NTT DATA Bangun JKT2A, Memperluas Platform Jaringan Pusat Data di Indonesia

NTT DATA sedang membangun Pusat Data Jakarta 2 Annex. (Sumber: istimewa)

Techverse.asia - NTT DATA mengumumkan bahwa divisi Global Data Centers saat ini sedang membangun Pusat Data Jakarta 2 Annex (JKT2A), yang ditargetkan akan rampung pada awal 2026. Sebagai bagian dari Jakarta 2 NTT DATA, JKT2A dirancang guna memenuhi kebutuhan hyperscalers serta korporasi untuk pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Pembangunan JKT2A adalah bagian dari rencana investasi NTT DATA senilai lebih dari US$10 miliar untuk mengembangkan pusat data mulai 2023-2027 di pasar-pasar utama di seluruh dunia.

Baca Juga: Lagi, Bitcoin Tembus Rp1 Miliar, Pasar Kripto Siap Terbang?

Data Center JKT2A akan memiliki kapasitas besar 12MW beban IT kritis dan berlokasi di pusat Jakarta, sekitar 20 kilometer (km) dari Bandara Soetta. Fasilitas JKT2A yang akan memiliki tujuh lantai mencakup sistem pendinginan udara, langkah-langkah keamanan fisik yang kokoh, dan beberapa sumber daya listrik untuk memastikan keandalan maksimal.

Komplek JKT2A juga punya jaringan yang luas dengan koneksi ke lebih dari 150 penyedia layanan telekomunikasi, penyedia layanan internet, penyedia serat optik, dan menampung cloud edges utama serta layanan keuangan, termasuk payment gateways yang berbasis digital.

Bahkan, kompleks tersebut punya sejumlah koneksi serat langsung ke Pusat Data Jakarta 3 yang lebih besar di Bekasi. Kompleks pusat data itu akan mempunyai opsi energi terbarukan 100 persen untuk kliennya yang sejalan dengan pencapaian target emisi bersih NTT DATA, termasuk mendapatkan 100 persen energi terbarukan pada 2030 mendatang.

"Peluncuran JKT2A yang baru ini menegaskan posisi kepemimpinan kami di Indonesia. Khususnya pertumbuhan jejak pusat data global kami yang bertujuan untuk memenuhi permintaan pasar. Kami siap menyediakan desain fasilitas yang fleksibel supaya klien kami bisa mencapai tujuan bisnis mereka. Kami berkomitmen menyediakan kecukupan kapasitas data guna mendukung ekonomi digital Indonesia," ungkap CEO dan Presiden Global Data Centers NTT DATA Doug Adams, Jumat (17/5/2024).

Baca Juga: Adidas x KoRn Sudah Rilis: Ada Sepatu, Kaos Kaki, Shirt dan Pakaian Olahraga Bolak-Balik

Pembangunan JKT2A ini memperluas kehadiran perusahaan di Jakarta, dan melengkapi kompleks JKT2 dan JKT3 yang sudah ada lebih dahulu.

Indonesia memiliki populasi terbesar di kawasan Asia Tenggara dan mengalami lonjakan signifikan dalam lalu lintas digital karena meningkatnya jumlah perusahaan rintisan (startup), transaksi elektronik, dan konsumsi konten digital, sehingga menjadi salah satu pasar tercepat dalam penyediaan ruang pusat data di Asia Tenggara.

NTT Global Data Centers saat ini mengoperasikan lebih dari 17 pusat data di tujuh negara di kawasan Asia Pasifik, dengan lebih dari 278MW beban IT kritis dan lebih dari 60MW dalam ekspansi yang direncanakan. Hal tersebut merupakan penyedia pusat data terbesar kedua di Jakarta.

Presiden Direktur, Global Data Centers, Indonesia, NTT DATA dan PT NTT Indonesia Yasuhiro Kajiki mengatakan, peluncuran Data Center Jakarta 2 Annex adalah langkah signifikan guna memenuhi permintaan klien yang terus berkembang pesat di kala mereka menerapkan solusi kecerdasan buatan generasi berikutnya dan memperluas interkoneksi di seluruh wilayah.

Baca Juga: Ekspansi Pasar ke Indonesia, MoEngage Akan Meluncurkan Pusat Data AWS

"Dengan hadirnya kapasitas pusat data baru ini, kami tidak hanya memenuhi kebutuhan mendesak pada saat ini, tetapi juga membangun fondasi untuk kemajuan teknologi dan inovasi di masa depan. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen kami untuk memperkuat proses digitalisasi di Indonesia, serta mendukung pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan konektivitas," paparnya.

Dari segi konektivitas jaringan, JKT2A akan mencakup berbagai jaringan seperti Global IP Network (GIN) NTT, JKT-IX yang menyediakan pertukaran internet terbesar di Indonesia, APRICOT Submarine Cable, dan koneksi langsung dengan layanan cloud publik utama. Dengan kebijakan carrier-neutral, klien dapat memperoleh keuntungan dari berbagai layanan jaringan.

Selain itu, ekosistem jaringan seperti ini memungkinkan klien untuk memiliki rangkaian layanan ICT yang lengkap, termasuk cloud hybrid, manajemen jaringan, dan kolaborasi.

Baca Juga: Twilio Meluncurkan Unified Profiles dan Agent Copilot, Perpaduan AI dan Data Pelanggan

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI