Techverse.asia - Google mengumumkan serangkaian pembaruan perjalanan yang menempatkannya tepat dalam proses perencanaan perjalanan dan memberikan lebih banyak wawasan tentang niat membeli di sektor perjalanan.
Baca Juga: Tampilan Video Facebook Sekarang Jadi Vertikal, Sangat Mirip dengan TikTok
Pertama, Google meluncurkan pembaruan pada Search Generative Experience (SGE) yang memungkinkan pengguna membuat rencana perjalanan dan ide perjalanan menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Kemampuan baru itu - saat ini hanya tersedia dalam bahasa Inggris di Amerika Serikat (AS) bagi pengguna yang terdaftar di Search Labs, program yang memungkinkan pengguna bereksperimen dengan pengalaman Google Search tahap awal dan berbagi masukan - memanfaatkan ide dari situs di seluruh web, beserta ulasan, foto dan detail lainnya yang dikirimkan orang ke Google untuk berbagai tempat di seluruh dunia.
Saat pengguna meminta sesuatu seperti "rencanakan perjalanan tiga hari ke Philadelphia yang semuanya tentang sejarah," mereka akan mendapatkan contoh rencana perjalanan yang mencakup objek wisata dan restoran, serta ikhtisar opsi penerbangan dan hotel, dibagi berdasarkan waktu hari.
Baca Juga: Starlink Penuhi Izin Operasi di Indonesia, Masa Uji Coba Sebelum atau Sesudah Lebaran
Untuk saat ini, rencana perjalanannya hanya seperti itu: tidak ada pilihan untuk membeli layanan atau pengalaman saat itu juga. Jika pengguna puas dengan rencana perjalanannya, maka pengguna dapat mengekspornya ke Gmail, Dokumen, atau Maps.
Google belum berkomentar kapan atau apakah akan meluncurkannya secara lebih luas. Namun hal ini menunjukkan bagaimana perusahaan bereksperimen dengan bagaimana dan di mana mereka dapat menerapkan mesin AI-nya.
Banyak pelaku industri perjalanan mungkin sedang mengamati peran AI generatif dalam layanan perjalanan di tahun-tahun mendatang - ada yang bersemangat, ada juga yang waspada.
Baca Juga: Gojek Hadirkan Layanan dan Penawaran Guna Memenuhi Kebutuhan Idulfitri, Apa Saja?
Namun demikian kini, perusahaan startup seperti Mindtrip dan Layla, yang memberikan pengguna akses ke asisten kecerdasan buatan yang dirancang untuk membantu pengguna merencanakan perjalanan, sudah secara aktif melakukan hal ini.
Namun dengan pembaruan baru ini, Google mengambil alih startup seperti ini sambil mengumpulkan data tentang niat membeli perjalanan (berguna untuk bisnis iklan yang lebih luas) dan mempelajari minat pengguna terhadap layanan tersebut.
Google juga mengumumkan bahwa mereka mempermudah menemukan daftar rekomendasi di Google Maps di kota-kota tertentu di AS dan Kanada. Jika pengguna mencari kota di Google Maps, kini mereka akan melihat daftar rekomendasi tempat untuk dikunjungi dari penerbit seperti The Infatuation, serta dari pengguna lain.
Baca Juga: Kolaborasi Korlantas Polri dan Google Maps, Ada Peta Situasi Terkini Lalu-Lintas di Jalur Mudik
Pengguna juga akan melihat daftar restoran unggulan, sedang tren, dan tersembunyi di lebih dari 40 kota di Negeri Paman Sam. Terakhir, perusahaan menambahkan alat baru untuk membantu pengguna menyesuaikan daftar yang mereka buat, sehingga mereka dapat mengatur rencana perjalanan atau berbagi tempat favorit dengan teman dan keluarga dengan lebih baik.
Pengguna pun dapat memilih urutan tempat yang muncul dalam daftar sehingga mereka dapat mengaturnya berdasarkan favorit teratas atau secara kronologis seperti rencana perjalanan. Selain itu, pengguna dapat menautkan ke konten dari saluran sosial mereka.
Baca Juga: Apple Dilaporkan Jajaki Kemitraan dengan Google, Fitur Gemini AI Hadir ke iPhone?