Friendster Comeback, Kamu Bisa Ikut Keseruan Nostalgia dengan Cara Ini

friendster comeback, begini cara bikin akun friendster (Sumber: friendster)

Friendster dikabarkan bakal comeback!!!

Friendster merupakan salah satu media sosial yang paling populer pada awal tahun 2000-an. Nama Friendster diambil dari dua kata, 'Friend' yang berarti teman, dan 'Napster'.

Media sosial Friendster ditutup pada 2015, namun perusahaannya baru benar-benar ditutup pada 2018.

Kabar bakal comebacknya Friendster semakin nyata, ketika kamu mulai membuka laman website https://friendster.com/. Laman muka situs tersebut menunjukkan tampilan latar belakang berwarna putih, dengan beragam foto wajah orang yang dibingkai dalam bentuk sejumlah lingkaran.

Baca Juga: Khusus Pasar China, Samsung Galaxy S24 Tidak Ada Gemini AI

Ada dua cara untuk masuk ke Friendster yang baru ini. Pertama, dengan ikut antrean 'early access', berikutnya ada Sign in yang dikhususkan bagi yang sudah memiliki akun.

Namun, belum ada kejelasan mengenai tata cara registrasi baru ataupun sign in. Demikian juga perihal masih bisa tidaknya pemilik akun lama masuk kembali ke laman profil mereka -meski masih mengingat username dan password- belum diketahui jelas.

Situs tersebut menyebut Friendster sebagai bentuk era baru dalam berjejaring secara pribadi.

"Menghadirkan kembali ke masyarakat. Temukan kembali pesona era awal jejaring sosial, kini diremajakan dengan sentuhan kontemporer. Friendster lebih baik dari sebelumnya dan untuk masyarakat," demikian dikutip Sabtu (27/1/2024).

Baca Juga: Cara Menggunakan Pixel 8 Pro Sebagai Termometer

Media sosial Friendster dibuat programer asal Kanada bernama Jonathan Abrams pada 2002, tetapi Friendster baru dirilis pada 2003.

Popularitas Friendster turun setelah bertahun-tahun kemudian, dijual kepada perusahaan asal Malaysia bernama MOL Global pada 2009 seharga $40 juta (sekitar Rp631 miliar). Setelah itu, Friendster berubah menjadi situs web game online.

Baca Juga: Publisher Game Wajib Berbadan Hukum Indonesia, ML dan PUBG Terancam Diblokir

Data-data kenangan pengguna media sosial tersebut dihapus oleh pihak Friendster, per tanggal 31 Mei 2011.

Situs media sosial ini populer di Benua Asia, karena tercatat lebih dari 90 persen trafficnya berasal dari kawasan ini. Di Asia, pada 2008, Friendster memiliki pengunjung unik bulanan lebih banyak daripada jejaring sosial lain. Demikian dikutip dari CNN.

10 negara teratas yang sering mengakses Friendster menurut Alexa pada 7 Mei 2009 adalah Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Pakistan, Uni Emirat Arab, Sudan, Korea Selatan, Bangladesh, dan India.

Baca Juga: Penetrasi Asuransi di Indonesia Masih Rendah, Qoala Plus Tingkatkan Produktivitas Mitra

Baca Juga: Seagate Rilis Mozaic 3 Plus, Terobosan Volume Ramp Hard Drive

Sejumlah media sosial memberikan banyak fitur baru bagi penggunanya, agar tidak saling tersaingi satu sama lain.

Misalnya saja X/Twitter sekarang sudah mendukung login dengan kunci sandi di perangkat iPhone dan iPad. Sehingga memberikan anggota akses ke fitur keamanan terlepas dari status X Premium mereka.

Membuat kunci sandi untuk X, memungkinkan pengguna untuk tidak memasukkan kata sandi sama sekali saat mereka masuk ke akun mereka. Sebagai gantinya mengandalkan keamanan perangkat, bisa dengan Face ID, Touch ID, atau kode sandi perangkat pengguna.

Berikutnya, Meta, mereka menghadirkan fitur yang membatasi kemampuan remaja dalam melihat konten sensitif di Instagram dan Facebook.

Meta mematikan fitur DM, bagi akun orang dewasa berusia di atas 19 tahun yang mengirim pesan kepada remaja yang tidak mengikuti mereka, atau tidak saling terhubung.

Perusahaan induk Instagram dan Facebook ini, juga membatasi jenis dan jumlah pesan langsung (DM) yang dapat dikirimkan oleh remaja kepada seseorang yang tidak mengikuti mereka.

Berdasarkan pengaturan standar ini, remaja hanya dapat dikirimi pesan atau ditambahkan ke obrolan grup oleh orang yang sudah mereka ikuti atau terhubung dengannya.

Baca Juga: Kejahatan Kripto Turun Tapi Taktiknya Berubah

Menurut Meta, pengaturan DM ini akan berlaku untuk semua remaja di bawah usia 16 tahun (atau di bawah 18 tahun di negara tertentu).

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI