Apple dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sedikitnya 614 orang pekerja mereka di California, Amerika Serikat (AS).
Perusahaan teknologi raksasa ini telah mengumumkan pemecatan tersebut kepada karyawan yang terkena PHK, sejak 28 Maret 2024. Otoritas regional setempat melaporkan, pemecatan tersebut berlaku mulai 27 Mei 2024.
Melansir The Guardian, ratusan pekerja ini diberhentikan dari delapan (8) kantor di Santa Clara, menurut pengajuan berdasarkan Undang-Undang Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Pekerja di negara bagian tersebut, yang juga dikenal sebagai Warn.
"Belum jelas departemen mana yang terkena dampak PHK ini, namun langkah ini dilakukan sekitar sebulan setelah Apple menghentikan ambisi EV (kendaraan listrik) mereka demi lebih fokus pada kecerdasan buatan," tulis The New York Post, dikutip Sabtu (13/4/2024).
Diketahui, pada Februari 2024, Apple membatalkan rencana membuat mobil listrik senilai miliaran dolar AS.
Para eksekutif pada saat itu dilaporkan memberi tahu karyawan bahwa perusahaan mengalihkan sumber dayanya ke program kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Diperkirakan PHK menimpa beberapa staf, meski belakangan dikabarkan jumlahnya ratusan.
Baca Juga: Ada Kucing di Ruang Konferensi Pers, Ajak Penderita Alergi untuk Mengadopsi Kucing
Program kendaraan listrik Apple awalnya dimaksudkan untuk membuat mobil yang sepenuhnya dapat mengemudi sendiri. Namun, rencana itu terus berubah dan gagal menghasilkan produk yang layak karena pergantian staf dan tenggat waktu yang terlewat.
Pada saat pengumuman pada akhir Februari, para eksekutif Apple mengatakan kepada hampir 2.000 staf yang bekerja pada kendaraan otonom berteknologi tinggi, bahwa perusahaan akan menghentikan tim yang mengerjakan mobil tersebut, yang secara internal dikenal sebagai Special Projects Group, atau SPG.
Tidak jelas apakah mantan pekerja SPG ini bermarkas di salah satu dari delapan kantor Apple di Santa Clara, California.
Beberapa pekerja SPG dilaporkan dipindahkan ke peran AI, di bawah kepemimpinan eksekutif John Giannandrea, yang mengepalai pembelajaran mesin dan strategi AI di Apple.
Ratusan orang lainnya di SPG –banyak di antaranya adalah insinyur perangkat keras dan perancang mobil– dapat melamar pekerjaan lain di Apple atau akan diberhentikan, kata perusahaan itu pada Februari.
Baca Juga: Aplikasi Travoy Punya 543.000 Pengguna, Ini Fungsinya
Baca Juga: X Membuat Login Kunci Sandi Tersedia untuk Pengguna iOS Secara Global
Kemudian setelah itu, Apple Inc. dikabarkan mulai tertarik mengembangkan robot yang dapat membantu pekerjaan sebagai asisten rumah tangga. Apple menyebut proyek ini sebagai sebuah bidang yang berpotensi menjadi salah satu 'next big thing' (hal besar berikutnya).
Insinyur di Apple dikabarkan telah menjajaki robot bergerak, yang dapat mengikuti pengguna di sekitar rumah mereka. Perusahaan juga telah mengembangkan perangkat rumah tangga canggih, yang menggunakan robot untuk menggerakkan layar. Demikian informasi yang didapatkan oleh Bloomberg, dari orang yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Meskipun masih dalam tahap awal, para peneliti AI Apple sedang menyelidiki penggunaan algoritma untuk membantu bot menavigasi ruang yang berantakan di dalam rumah.
Baca Juga: Westlife Akan Kembali ke Yogyakarta Pada 7 Juni 2024
Informasi lain yang berhasil dihimpun, di dekat kantor pusatnya di Cupertino, California, Apple memiliki fasilitas rahasia yang menyerupai bagian dalam rumah. Diduga, ini adalah sebuah tempat di mana tim Apple dapat menguji perangkat masa depan dan inisiatif untuk rumah pintar.
Juru bicara Apple menolak berkomentar soal ini.
Baca Juga: Lisa dan Perusahaannya LLOUD Co. Resmi Bermitra dengan RCA Records untuk Rekaman Solo