PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) dan AALTO HAPS Ltd. (AALTO), telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki penyediaan solusi High Altitude Platform Station (HAPS) komersial di Indonesia.
Mitratel adalah salah satu anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan digital. Mitratel mulai menapaki bisnis menara telekomunikasi sejak 2008.
Sementara itu, AALTO adalah perusahaan yang mendesain, memproduksi dan mengoperasikan HAPS bertenaga surya. HAPS adalah pesawat tanpa awak yang terbang di atas lalu-lintas udara konvensional di stratosfer.
Dalam keterangan persnya, dinyatakan bahwa Mitratel yang telah memiliki lebih dari 38.000 menara dan lebih dari 37.000 KM fiber optic itu, bekerja sama dengan AALTO untuk menawarkan layanan yang dapat mengubah dunia dari stratosfer.
Kolaborasi itu nantinya akan mendukung transformasi konektivitas seluler dan observasi bumi.
Diketahui, stratosfer adalah lapisan atmosfer bumi yang berada di atas troposfer dan di bawah mesosfer. Lapisan ini berada di ketinggian sekitar 10 hingga 15 kilometer di atas permukaan laut.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki tantangan geografis dan ekonomi dalam memperluas akses internet dan ketersediaan jaringan di daerah 3T, yaitu daerah terdepan, terluar dan tertinggal di Indonesia.
Baca Juga: Baru 2,5% Wilayah Indonesia Tercakupi Jaringan 5G
"Zephyr adalah platform muatan agnostik, yang dapat berubah menjadi menara multi-fungsi di angkasa, untuk menyediakan layanan konektivitas seluler 5G langsung ke perangkat, serta latensi rendah di lokasi-lokasi yang sulit dijangkau, khususnya di daerah terpencil," kata perusahaan, dikutip Jumat (2/8/2024).
Platform muatan agnostik merupakan platform yang dikonfigurasi untuk membawa berbagai peralatan atau teknologi sesuai kebutuhan, tanpa harus melakukan perubahan besar pada platform itu sendiri.
Zephyr dirancang untuk mampu terbang selama berbulan-bulan dalam satu waktu.
Kerja sama antara Mitratel dan AALTO merupakan potensi yang sangat baik untuk memperluas konektivitas. Hal ini termasuk memperluas cakupan operator jaringan seluler (MNO) dan mengurangi titik-titik blank spot jaringan.
Baca Juga: 2NE1 Resmi akan Reuni dengan Melakukan Tur Keliling Dunia
Baca Juga: Honor Rilis Ikarao Mini Speaker, Walau Mungil Tahan 8 Jam
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, mengatakan kerjasama ini merupakan upaya mereka dalam mendukung rencana pemerintah Indonesia, untuk memberikan akses yang merata terhadap telekomunikasi berkualitas tinggi bagi seluruh masyarakat.
"Akses internet dapat meningkatkan kualitas hidup sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Oleh karena itu, kami merintis berbagai inisiatif dan mengadopsi teknologi baru yang memungkinkan Mitratel untuk memperluas jaringannya secara efektif," ujarnya.
Tedy meyakini, kolaborasi dengan AALTO akan memperluas infrastruktur yang ada, untuk meningkatkan akses terhadap konektivitas yang terjangkau dan efektif di seluruh wilayah 3T, dengan mengembangkan jalur industri dan komersial untuk HAPS dan Flying Tower System (FTS) di Indonesia.
Chief Executive Officer AALTO, Samer Halawi, menyebut Zephyr berada di ujung tombak teknologi berkelanjutan, dengan kemampuan konektivitas dan pengamatan yang dapat membantu menjembatani kesenjangan digital di Indonesia.
Ada peluang unik bagi jaringan non terestrial seperti HAPS, untuk memainkan peran penting dalam ekosistem telekomunikasi di negara-negara seperti Indonesia, dengan meningkatkan infrastruktur yang sudah ada dari operator seluler dan perusahaan menara.
"Mitratel terus menjadi pemimpin pasar yang inovatif, dengan menyadari potensi layanan yang dapat mengubah permainan dari stratosfer. Fokus kami saat ini adalah memperdalam kerja sama dengan Mitratel, untuk membangun ekosistem HAPS yang kohesif di Indonesia," tandasnya.
Baca Juga: Squid Game Season 2 Tayang 26 Desember 2024, Season Terakhir Tayang 2025
Baca Juga: Converse x Carhartt WIP Rilis 2 Sepatu Skate, Harga Mulai dari Sejutaan
Laman AALTO mengungkap, HAPS dilengkapi dengan repeater yang dapat terhubung dengan telepon pintar alias smartphone. HAPS yang dimiliki oleh AALTO yakni Zephyr, beroperasi memanfaatkan tenaga matahari.
HAPS Zephyr ini diketahui dapat terbang hingga 64 hari tanpa henti, menyediakan internet dengan latensi atau keterlambatan transmisi data lima sampai 10 mili detik.