Techverse.asia - Pesaing TikTok dari Youtube, Shorts, menjadi bagian yang lebih signifikan dalam program monetisasi perusahaan. Tercatat satu dari empat pembuat konten di Program Mitra Youtube kini menghasilkan uang dengan Shorts.
Youtube mengatakan saat ini mereka memiliki lebih dari tiga juta pembuat konten di seluruh dunia yang tergabung dalam Program Mitra, yang berarti total ada sekitar 750 ribu pembuat video Shorts. Namun, perusahaan tidak merinci secara spesifik berapa jumlah uang yang telah mereka bayarkan kepada pembuat Shorts.
Mereka mengklaim telah membayar total US$70 miliar kepada para pembuat konten selama tiga tahun terakhir, dengan sebagian besar dana tersebut disalurkan ke konten berdurasi panjang. Selain memperoleh uang dari Youtube, lebih dari 25 persen saluran (channel) di Program Mitra memonetisasi video mereka melalui bagi hasil di Shorts.
Karena iklan di Shorts muncul di antara klip di feed, struktur bagi hasil untuk Shorts berbeda dengan konten berdurasi lebih panjang di Youtube. Pendapatan iklan dikumpulkan dan dibagi di antara pembuat konten yang memenuhi syarat berdasarkan faktor-faktor seperti jumlah penayangan dan lisensi musik.
Baca Juga: Apple Akan Merilis Model iPad Pro dan iPad Air Baru pada Mei 2024
Pengaturan ini jauh lebih menguntungkan bagi individu dibandingkan dana kreator tradisional. Kendati demikian, beberapa pembuat konten masih kesulitan memperoleh pendapatan dari video Shorts saja.
Hal ini mungkin disebabkan oleh laporan bahwa pembayaran yang diterima jauh lebih rendah dibandingkan konten Youtube berdurasi panjang. Sebaliknya, banyak yang melihat Shorts sebagai cara untuk mendatangkan pelanggan (subscribers) baru ke saluran utama mereka.
Secara keseluruhan, Youtube Shorts semakin populer. Jumlah video Shorts yang diunggah di Youtube telah meningkat sebesar 50 persen dari tahun ke tahun, dan fitur tersebut kini rata-rata ditonton lebih dari 70 miliar kali setiap hari oleh lebih dari dua miliar pembuat konten per bulan.
Baca Juga: Fallout 76: Atlantic City - America’s Playground Kini Telah Tersedia di Semua Platform
Fitur Shorts pertama kali diluncurkan pada 2020 dan menjadi lebih terintegrasi dengan platform pada tahun-tahun berikutnya.
Berita monetisasi yang menguntungkan di Shorts, segera menyusul pengumuman TikTok pada Maret lalu yang mengatakan bahwa dana kreatornya yang diperbarui telah meningkatkan total pendapatan lebih dari 250 persen dalam enam bulan terakhir.
Dana TikTok yang telah berumur satu tahun, yang menggantikan Dana Kreator TikTok senilai US$1 miliar, dan kini sudah keluar dari versi beta.
Youtube memperkenalkan opsi monetisasi untuk pembuat video Shorts pada September 2022, dengan rencananya untuk memperluas Program Mitra Youtube. Sebelumnya, Youtuber yang memproduksi konten video berdurasi panjang harus memiliki seribu subscribers dan 4.000 jam tontonan agar memenuhi syarat bagi hasil.
Baca Juga: TikTok Bentuk Dewan Kaum Muda Global, Apa yang Akan Mereka Lakukan?
Namun mulai awal 2023, pembuat konten Shorts dapat memenuhi ambang batas baru yaitu seribu subscribers dan 10 juta penayangan Shorts selama 90 hari. Para pembuat konten ini akan memperoleh 45 persen pendapatan iklan dari video pendek mereka.
Program itu sekarang sudah berumur satu tahun. Terlebih lagi, Youtube mencatat bahwa pembuat konten yang berpartisipasi dalam Program Mitra untuk Shorts sering kali juga melakukan monetisasi dengan cara lain.
Lebih dari 80 persen kreator Program Mitra Youtube yang menghasilkan uang melalui Shorts juga memperoleh penghasilan dari iklan jangka panjang, pendanaan dari penggemar, Youtube Premium, BrandConnects, Shopping, dan cara lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa membuat konten untuk Shorts tidak selalu merupakan upaya mandiri bagi banyak orang, namun berfungsi sebagai salah satu aspek bisnis besar para kreator. Pimpinan Produk Youtube Shorts Todd Sherman yakin bahwa koneksi Shorts dengan ekosistem Youtube yang lebih luas memberikannya keunggulan dibandingkan para pesaing.
Baca Juga: Youtube Menambahkan Alat Pelabelan Konten Baru yang Dihasilkan oleh AI Generatif
Berbeda dengan TikTok, pengguna di Youtube dapat beralih dari menonton video Shorts pembuat konten hingga menonton video berdurasi penuh atau berlangganan saluran mereka - yang biasanya merupakan peluang yang lebih menguntungkan bagi pembuat konten.
“Kalau saya memikirkan bagaimana Shorts menjadi bagian dari Youtube, tentu itu adalah hal tersendiri. Itu ada di feed, tapi saat pengguna menggeser feed itu, sering kali ada kemampuan untuk masuk lebih dalam dan terhubung lebih dalam dengan pembuat konten atau mencari lagu lengkapnya atau menonton video musiknya,” katanya.