Techverse.asia - HTC resmi merilis Vive Ultimate Tracker, yang bila dipasangkan dengan salah satu headset virtual reality (VR) milik perusahaan, disebut-sebut akan memberikan pelacakan tubuh multi-point bagi penggunanya untuk segala hal mulai dari gim first-person shooter (FPS) hingga pelatihan keterampilan bermain sepak bola.
Pelacak baru ini mengikuti lini Vive Tracker 3.0 HTC dan akan dijual dengan harga mulai dari US$200 atau setara dengan Rp3,09 jutaan per unitnya. Selain itu, HTC juga menjual tiga paket yang dilengkapi dengan dongle nirkabel yang diperlukan dan aksesori lainnya dengan harga bundel sekitar US$600 atau setara dengan Rp9,2 jutaan.
Baca Juga: Ditemukan Bug Bernama Zero-day, Apple Rilis iOS 17.1.2 dan macOS 14.1.2
Konsumen dapat menggunakan hingga lima Ultimate Trackers “enam derajat kebebasan” atau 6DoF secara bersamaan dan terhubung ke satu headset untuk secara kolektif mendukung pelacakan seluruh tubuh multi-point.
Setiap pelacak mengandalkan pada dua kamera dengan bidang pandang lebar untuk secara tepat menemukan gerakan pemakainya dalam ruang tiga dimensi atau 3D, yang pada akhirnya memberikan kemampuan pelacakan mandiri.
Global Head of Product di HTC Shen Ye mengatakan bahwa teknologi yang dibangun pada pelacak Ultimate akan meningkatkan pengalaman virtual reality (VR), membuat sesi menjadi lebih realistis dan mendalam. Sedangkan, model sebelumnya mengandalkan base station untuk kemampuan pelacakannya.
“HTC Vive Ultimate Tracker ini dirancang untuk meningkatkan pengalaman realitas campuran, berbeda dengan generasi pendahulunya yang bertumpu pada base station untuk pelacakannya,” ungkap Shen Ye dalam keterangan tertulisnya kami kutip, Senin (4/12/2023).
Baca Juga: Apple Vision Pro Dilaporkan Bakal Rilis pada Maret 2024
Pelacak posisi yang ringan, bobot Vive Ultimate Tracker hanya 94 gram per unit, dapat dipasang ke berbagai aksesori, seperti perlengkapan olahraga raket, yang memperluas kegunaannya untuk hal-hal seperti pelatihan VR dan menari di VRChat.
Misalnya, Vive Ultimate Tracker dapat digunakan secara khusus untuk pelacakan kaki, yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan passing selama latihan bagi pemain sepak bola.
“Dari atlet elit hingga pemain kasual, alat HTC Vive Ultimate Tracker sangat serbaguna dan mudah buat diatur di mana saja,” ujar Adam Dickinson selaku Direktur Rezzil, sebuah perusahaan teknologi yang berfokus pada pelatihan atlet menggunakan VR, mengatakan tentang penggunaan pelacak baru ini.
Vive Ultimate Tracker baru tersebut memiliki bentuk yang datar dan lebih kecil dari ponsel pintar, sehingga memberikan tampilan yang sangat berbeda dari pendahulunya yang berujung tiga yakni Vive Tracker 3.0.
Baca Juga: Samsung Bakal Punya Smart Glasses, Bakal Pepet Apple Vision dan Meta Quest
Vive Ultimate Tracker juga dapat dipasangkan dengan dudukan standar dan dipasangkan dengan HTC Vive XR Elite dan Vive Focus 3. Pelacak mengkomunikasikan data posisi dan peta ke headset melalui pita 2,4 GHz dan pita WiFi 5 GHz dan memiliki masa pakai baterai lebih lama yang diklaim bisa bertahan hingga tujuh jam.
Meskipun perusahaan mungkin terlalu maju, Vive menyebutkan bahwa pada akhirnya mereka ingin Ultimate Tracker bekerja secara independen dengan SteamVR tanpa dipasangkan ke headset XR.
Langkah pertama dalam proses ini akan segera dilakukan, karena HTC berencana merilis versi beta untuk koneksi langsung ke SteamVR dalam beberapa minggu mendatang. Hal ini, kata perusahaan, akan memperluas kemampuan Vive Ultimate Tracker untuk keperluan industri.
Headset HTC telah bersaing untuk mendapatkan tempat dalam perlombaan untuk menghadirkan headset dan aksesori realitas virtual terbaik, terutama dibandingkan headset Meta dan headset Quest-nya.
Memperluas kemampuan pelacaknya dapat membantu Vive mempersempit kesenjangan kompetitif, karena aplikasi yang lebih inovatif mungkin menjadi kunci untuk memikat dunia gamer dan pengguna VR di masa depan.