Meta Merilis Llama 3.1, Awal Peta Jalan Meta Menuju AI Open Source

(ilustrasi) Mark Zuckerberg, Founder and CEO Meta (Sumber: Meta)

Meta meluncurkan model AI generatif Llama 3.1 atau yang juga disebut sebagai Llama 3.1 405B.

Model Llama 3.1 405 B merupakan AI open source tingkat pertama, sedangkan pembaruan untuk kecerdasan buatan pada model Llama 3.1 70B dan 8B diberikan pembelajaran yang lebih baik.

Pendiri dan CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengatakan bahwa selain memiliki biaya atau kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan model tertutup, fakta bahwa model 405B bersifat terbuka akan menjadikannya pilihan terbaik untuk menyempurnakan dan menyaring model yang lebih kecil.

Tahun lalu, Llama 2 hanya sebanding dengan model generasi lama yang berada di balik teknologi terdepan. Tahun ini, Llama 3 mampu bersaing dengan model-model tercanggih dan memimpin di beberapa area.

"Mulai tahun depan, kami berharap model-model Llama di masa mendatang akan menjadi yang tercanggih di industri ini. Namun, bahkan sebelum itu, Llama telah memimpin dalam hal keterbukaan, kemampuan modifikasi, dan efisiensi biaya," ungkapnya, disadur dari unggahan blog Meta, Senin (29/7/2024).

Menurut Zuckerberg, pengembang dapat menjalankan inferensi pada Llama 3.1 405B pada infrastruktur mereka sendiri, dengan biaya sekitar 50% dari penggunaan model tertutup seperti GPT-4o, baik untuk tugas inferensi yang dihadapi pengguna maupun offline.

Baca Juga: Etsy Akan Mulai Menghapus Katalog Produk Mainan Seks dari Laman Mereka

Dalam keterangan yang sama, ia menyatakan bahwa Meta berkomitmen pada AI sumber terbuka.

Menurut dia, setiap organisasi memiliki kebutuhan berbeda yang paling baik dipenuhi dengan model dengan ukuran berbeda, yang dilatih atau disempurnakan dengan data spesifik mereka. Karena itu, kita perlu melatih, menyempurnakan, dan menyaring model kita sendiri.

Ia menyatakan, pengembang tidak boleh terpaku pada vendor model AI tertutup. Banyak organisasi tidak ingin bergantung pada model yang tidak dapat mereka jalankan dan kendalikan sendiri.

Open source memungkinkan ekosistem perusahaan yang luas dengan toolchain yang kompatibel yang dapat dipindahkan dengan mudah.

Baca Juga: TikTok Kini Punya Fitur Mencari Lagu dengan Cara Bersenandung

Baca Juga: Jaga Kesejahteraan Mental, Botanical Essentials Rilis Varian Anyar Gerania

Baca Juga: Akibat Masalah Kualitas, Samsung Setop Sementara Pengiriman Galaxy Buds 3 Pro

Pada masa-masa awal komputasi berperforma tinggi, perusahaan-perusahaan teknologi besar saat itu masing-masing berinvestasi besar dalam mengembangkan versi Unix sumber tertutup mereka sendiri.

Namun, akhirnya, Linux open source memperoleh popularitas. Mungkin awalnya karena memungkinkan pengembang untuk memodifikasi kodenya sesuai keinginan mereka dan lebih terjangkau. Kemudian, seiring waktu menjadi lebih canggih, lebih aman, dan memiliki ekosistem lebih luas yang mendukung lebih banyak kemampuan, daripada Unix tertutup mana pun.

Dan saat ini, Linux adalah fondasi standar industri untuk komputasi awan dan sistem operasi yang menjalankan sebagian besar perangkat seluler. Kita semua juga mendapatkan keuntungan dari produk-produk unggulan karenanya.

Zuck meyakini, AI juga akan berkembang dengan cara yang sama. Saat ini, beberapa perusahaan teknologi tengah mengembangkan model tertutup yang terkemuka. Namun, sumber terbuka akan dengan cepat menutup celah tersebut.

"Banyak orang melihat bahwa sumber terbuka berkembang lebih cepat daripada model tertutup. Dan mereka ingin membangun sistem mereka pada arsitektur yang akan memberi mereka keuntungan terbesar dalam jangka panjang," sambungnya.

"Saya yakin bahwa sumber terbuka diperlukan untuk masa depan AI yang positif," tuturnya lagi.

Sumber terbuka akan memastikan lebih banyak orang di seluruh dunia memiliki akses ke manfaat dan peluang AI. Kekuatan tidak lagi terpusat di tangan sejumlah kecil perusahaan, dan AI dapat digunakan secara lebih merata dan aman di seluruh masyarakat.

Baca Juga: POCO F6 Deadpool Edition akan Rilis di India 7 Agustus 2024

Baca Juga: Osprey Berikan Peningkatan untuk Ransel Seri Talon™ I Tempest

Zuckerberg juga menyoroti pentingnya membangun AI yang aman dan etis.

Menurut dia, kerugian karena pelanggaran privasi dalam AI dibagi dalam dua jenis, kerugian disengaja dan tidak disengaja.

Kerugian yang disengaja terjadi ketika aktor jahat menggunakan model AI dengan tujuan menyebabkan kerugian.

Sementara itu, kerugian tidak sengaja terjadi ketika sistem AI menyebabkan kerugian meskipun tidak ada niat dari pihak yang menjalankannya.

Untuk mengatasi masalah ini, Meta meluncurkan Llama Guard 3 bersamaan dengan Llama 3, sebuah alat yang dirancang untuk memantau dan menegakkan penggunaan etis model tersebut.

Mark Zuckerberg percaya, perangkat lunak sumber terbuka, seperti Llama dengan sistem keamanannya, kemungkinan lebih aman dan terlindungi dibandingkan model tertutup.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI