Setelah mengganti interface (antarmuka) aplikasi tersebut pada bulan lalu, kini CEO Bluesky, Jay Graber, lewat blog perusahaan mengumumkan bahwa Bluesky telah memiliki logo baru.
Bila sebelumnya kita melihat Bluesky dengan awan biru, kini perusahaan menghadirkan kupu-kupu berwarna biru pada platformnya.
Dalam blog yang menyematkan analogi 'Social Butterfly' (mudah berbaur) itu, Jay menjelaskan bahwa banyak pengguna Bluesky yang menggunakan emoji kupu-kupu sebagai simbol jejaring sosial.
Begini kata CEO Bluesky, Jay Graber dalam keterangannya:
"Awalnya, kami memperhatikan bahwa orang-orang secara organik menggunakan emoji kupu-kupu 🦋 untuk menunjukkan pegangan Bluesky mereka,” tulis keterangan itu, dikutip Minggu (24/12/2023).
"Kami menyukainya, dan mengadopsinya seiring penyebarannya. Kupu-kupu mencerminkan misi kami untuk mengubah media sosial menjadi sesuatu yang baru," ujarnya.
"Like a butterfly emerging from its chrysalis, we are starting to open up (Seperti kupu-kupu yang muncul dari kepompongnya, kami mulai membuka diri),” tulis Graber lagi.
Keterbukaan Bluesky yang dilambangkan lewat logo baru, juga diwujudkan dengan platform yang juga membuka diri bagi pengguna lebih luas.
Baca Juga: Tahun Depan Jadi Rajin Minum, Berkat Tumbler Cantik Koleksi Tokopedia x Smitten by Pattern
Postingan Bluesky sekarang dapat dilihat baik seseorang masuk akun atau tidak. Artinya, pengguna dapat langsung berbagi konten dengan teman yang tidak memiliki akun Bluesky.
"Kami membangun Bluesky sebagai rumah bagi percakapan publik — berita terkini, komentar dan analisis, lelucon, dan banyak lagi. Dan kami mengambil satu langkah lebih dekat untuk mencapai tujuan ini dengan merilis tampilan web publik, yang berarti Anda tidak perlu login untuk melihat postingan di Bluesky," terang Jay.
"Mulai hari ini, Anda dapat dengan mudah melihat postingan Bluesky tanpa harus login. Berbagi akan lebih nyaman — baik itu lelucon yang ingin Anda kirimi SMS ke teman, atau postingan yang ingin Anda sematkan di artikel," lanjutnya.
Kebijakan baru ini pada akhirnya membuat postingan Bluesky dapat diakses oleh lebih banyak khalayak. Untuk menandai peralihan ini.
TechCrunch mengungkap, kebijakan baru ini juga memungkinkan penerbit menautkan atau menyematkan postingan Bluesky di blog. Ditambah lagi, pengguna dapat membagikannya dalam obrolan individu atau grup.
Pengguna Bluesky dapat mengaktifkan pengaturan melalui Pengaturan > Moderasi > Visibilitas logout untuk menghentikan jejaring sosial menampilkan postingan mereka kepada pengguna yang logout.
Baca Juga: Startup Netmonk Hadirkan Layanan Baru Mengadopsi AI Lewat Netmonk Prime 6
Baca Juga: 10 Prokes Menyambut Natal dan Tahun Baru, Meski Kasus Covid-19 Naik Lagi
Namun, batasan tersebut hanya berlaku untuk situs web dan aplikasi Bluesky sendiri.
Perusahaan mengatakan, klien pihak ketiga lainnya mungkin tidak menghormati tombol tersebut dan tetap menampilkan postingan kita.
"Jadi, jika Anda tidak ingin membagikan postingan kepada khalayak yang lebih luas, Anda perlu menjadikan profil Anda pribadi," demikian isi laporan itu.
Tahun ini, Bluesky meluncurkan aplikasi iOS dan Android dan mencapai 2 juta pengguna. Jejaring sosial ini juga meluncurkan berbagai alat moderasi setelah menghadapi kritik mengenai jenis konten yang diizinkan di platform.
Media sosial Bluesky, yang dibangun oleh Jack Dorsey dan pernah menjadi proyek yang dibiayai Twitter (X), baru saja mencapai satu juta pengguna pada Juli 2023. Lewat pendanaan proyek sebesar $13 juta itu, Bluesky kali pertama muncul sebagai jaringan sosial yang terdesentralisasi.
Baca Juga: Uni Eropa Sebut 3 Situs Porno Ini Harus Tunduk pada UU Layanan Digital
Perwakilan tim Bluesky, Rose Wang, kala itu mengatakan bahwa mereka yang tertarik untuk ikut serta dalam aksi di Bluesky tetap harus mengamankan kode undangan untuk masuk.
"Dan baru setelah cukup banyak orang yang dapat membuat akun untuk jejaring sosial tersebut, mereka bisa mengumumkan bahwa jejaring sosial tersebut telah mencapai 1 juta pengguna," kata Rose Wang kepada Techcrunch, pertengahan September 2023.
Bluesky memecahkan rekor penambahan pengguna baru, usai Elon Musk berbicara di depan perdana menteri Israel, Benyamin Netanyahu, bahwa ia akan meminta seluruh pengguna X agar membayar biaya berlangganan.
Meski tujuan Elon Musk adalah untuk memerangi bot, namun selama 24 jam usai pernyataan itu tersiar, BlueskyStats menunjukkan media sosial besutan Jack Dorsey itu mengumpulkan gelombang pendaftaran lebih dari 53.585 pengguna.
"Namun, total pengguna situs ini –diperkirakan sekitar 1,1 juta– masih kalah dibandingkan X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter," ungkap DailyMail, dilansir 23 September 2023.