Elon Musk menyatakan bahwa perusahaan xAI akan membuka open source untuk Grok, pekan ini. Ini tentu mengingatkan kita dengan Gemma, milik Google, yang dapat dikembangkan oleh pengembang eksternal sesuai kebutuhan.
"Pekan ini, xAI akan menjadi sumber terbuka Grok," Musk mengumumkan dalam sebuah postingan di X, disadur pada Selasa (12/3/2024).
Musk menilai, ini adalah sebuah langkah penting untuk membuat bot AI generatif tersedia secara gratis untuk umum. Meski demikian, dalam laporan Forbes disebutkan, Elon Musk belum menentukan kapan perusahaan tersebut akan menyelesaikan rencana ini, atau komponen chatbot mana yang akan dibuka.
"Dengan menjadikan Grok sebagai open source, Musk akan secara efektif mengizinkan masyarakat untuk mengakses bot AI secara bebas dan publik, dan membatasinya hanya untuk pengguna X yang membayar langganan bulanan sebesar $16," ungkap laman itu.
Baca Juga: Koleksi Aroma Baru Parfum Casablanca Gandeng Nevertoolavish, Ada 8 Varian
Elon Musk selanjutnya berkomentar dalam balasan postingannya, tentang pengumuman Grok yang menjadi open source tadi dengan kalimat: "OpenAI adalah sebuah kebohongan."
Tidak tanpa alasan, karena seperti ditulis oleh Business Insider, langkah Elon Musk untuk beralih ke open source bersama Grok terjadi lebih dari sepekan setelah ia menggugat OpenAI.
Elon Musk menuduh OpenAI mengabaikan misi awalnya, untuk memberi manfaat bagi umat manusia dengan bermitra dengan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.
Pengacara Elon Musk berpendapat, kemitraan tersebut mengubah OpenAI menjadi 'anak perusahaan de facto yang bersifat clouse source' dari Microsoft. Hal itu kemudian menyebabkan perusahaan mengambil keputusan berdasarkan memaksimalkan keuntungan bagi Microsoft, kata pengacaranya.
Baca Juga: Tetap Aktif Bergerak Tanpa Halangan, dengan Baseus Eli Sport 1 Open-Ear TWS Earbuds
Baca Juga: Tips dari Dokter Tim Sepakbola Agar Tetap Sehat Selama Berpuasa Ramadan
Musk juga mengkritik generator gambar AI Gemini milik Google, setelah serangkaian gambar menjadi viral, yang menunjukkan konten yang secara historis tidak akurat dan menyesatkan mengenai ras. Yakni, lewat beberapa gambar menunjukkan Black Vikings, seorang paus wanita dan bapak pendiri kulit hitam.
Diketahui, Google meminta maaf atas ketidakakuratan tersebut dan menghentikan sementara fitur membuat gambar manusia di Gemini.
Sementara itu OpenAI memposting serangkaian email, yang mengindikasikan Musk ingin menggabungkan Tesla dengan OpenAI. Dalam pertukaran email tersebut, Musk juga setuju bahwa OpenAI harus beralih ke model nirlaba.
Baca Juga: Pergerakan Mudik Lebaran 2024 Hampir Tembus 200 Juta Orang, Jateng Destinasi Terbanyak Dituju
Sejumlah investor di bidang teknologi telah membahas tentang open source dalam kecerdasan buatan, sejak langkah yang diambil Musk terhadap OpenAI.
Tetapi, meskipun teknologi open source dapat membantu mempercepat inovasi, beberapa ahli telah memberikan peringatan. Salah satunya, perihal model kecerdasan buatan yang bersifat open-source dapat digunakan oleh teroris, untuk membuat senjata kimia atau bahkan mengembangkan kecerdasan super di luar kendali manusia.
Dari sumber terpisah, Engadget menyebut ini bukan kali pertama perusahaan Elon Musk membuka akses terhadap pengetahuannya.
Tesla mendapatkan patennya secara terbuka satu dekade lalu, dan sekarang hampir setiap produsen mobil besar telah mengadopsi konektor pengisian daya kendaraan listriknya. Sementara itu, X menerbitkan kode yang mendukung umpan algoritmik 'For You' tahun lalu, meskipun banyak dari kita tidak banyak mempelajarinya.
"Musk mungkin berharap bahwa, dengan membiarkan pengembang dan peneliti pihak ketiga menggali kode Grok, akan ada peningkatan penggunaan model tersebut. Komunitas pengembang juga dapat memberikan masukan, yang dapat digunakan untuk meningkatkan Grok," demikian diungkap The Wall Street Journal.