Techverse.asia - Fiber Star, perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, mengumumkan kemitraan resminya bersama dengan Starlink, perusahaan layanan internet satelit inovatif yang dimiliki oleh SpaceX.
Baca Juga: Inflasi di Amerika Serikat Mulai Membaik, Saatnya Investasi Kripto?
Perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh Fiber Star dengan Starlink Service Indonesia Enterprise Team. Starlink, yang dikenal lantaran menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi lewat jaringan satelit di orbit yang lebih dekat dengan bumi.
Kemitraan tersebut bertujuan untuk membawa akses internet satelit yang lebih andal guna memperluas cakupan dan kualitas layanan internet di Tanah Air. "Kami bangga bahwa Fiber Star telah menjadi salah satu reseller resmi Starlink di Indonesia," kata Customer Service Assurance Division Fiber Star Wisnu Wardhana, Kamis (4/7/2024).
Fiber Star berkomitmen untuk menghadirkan teknologi internet satelit kepada warga Indonesia. Kemitraan itu mencerminkan komitmen perusahaan untuk terus memperluas cakupan mereka terhadap akses internet berkualitas sehingga konektivitas digital menjadi hal yang tak terbatas buat siapa saja.
Baca Juga: Starlink Penetrasi Pasar Indonesia, Daerah Terpencil di Indonesia Timur Bakal Punya Internet Kebut
Dikatakannya, Fiber Star bersama Starlink menghadirkan solusi terkini tentang cakupan internet yang menyeluruh untuk seluruh warga Indonesia, bahkan bagi mereka yang tinggal di wilayah terpencil sekalipun berhak memperoleh akses internet yang berkualitas.
"Kami enggak hanya menawarkan produk Starlink dengan izin resmi saja, namun juga memberikan layanan solusi lainnya dengan beragam pilihan tambahan guna membantu kebutuhan dan kenyamanan konsumen kami," ujarnya.
Produk Starlink yang ditawarkan oleh Fiber Star antara lain tipe standard, standard actuated, dan flat high performance dengan kecepatan internet yang bisa tembus sampai 200Mbps per terminal.
Baca Juga: Phil Schiller dari Apple Akan Bertugas sebagai Pengamat Dewan OpenAI
Managed service yang Fiber Star berikan, seperti garansi kerusakan perangkat, dukungan pelanggan selama 24x7, layanan tersedia untuk seluruh daerah di Indonesia, ada opsi untuk integrasi dengan perangkat SDWAN dan Security - teknologi pengelolaan jaringan secara terpusat dan untuk memonitor semua trafik - dan menyediakan jasa pengiriman dan instalasi yang akan mempermudah pengguna.
Fiber optic network membutuhkan konektivitas satelit melalui Starlink, satelit butuh fiber optic sebagai konektivitas hubungan dengan bandwith tak terbatas dan latensi yang rendah. Ketersediaan keduanya bakal saling menunjang satu sama lain.
Starlink adalah produk internet satelit populer SpaceX, yang saat ini didukung oleh lebih dari 6.000 satelit di orbit. Layanan ini memiliki lebih dari tiga juta pelanggan di 100 negara.
Starlink juga sudah resmi masuk dan dijual di Indonesia sejak Mei lalu. Ini menawarkan teknologi yang bisa membantu meningkatkan konektivitas wilayah-wilayah Indonesia yang sulit dijangkau, termasuk Indonesia Timur.
Baca Juga: Elon Musk Tetap Danai Starlink di Ukraina Meski Rugi: Sudah Habiskan 80 Juta Dollar AS
Uji coba layanan internet berbasis satelit Starlink dilakukan di Puskesmas Pembantu Sumerta Kelod, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Dalam peluncuran itu SpaceX meluncurkan enam satelit Starlink baru.
Supaya dapat menikmati layanan internet dari Starlink, nantinya masyarakat yang menjadi pelanggan diharuskan memiliki perangkat VSAT atau stasiun penerima sinyal. Berdasarkan informasi dari Starlink.com, ada dua VSAT yang ditawarkan:
Pertama, VSAT yang digunakan oleh pelanggan yang menggunakannya dengan menetap di suatu lokasi, misalnya di area pemukiman, perumahan. VSAT ini ditawarkan seharga Rp7.800.000.
VSAT yang digunakan oleh pelanggan dengan mobilisasi tinggi, seperti digunakan untuk kapal yang aktif beroperasi di perairan ditawarkan seharga Rp43.721.590.
Mengutip laman Starlink, perusahaan menyediakan paket layanan internet untuk bisnis maupun personal.
Baca Juga: iPhone Masuk Jajaran Ponsel Vintage Apple