 triliun atau tumbuh 7,7% YoY.
RUPST juga menyetujui perubahan susunan pengurus Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan. Perubahan susunan perseroan diharapkan dapat berkontribusi pada meningkatnya kinerja perseroan, serta menyukseskan langkah transformasi yang tengah dilakukan Telkom.
Dalam RUPST, disetujui pula pembagian dividen sebesar Rp16,6 triliun atau 80% dari perolehan laba bersih tahun buku 2022. Dividen perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 11,7% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, sisa laba bersih sebesar 20% atau Rp4,2 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan.
Dividen sebesar Rp167,6 per lembar saham tersebut akan dibayarkan paling lambat pada 5 Juli 2023 bagi pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada penutupan perdagangan 13 Juni 2023.