Triplets perusahaan teknologi asal Jepang, Nikon, Sony Group, dan Canon, sama-sama sedang mengembangkan teknologi anti-AI.
Baca Juga: Lion Air Buka Rute Direct Yogyakarta-Lampung, Penerbangan 7x Seminggu
Teknologi yang mereka kembangkan itu, akan membantu penggunanya untuk membedakan karya asli dan karya kecerdasan buatan dan deepfake. Dihadirkan dalam wujud sistem verifikasi maupun penyematan tanda tangan digital pada karya foto dan video.
PetaPixel mengungkap, diperkirakan teknologi itu akan dihadirkan ke produk mereka mulai tahun ini.
Nikon dikabarkan bakal menawarkan kamera mirrorless dengan teknologi otentikasi untuk jurnalis foto dan profesional.
Belum lama ini, Nikon mengumumkan bahwa mereka berencana mengintegrasikan fungsi asal gambar ke dalam kamera Z9-nya yang mencakup sistem Content Credentials yang dikembangkan oleh CAI.
"Saat ini dalam pengembangan, fungsi ini mendukung konfirmasi keaslian gambar dengan melampirkan informasi yang menyertakan sumber dan asalnya," jelas Nikon, dikutip dari laman itu, Sabtu (6/1/2024).
Fungsi yang diterapkan secara khusus di Z9 ini, menggunakan metode pencatatan nilai hash baru (pernyataan General Boxes Hash) yang ditambahkan dalam Spesifikasi C2PA.
C2PA adalah nama standar inti tanda tangan digital yang dikembangkan CAI untuk memverifikasi asal suatu foto.
“Selain itu, Nikon telah menerapkan metode perekaman ini pada Multi-Picture Format (MPF) yang digunakan pada kamera digital Nikon, dan kami terus melakukan pengembangan untuk menggabungkan fungsi ini ke dalam kamera," imbuh mereka.
Baca Juga: Sambut Tahun Naga Kayu, Sejumlah Kosmetik Hadirkan Koleksi Spesial Imlek 2024
Baca Juga: Kamera Sharp R8s Pro Dinobatkan yang Terbaik Versi Selular Editor’s Choice 2023
Fitur anti-AI lainnya yang akan dihadirkan adalah tanda tangan digital; isinya mencakup informasi seperti tanggal, waktu, lokasi, dan fotografer.
Tanda tangan digital itu dapat digunakan pada situs Verify. Situs yang dibuat oleh aliansi organisasi berita global, perusahaan teknologi, dan pembuat kamera untuk memverifikasi gambar secara gratis.
Untuk bisa mengecek keaslian karya foto, pengguna bisa memasukkan gambar yang ingin dicek ke situs Verify. Jika gambar asli, maka situs akan menampilkan tanggal, lokasi, dan kredensial.
Sementara itu Sony akan merilis teknologi, yang menggabungkan tanda tangan digital ke dalam tiga kamera SLR mirrorless kelas profesional melalui pembaruan firmware, musim semi tahun ini.
"Sony telah mengumumkan bahwa mereka akan membawa teknologi tersebut ke a9 III mendatang serta Alpha 1 dan a7S III. Teknologi tersebut lulus uji yang dikerjakan perusahaan dengan The Associated Press," lanjut laporan itu.
Baca Juga: Samsung Beri Indikasi Galaxy S24 Ultra Bakal Punya Fitur Zoom Galaxy AI
Perusahaan juga sedang mempertimbangkan untuk membuat teknologi tersebut kompatibel dengan video.
Sementara itu dilaporkan oleh TechRadar, Canon dan Sony juga tampaknya bekerja secara independen untuk menambahkan tanda tangan digital ke video, meskipun belum ada yang resmi mengonfirmasi hal ini.
Selain itu, Nikkei Asia memberitakan kamera itu akan dirilis Canon pada tahun ini.
Kabar lain, Canon telah membentuk tim proyek pada 2019 dan telah menjalin kerja sama pengembangan bersama Universitas Stanford dan Universitas Southern California.
Selain itu, Canon merilis aplikasi manajemen gambar untuk mengetahui apakah gambar diambil oleh manusia atau dibuat oleh AI.
Yang diketahui pasti oleh sejumlah sumber, seperti diungkap di atas, semua sistem tadi mendukung sistem verifikasi Content Authenticity Initiative's (CAI).
CAI adalah sebuah aplikasi web yang mampu menunjukkan asal suatu gambar jika telah disematkan tanda tangan digital yang benar.
Baca Juga: Hasil Studi: Rekan Kerja Bisa Goyahkan Gaya Hidup Sehat
Canon juga dikabarkan sedang membangun aplikasi manajemen gambar, yang dapat mengetahui apakah gambar benar-benar diambil oleh manusia atau jika dibuat dengan AI.