Rilis Global, Apple Vision Pro akan Mulai Dijual di 8 Negara

Apple Vision Pro akan dijual di sejumlah negara mulai 28 Juni 2024. (Sumber: Apple)

Techverse.asia - Apple resmi mengumumkan di gelaran WWDC 2024 bahwa mereka menyediakan headset Vision Pro di delapan negara, yang mencakup China, Jepang, Singapura, Australia, Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.

Apple pertama kali akan merilis headset Vision Pro ini di China, Jepang, dan kemudian di Singapura pada 28 Juni, dengan pre-order mulai 13 Juni 2024. Vision Pro selanjutnya akan tersedia di Australia, Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris mulai 12 Juli 2024, dengan waktu pre-order mulai 28 Juni.

Baca Juga: Apple Mengonfirmasi Akan Menggandeng Google Gemini

Hingga saat ini, perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS) itu menawarkan headset Vision Pro seharga US$3.499 atau setara dengan Rp57 jutaan. Ditambah lagi, para pengembang dapat merasakan Vision Pro di beberapa lokasi di seluruh dunia.

“Antusiasme terhadap Apple Vision Pro sangat luar biasa, dan kami sangat bersemangat untuk memperkenalkan keajaiban komputasi spasial kepada lebih banyak pelanggan di seluruh dunia,” ujar CEO Apple Tim Cook di acara tersebut dikutip Techverse.asia, Selasa (11/6/2024).

“Kami tidak sabar menunggu lebih banyak orang untuk melihat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, baik bekerja dan berkolaborasi dengan kanvas aplikasi yang tak terbatas, menghidupkan kembali kenangan berharga dalam tiga dimensi (3D), menonton acara televisi (TV) dan film di bioskop pribadi yang unik atau menikmati pengalaman spasial baru yang menantang imajinasi,” sambungnya.

Baca Juga: Apple Mengumumkan watchOS 11, Ini Deretan Fitur-fitur Anyar Kesehatannya

Kabar mengenai peluncuran Apple Vision Pro di luar AS sebelumnya sudah mencuat pada bulan kemarin. Saat itu, dilaporkan bahwa ratusan karyawan dari toko ritel internasional Apple telah terbang ke Cupertino, California, AS guna mengikuti sesi pelatihan Vision Pro selama beberapa hari.

Sesi pelatihan dan kursus tersebut memakan waktu hingga empat hari untuk diselesaikan. Staf Apple dari Jerman, Prancis, Australia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan China diikutsertakan dalam pelatihan itu.

Meskipun demikian, Apple akan memprioritaskan peluncuran di Inggris dan Kanada, walau dua negara ini tidak mengikuti di pelatihan tersebut.

Pelatihan karyawan saat itu tampaknya mengingatkan konsumen pada apa yang dilakukan staf Apple yang beradai di Negeri Paman Sam guna mempersiapkan peluncuran di AS, yang berarti pelanggan internasional juga dapat diberikan presentasi sekitar 20 menit jika mereka meminta demo produk.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Jajal Apple Vision Pro: Meta Quest 3 Jauh Lebih Bagus

Namun demikian, masih belum jelas apakah pelanggan luar negeri juga harus membuat janji temu untuk demo, karena pemesanan di AS telah menurun secara signifikan. Menurut laporan Bloomberg, beberapa toko ritel Apple di AS hanya menjual beberapa unit per minggu dan bahkan pengecer di tempat-tempat seperti Hong Kong mencantumkan gawai tersebut di bawah harga ecerannya.

Jumlah aplikasi yang terbatas dan harga yang mahal hanyalah beberapa faktor yang mempengaruhi daya tarik utama Vision Pro, namun aplikasi ini mungkin bisa berjalan lebih baik di negara-negara seperti China dan Jepang, di mana teknologi realitas virtual kurang diminati.

Terlepas dari itu, perilisan secara global ini akan menjadi kesempatan pertama bagi pelanggan luar negeri untuk membeli Apple Vision Pro melalui saluran resmi, yang dapat memberikan peningkatan penjualan yang dibutuhkan perangkat tersebut.

Di sisi lain, pemerhati Apple Ming-Chi Kuo menyebutkan bahwa Apple memotong pesanan Vision Pro bahkan sebelum diluncurkan di luar AS. Sumbernya mengklaim bahwa Apple kini memperkirakan hanya akan menjual sekitar 400 ribu hingga 450 ribu unit pada tahun ini, dibandingkan dengan apa yang Kuo katakan sebagai konsensus pasar sebesar 700 ribu hingga 800 ribu unit.

Baca Juga: 5 Aplikasi Pihak Ketiga yang Berguna di Apple Vision Pro

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI