LG Juga Punya Chat Cerdasnya Sendiri, ChatEXAONE

Penggunaan ChatEXAONE (Sumber: LG)

ChatEXAONE, chatbot yang dikembangkan LG, memulai debutnya sebagai layanan beta terbukanya untuk karyawan afiliasi LG.

ChatEXAONE merupakan asisten AI (kecerdasan buatan) berbasis EXAONE 3.0. Chatbot ini menyediakan berbagai fungsi untuk meningkatkan produktivitas kerja, termasuk tanya jawab di web berbasis real time.

ChatEXAONE dapat melakukan tanya jawab bukan hanya diketik manual, melainkan juga berbasis dokumen, gambar, pengkodean, dan manajemen basis data.

"Karyawan LG dapat merasakan perubahan dalam cara mereka bekerja dengan menggunakan AI untuk berbagai tugas. Mulai dari pencarian hingga peringkasan, penerjemahan, analisis data, penulisan laporan, dan pengkodean," ungkap perusahaan, dalam keterangan resmi LG AI Research, dikutip Rabu (14/8/2024).

ChatEXAONE mengadopsi teknologi 'Retrieval-Augmented Generation' (RAG), memanfaatkan hasil pencarian web real-time untuk memahami konteks instruksi pengguna (petunjuk), dan memberikan jawaban yang mencerminkan informasi terbaru.

"AI generatif menghasilkan hasil yang berbeda-beda tergantung pada perintahnya, yaitu bagaimana pertanyaan diajukan," kata seorang pejabat dari LG AI Research.

"Kami juga telah menerapkan fitur yang merekomendasikan contoh pertanyaan yang sesuai dengan pekerjaan pengguna, sehingga orang-orang yang tidak terbiasa dengan AI generatif dapat menggunakannya dengan nyaman," lanjut mereka.

ChatEXAONE juga menyediakan fitur untuk pengembang perangkat lunak dan ahli analisis data.

Baca Juga: Seluruh Fitur AI yang Hadir di Jajaran Smartphone Google Pixel 9

LG AI Research memperkirakan, ChatEXAONE dapat menghasilkan kueri dalam 22 bahasa pemrograman (seperti Python, Java, dan C++), serta SQL (Structured Query Language) untuk manajemen basis data, hanya menggunakan input bahasa alami (bahasa yang digunakan manusia sehari-hari). Hal ini akan membantu pengguna meningkatkan produktivitas kerja mereka.

LG AI Research akan merilis layanan beta terbuka hingga akhir tahun dan memperbaruinya secara berkala, untuk mencerminkan masukan dan ide karyawan, serta akan menyediakan layanan resmi dan aplikasi seluler sesuai dengan kesiapan setiap afiliasi LG.

Baca Juga: Fitur-fitur Kesehatan yang Dimiliki oleh Google Pixel Watch 3

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Google Pixel 9, Pakai Chipset Tensor G4

EXAONE 3.0 yang menjadi tenaga ChatGPT adalah model AI berbahasa Korea pertama di dunia. EXAONE 3.0 dihadirkan oleh LG AI Research, agar perusahaan itu bisa turut berkontribusi pada pengembangan ekosistem penelitian AI.

EXAONE 3.0 adalah model AI open source yang didasarkan pada arsitektur Transformer khusus Decoder. Model ini memiliki 7.8B parameter dan 8T data pelatihan (token).

Model EXAONE 7.8B adalah model dwibahasa yang menargetkan bahasa Inggris dan Korea. 

"EXAONE 3.0, model bilingual yang dapat mempelajari dan memahami bahasa Korea dan Inggris, juga mencatat kinerja terbaik dunia dalam bahasa Korea," sebut LG.

Untuk evaluasi kinerja bahasa Korea pada EXAONE 3.0, LG menggunakan dua tolok ukur untuk memeriksa kinerja dalam kasus penggunaan di dunia nyata, dan mengonfigurasi beberapa tolok ukur untuk memeriksa kinerja umum. 

"Hasilnya, perusahaan dapat melihat hasil keseluruhan teratas dalam kasus penggunaan di dunia nyata dan kinerja umum," tulis perusahaan menekankan.

Laporan teknis EXAONE 3.0 dari LG AI Research mendapati, EXAONE 3.0 menduduki peringkat teratas secara global dalam 13 skor tolok ukur. Termasuk kasus penggunaan dunia nyata, pengodean, matematika, dan bahasa Inggris.

Itu membuktikan EXAONE 3.0 punya daya saing global, jika dibandingkan dengan model AI sumber terbuka lainnya yang berukuran serupa, seperti Llama 3.1 milik Meta dan Gemma 2 milik Google.

Untuk meningkatkan kinerja EXAONE 3.0, LG AI Research menggunakan lebih dari 60 juta data dari paten, kode perangkat lunak, matematika, kimia, dan bidang khusus lainnya untuk pelatihan.

EXAONE 3.0 disebut LG sebagai model yang paling serbaguna dalam hal kinerja dan efisiensi biaya, sehingga dapat digunakan untuk berbagai tujuan penelitian.

Dibandingkan pendahulunya, EXAONE 1.0, EXAONE 2.0, EXAONE 3.0 menunjukkan hasil yang sangat baik dalam kinerja dan ekonomi, dengan waktu pemrosesan 56% lebih sedikit untuk inferensi, penggunaan memori 35% lebih sedikit, dan biaya pengoperasian 72% lebih rendah.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI