2 Fitur Baru Youtube Music, tapi Ada yang Harus Berlangganan Premium

Youtube Music.

Techverse.asia - Youtube Music meluncurkan beberapa fitur baru yang menyenangkan, termasuk perluasan alat 'hum to search' yang telah tersedia dalam versi beta untuk pengguna Android sejak bulan Maret 2024 dan bereksperimen dengan fitur radio percakapan yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga: IAS x Youtube: Optimalkan Pelaporan Performance Max and Demand Gen di Google Ads

Yang harus dilakukan adalah mengetuk 'cari' dan mencari ikon bentuk gelombang. Setelah itu, mulailah bersenandung atau bernyanyi dan kemudian halaman hasil layar penuh akan dengan cepat menampilkan sampul, nama lagu, artis, album, tahun rilis, dan data penting lainnya tentang lagu tersebut.

Alat ini memungkinkan orang menyenandungkan lagu, menyanyikan lagu, atau bahkan memainkan lagu tersebut pada instrumen lain.

Perusahaan mengatakan bahwa fitur 'hum to search' ini memungkinkan pengguna mencari katalog Youtube Music yang berisi lebih dari 100 juta lagu resmi dengan menggunakan suara alami, cara kerjanya mirip dengan Shazam sebenarnya.

Baca Juga: Shazam Sekarang Bisa Mengidentifikasi Lagu dari Beragam Media Sosial di iOS

Meskipun Shazam bisa dibilang merupakan alat pengenalan lagu paling terkenal, fitur baru Youtube Music lebih dari sekadar Shazam karena memungkinkan pengguna menemukan nama lagu dengan menyenandungkan atau menyanyikannya, sedangkan Shazam hanya berfungsi jika memutar lagu sebenarnya.

Alat pendeteksi lagu Youtube Music, yang pertama kali tersedia untuk pengguna Android Youtube Music tertentu awal tahun ini, dan kini secara resmi diluncurkan ke semua pengguna di iOS dan Android.

Perangkat lunak ini dibangun berdasarkan fitur Now Playing Pixel, yang menggunakan Artificial Intelligence (AI) guna mencocokkan suara dengan rekaman asli. Raksasa mesin pencari ini menjelaskan bahwa fitur tersebut dibangun pada model pembelajaran mesin atau Machine Learning (ML) yang dapat mencocokkan senandung seseorang dengan 'sidik jari' atau melodi khas suatu lagu.

Baca Juga: YouTube Music Resmi Meluncurkan Podcast untuk Pendengar di Amerika Serikat

Sementara itu, fitur daftar putar atau playlist baru yang dihasilkan AI generatif di Youtube Music diluncurkan untuk pengguna Premium tertentu di negara Amerika Serikat (AS). Pengguna yang memiliki akses ke fitur tersebut dapat membuat playlist khusus dengan menjelaskan apa yang ingin mereka dengar.

Seperti yang ditunjukkan dalam tangkapan layar yang diperoleh 9to5Google, fitur ini dapat memunculkan antarmuka pengguna (UI) obrolan yang dapat digunakan untuk memasukkan deskripsi atau memilih dari perintah seperti chorus pop yang menarik atau lagu pop yang ceria.

Ini lantas akan menghasilkan daftar putar berdasarkan deskripsi si pengguna. Spotify memiliki fitur serupa yang memungkinkan pengguna Premium membuat playlist menggunakan AI. Fitur baru Youtube Music agak mirip dengan alat pembuat daftar putar AI yang saat ini sedang diuji oleh Spotify, Amazon Music dan, sekarang, Deezer.

Baca Juga: Spotify Merilis AI Playlist: Bisa Buat Daftar Putar Lagu Berdasarkan Perintah Teks

Keempat layanan streaming musik tersebut telah memperkenalkan cara untuk memberi pengguna kemampuan memasukkan perintah tertulis untuk menghasilkan pengalaman mendengarkan yang dipersonalisasi. Pengguna yang memiliki akses ke fitur baru ini akan mulai melihat kartu baru "Minta musik sesuka Anda" di feed beranda aplikasi.

Setelah pengguna mengklik kartu tersebut, aplikasi akan membuka UI percakapan tempat mereka dapat memasukkan perintah khusus atau memilih yang disarankan. Meskipun fitur tersebut saat ini hanya tersedia untuk pengguna tertentu, namun Youtube Music mengatakan bahwa akan menghadirkannya ke lebih banyak pengguna di masa mendatang.

Baca Juga: Youtube Ubah Kebijakan Kata-kata Kasar dan Monetiasasi, Youtuber Sekarang Bisa Mengumpat Lagi

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI