Indonesia Bakal Punya 'ChatGPT' Sendiri, Bisa Memahami Bahasa Daerah

(ilustrasi) chatbot yang dikembangkan dengan model bahasa besar (Sumber: freepik)

Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) akan meluncurkan model bahasa besar atau large language model (LLM) seperti GPT-4o yang ada di ChatGPT; dinamakan Garuda LLM.

Informasi terkait perusahaan membangun LLM yang melayani 279 juta penutur bahasa ini, telah dijelaskan di dalam laporan 'Empowering Indonesia Report 2024 : Growth Beyond Metropolitan.'

Proyek model LLM buatan Indosat ini, dikerjakan bersama dengan Tech Mahindra.

"16 miliar model token dilatih pada 100 gigabyte data open-source, dan akan menghasilkan 1,2 miliar parameter untuk membentuk pemahaman model terhadap bahasa Indonesia," tulis sebuah penjelasan tentang Garuda LLM, di laman akun LinkedIn Tech Mahindra, disadur Rabu (22/5/2024).

Baca Juga: Oppo Pimpin Pasar Smartphone Indonesia di Kuartal I Tahun Ini

Sementara itu, sebuah artikel di Katadata menjelaskan, beberapa target dari pengembangan Garuda LLM antara lain:

  • Menyiapkan pasar sebagai Platform as a Services atau PaaS bagi mitra, untuk berkontribusi dan membangun solusi AI untuk Indonesia,

  • Menawarkan kasus penggunaan kecerdasan buatan (AI) yang sudah jadi untuk pelanggan industri,

  • Menyiapkan eksperimen sebagai layanan, pembuatan purwarupa AI berbasis langganan untuk pengembangan solusi,

  • Memasarkan langganan ke Garuda (LLM / SLM) dengan ekstensi hak milik dan kapasitas GPU,

  • Langganan terbuka untuk layanan cloud GPU sesuai permintaan untuk mempercepat adopsi.

Garuda LLM akan tersedia di server lokal untuk penggunaan nasional, seperti mendukung identifikasi ID nasional, perpajakan kota dan proses perubahan nama dan alamat.

Baca Juga: Sam Altman Kembali Beri Bocoran Tentang GPT-5

Baca Juga: Ducati x Van Orton: Hadirkan Model Scrambler dengan Cover Kit Limited Edition

Seperti diketahui, Maret lalu, Indosat telah menjalin kemitraan strategis dengan Tech Mahindra. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara keduanya dilakukan di sela Mobile World Congress (MWC) 2024.

Tech Mahindra adalah perusahaan penyedia solusi dan layanan transformasi digital, konsultasi, serta rekayasa ulang bisnis terkemuka.

Dalam sebuah keterangan pers, Indosat dan Tech Mahindra sepakat untuk bekerja sama dalam dalam mengembangkan Garuda LLM. Kerja keduanya bertujuan untuk melestarikan bahasa Indonesia beserta seluruh dialek.

Baca Juga: Laporan Mastercard Economic Institute Tentang Pariwisata: Asia Pasifik Kembali Bangkit

Baca Juga: Samsung Menggelar Event Esports untuk Mahasiswa di Asia Tenggara

Garuda dibangun berdasarkan prinsip-prinsip LLM orisinal Tech Mahindra yang disebut Project Indus, sebuah model dasar yang dirancang untuk berkomunikasi dalam berbagai bahasa dan dialek India.

Fitur Garuda LLM akan menghadirkan beragam usecase. Memungkinkan pelanggan Indosat untuk memanfaatkannya di berbagai aplikasi, termasuk layanan dukungan pelanggan, pengalaman pengguna, dan pembuatan konten lintas industri seperti kesehatan, e-commerce, pendidikan perdesaan, perbankan dan keuangan, pertanian, serta telekomunikasi.

Model ini akan menyajikan pengalaman pengguna yang dipersonalisasi dengan menganalisis sentimen dan memahami pola perilaku, sehingga menghasilkan pembelajaran yang fleksibel berdasarkan interaksi sebelumnya.

Baca Juga: Sharp AQUOS R9, Ponsel dengan Spesifikasi Standar Militer AS dan Kamera Yahud dari Leica

Baca Juga: Kipas Angin Xiaomi Mijia DC Inverter Floor Fan Pro, Didukung HyperOS & Bisa Membuat Angin 'Alami'

Baca Juga: Infinix GT 20 Pro: Ponsel Gaming Seharga Rp4 Jutaan

Untuk diingat kembali, pada November 2023, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Nezar Patria, juga telah mengumumkan perihal kerja sama antara BRIN, AISG, Glair.ai, dan Datasaur.ai, dalam mengembangkan LLM yang berfokus pada Bahasa Indonesia.

LLM yang akan dikembangkan itu adalah SEA LION, dibangun di atas arsitektur MPT atau Mosaic Pretained Transformers yang kuat dan memiliki ukuran kosakata 256.000. Untuk tokenisasi, model ini menggunakan SEABPETokenizer khusus, dirancang khusus untuk bahasa-bahasa di Asia Tenggara.

Baca Juga: Indosat Bagikan 6 Tips Supaya Kita Tak Jadi Korban Phising

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI