Tiga Perusahaan Besar Indonesia Transformasikan Bisnisnya dengan Memanfaatkan AI

BUMA, DANA, dan TELKOM mentransformasi bisnis mereka dengan AI bersama Microsoft (Sumber: Microsoft)

Revolusi digital terus berlangsung, Indonesia berada pada posisi unik untuk menghadapi revolusi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang menjanjikan percepatan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan proyeksi Kearney, AI memiliki potensi untuk meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga hampir US$366 miliar pada 2030.

Di Indonesia, BUMA, DANA, dan TELKOM turut mengambil bagian dalam transformasi AI ini.

Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, menjelaskan bahwa transformasi BUMA, DANA, dan TELKOM tidak hanya mengembangkan bisnis mereka, tetapi juga mentransformasi masyarakat dan ekonomi Indonesia secara fundamental.

Baca Juga: Iklan iPad Pro Menuai Kecaman: Dianggap Metafora 'AI Generatif Menghancurkan Ciptaan Manusia'

Sebagai salah satu kontraktor pertambangan terbesar di Indonesia, BUMA sangat memahami pentingnya produktivitas. Tenaga kerja mereka yang berjumlah hampir 12.000 karyawan, tersebar di berbagai departemen yang ada di 11 lokasi pertambangan, masing-masing dengan peran dan kebutuhan yang unik.

Untuk mengoptimalkan alur kerja dan meningkatkan produktivitas, BUMA beralih ke Copilot for Microsoft 365 dan menyediakan alat ini bagi 100 karyawan; memprioritaskan karyawan yang membutuhkan penggunaan alat kolaboratif secara intensif di tahap awal penggunaannya.

IT General Manager, BUMA, Edwin Rene Asparsayogi, mengungkap teknologi Copilot menetapkan standar baru terkait bagaimana perusahaan berinteraksi dengan data dan menjalankan tugas.

"Alat-alat ini terintegrasi secara mulus dengan aplikasi-aplikasi yang penting bagi kami, mengotomatisasi tugas-tugas yang repetitif, mengoreksi kesalahan, dan membantu menemukan fitur-fitur dalam aplikasi yang tidak kami ketahui sebelumnya," kata dia, dikutip Jumat (10/5/2024).

Menurutnya, alat-alat ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga meningkatkan kualitas pekerjaan mereka secara keseluruhan. Mulai dari menyempurnakan rumus dalam spreadsheet, hingga memastikan ketepatan tata bahasa dalam dokumen, serta meningkatkan koherensi estetika presentasi.

Menggunakan alat bantu yang didukung Copilot seperti melangkah ke era baru dalam bekerja, di mana efisiensi dan akurasi ditingkatkan secara signifikan, kata dia.

Baca Juga: Fitur Baru ChatGPT Bakal Jadi Saingan Google Search?

Baca Juga: Reku Paparkan Optimisme dan Prospek Kripto Jangka Panjang, Ada Potensi Rebound

Sementara itu DANA, perusahaan teknologi finansial Indonesia dengan lebih dari 180 juta pengguna, telah mengintegrasikan kapabilitas AI untuk berinovasi dan mewujudkan visi mencapai inklusi keuangan.

Chief Technology Officer DANA, Norman Sasono, mempercayai AI dapat memperluas kemampuan individu, meningkatkan produktivitas, dan pada akhirnya membantu mewujudkan pembayaran dan layanan digital yang inklusif.

DANA merupakan salah satu perusahaan pertama yang meluncurkan inisiatif ‘AI Everywhere’ di Indonesia, kata dia. Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, dan menghadirkan pembayaran serta layanan digital yang dapat dijangkau oleh semua orang.

Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, DANA telah mengintegrasikan Copilot for Microsoft 365 untuk mengotomatisasi tugas-tugas pembuatan konten dan menyederhanakan pengelolaan email.

"Copilot for Microsoft 365 telah meningkatkan efisiensi komunikasi di dalam perusahaan secara signifikan. Saya pribadi telah merasakan manfaatnya, karena berkurangnya waktu yang dihabiskan untuk berurusan dengan email,' tuturnya.

Dengan efisiensi waktu yang tinggi ini, mereka dapat lebih fokus pada perencanaan strategis, sehingga pihaknya dapat mengambil keputusan yang lebih baik dan berkontribusi pada kesuksesan kami.

DANA baru-baru ini juga memanfaatkan Azure OpenAI Service untuk meningkatkan teknologi chatbot digitalnya, DIANA. Implementasi ini telah menghasilkan respons dan prediksi yang lebih akurat, sehingga meningkatkan interaksi dan kepuasan pelanggan, memfasilitasi lebih banyak transaksi keuangan, dan memberdayakan lebih banyak individu untuk berkontribusi pada perekonomian.

Baca Juga: Bluesky Berencana Menambahkan Fitur DM

Baca Juga: Xencelabs Hadirkan Pen Display Ukuran 16 Inci dengan Layar 4K OLED

Di level Badan Usaha Milik Negara ada PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia.

Pada pertengahan tahun 2023, mereka mulai menggunakan GitHub Copilot, tool AI untuk developer yang paling banyak diadopsi di dunia, menyediakan alat ini bagi 260 developers di dalam perusahaan.

Dari penerapan itu, diketahui developer Telkom telah menerima 20% hingga 30% kode pemrograman yang disarankan oleh Copilot. Tingkat penerimaan ini, menunjukkan meningkatnya kepercayaan terhadap kapabilitas alat tersebut.

Executive Vice President Digital Business & Technology TELKOM, Komang Aryasa, menyatakan bahwa dengan akurasi dan relevansi kontribusi Copilot, para engineer Telkom dapat bekerja lebih efisien.

"Tugas-tugas yang dulunya membutuhkan waktu berjam-jam kini membutuhkan waktu yang jauh lebih singkat. Dengan demikian, kami dapat menghadirkan perangkat lunak lebih cepat dan merespons permintaan pasar dengan cepat," jelasnya.

GitHub Copilot telah merevolusi proses pengembangan TELKOM dengan menyarankan potongan kode, mengoreksi syntax, dan bahkan mengusulkan solusi yang dioptimalkan.

Developer TELKOM sekarang dapat menyalurkan energi mereka untuk memecahkan masalah logika yang rumit, dan memainkan peran penting dalam memupuk persatuan digital.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Lifestyle

The Beach Grill Luncurkan Menu Baru Jumat 06 September 2024, 22:38 WIB