Netflix mengumumkan pada presentasi Upfronts, pada Rabu (15/5/2024) bahwa mereka meluncurkan platform teknologi periklanannya sendiri.
Hal tersebut telah diambil oleh Netflix hanya satu setengah tahun setelah memasuki bisnis periklanan. Langkah ini membuat Netflix harus beradu head to head dengan industri kelas berat lainnya yang memiliki server iklan, seperti Google, Amazon, dan Comcast.
Pengumuman ini menandakan perubahan signifikan dalam pendekatan periklanan raksasa streaming tersebut.
Perusahaan ini awalnya bermitra dengan Microsoft untuk mengembangkan teknologi periklanannya, memungkinkan Netflix memasuki ruang iklan dengan cepat dan mengejar pesaing seperti Hulu, yang telah memiliki server iklan sendiri selama lebih dari satu dekade.
Baca Juga: Apple Vision Pro Bakal Dirilis Secara Global Meski Penjualannya di AS Lesu
"Dengan peluncuran teknologi iklan internalnya, Netflix siap mengambil kendali penuh atas masa depan periklanannya. Langkah strategis ini, akan memberdayakan perusahaan untuk menciptakan pengalaman iklan yang ditargetkan dan dipersonalisasi, yang sesuai dengan basis penggunanya yang sangat besar yaitu 270 juta pelanggan," demikian diulas oleh TechCrunch, dikutip Kamis (16/5/2024).
Baca Juga: Realme C51s Sekarang Hadir dengan Harga yang Semakin Terjangkau
Presiden periklanan Netflix, Amy Reinhard, menjelaskan bahwa menghadirkan teknologi periklanan sendiri akan memungkinkan Netflix mendukung rencana periklanan, dengan tingkat keunggulan yang sama yang menjadikan Netflix pemimpin dalam teknologi streaming saat ini.
"Kami sangat strategis dalam menampilkan iklan, karena kami ingin anggota kami mendapatkan pengalaman yang fenomenal. Kami melakukan riset konsumen yang mendalam, untuk memastikan kami tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan, memberikan peluang yang lebih baik bagi anggota dan merek," tuturnya.
Netflix tidak mengatakan secara pasti bagaimana solusi internal mereka akan mengubah cara penayangan iklan, namun kemungkinan besar mereka akan beralih dari iklan umum.
Menurut Financial Times, Netflix ingin bereksperimen dengan kampanye 'episodik', yang melibatkan serangkaian iklan yang menceritakan sebuah kisah daripada menayangkan iklan berulang-ulang.
Selama presentasi, Netflix juga menyatakan bahwa mereka akan memperluas kemampuan pembeliannya pada musim panas ini, yang kini akan mencakup The Trade Desk, Google Display & Video 360, dan Magnite sebagai mitra. Khususnya, pesaing Disney+ juga memiliki perjanjian periklanan dengan The Trade Desk .
Netflix juga memuji keberhasilan tingkat dukungan iklannya, melaporkan bahwa 40 juta pengguna aktif bulanan global memilih paket tersebut. Tingkat iklan memiliki sekitar 5 juta pengguna dalam waktu enam bulan setelah peluncuran.
Baca Juga: Sambut Musim Haji, Telkomsel Aktifkan Posko Haji dan GraPARI di Mekah
Baca Juga: Fitur Shot Suggestion di Galaxy A35 5G, Dibekali Machine Learning untuk Bantu Hasilkan Foto Oke
Diluncurkannya server iklan mandiri oleh Netflix, bukanlah langkah pertama yang diambil oleh layanan streaming film dan drama ini dalam mencari cuan.
Sebelumnya, The Wall Street Journal (WSJ) tahun lalu telah melaporkan Netflix yang berpotensi menghasilkan pendapatan dari bisnis gamenya.
Netflix dikabarkan telah berdiskusi tentang cara menghasilkan uang dari game-nya selama berbulan-bulan. Termasuk pembelian dalam aplikasi, memberi label harga pada lebih banyak judul premium, dan memasang iklan pada game yang dimiliki oleh pelanggan dengan akses bertingkat berdasarkan iklan.
Saat itu, Co-CEO Netflix, Greg Peters, menyatakan bahwa Netflix ingin memberikan pengalaman bermain game yang berbeda. Sebagai bagian dari hal tersebut, perusahaan memberikan para pembuat game kemampuan untuk memikirkan cara membuat game, murni dari sudut pandang kesenangan pemain.
"Dan mereka tidak perlu khawatir tentang bentuk monetisasi lainnya, baik itu iklan atau pembayaran dalam game," ungkap Greg kepada investor.
Keseriusan Netflix menggarap kanal Netflix Games telah lama terungkap di kalangan publik. Terutama sejak mereka merilis game interaktif yang didasarkan dari serial Netflix Stories: Love is Blind.
Fakta ini membuat khalayak yakin, sekarang tampaknya Netflix siap untuk lebih condong ke dunia game.