EXAONE 3.0: Model AI Open Source LG yang Berbahasa Korea, Diklaim Tak Kalah dengan Meta Llama 3.1 dan Google Gemma 2

Perjalanan pengembangan EXAONE (Sumber: LG)

LG AI Research pada 7 Agustus 2024 ternyata telah merilis model AI terbarunya, EXAONE 3.0.

EXAONE 3.0 adalah model AI berbahasa Korea pertama di dunia, yang dihadirkan oleh LG AI Research, agar perusahaan itu bisa turut berkontribusi pada pengembangan ekosistem penelitian AI (kecerdasan buatan).

Mengakses dari laman LG AI Research, diketahui bahwa EXAONE 3.0 adalah model AI open source yang didasarkan pada arsitektur Transformer khusus Decoder. Model ini memiliki 7.8B parameter dan 8T data pelatihan (token).

Model EXAONE 7.8B adalah model dwibahasa yang menargetkan bahasa Inggris dan Korea. 

"EXAONE 3.0, model bilingual yang dapat mempelajari dan memahami bahasa Korea dan Inggris, juga mencatat kinerja terbaik dunia dalam bahasa Korea," sebut LG dalam keterangan mereka, dikutip Selasa (11/8/2024).

Untuk evaluasi kinerja bahasa Korea pada EXAONE 3.0, LG menggunakan dua tolok ukur untuk memeriksa kinerja dalam kasus penggunaan di dunia nyata, dan mengonfigurasi beberapa tolok ukur untuk memeriksa kinerja umum. 

"Hasilnya, perusahaan dapat melihat hasil keseluruhan teratas dalam kasus penggunaan di dunia nyata dan kinerja umum," tulis perusahaan menekankan.

Baca Juga: KCI Luncurkan Kartu Multi Trip BT21

Laporan teknis EXAONE 3.0 dari LG AI Research mendapati, EXAONE 3.0 menduduki peringkat teratas secara global dalam 13 skor tolok ukur. Termasuk kasus penggunaan dunia nyata, pengodean, matematika, dan bahasa Inggris.

Itu membuktikan EXAONE 3.0 punya daya saing global, jika dibandingkan dengan model AI sumber terbuka lainnya yang berukuran serupa, seperti Llama 3.1 milik Meta dan Gemma 2 milik Google.

Untuk meningkatkan kinerja EXAONE 3.0, LG AI Research menggunakan lebih dari 60 juta data dari paten, kode perangkat lunak, matematika, kimia, dan bidang khusus lainnya untuk pelatihan.

EXAONE 3.0 (sumber: LG)

EXAONE 3.0 disebut LG sebagai model yang paling serbaguna dalam hal kinerja dan efisiensi biaya, sehingga dapat digunakan untuk berbagai tujuan penelitian.

Dibandingkan pendahulunya, EXAONE 1.0, EXAONE 2.0, EXAONE 3.0 menunjukkan hasil yang sangat baik dalam kinerja dan ekonomi, dengan waktu pemrosesan 56% lebih sedikit untuk inferensi, penggunaan memori 35% lebih sedikit, dan biaya pengoperasian 72% lebih rendah.

"Untuk mengatasi masalah konsumsi daya yang dipicu oleh AI, LG AI Research berfokus pada penelitian teknologi ringan serta pengoptimalan, dan berhasil mengurangi ukuran model hingga 97% sekaligus meningkatkan kinerja dibandingkan dengan EXAONE 1.0," lanjut pernyataan mereka.

Baca Juga: Ada Sederetan Gim Baru di Apple Arcade Mulai 5 September 2024

LG AI Research telah berfokus pada penelitian dan pengembangan, untuk menerapkan AI generatif ke aplikasi industri dunia nyata sejak awal, termasuk peluncuran EXAONE 1.0 pada Desember 2021, dan EXAONE 2.0 pada Juli 2023.

LG AI Research juga aktif mendiskusikan kemitraan global, sekaligus menerapkan etika dalam praktik pengembangan kecerdasan buatan.

Maka demikian, model bahasa EXAONE 3.0 7.8B Instruction Tuned juga menjalani proses Red Teaming, yang melibatkan serangan sengaja terhadap model AI, untuk menilai etika dan keamanannya, kemudian memperbaikinya.

Selain itu, model ini dievaluasi menggunakan kumpulan data pihak ketiga internal dan eksternal. 

Kelebihan EXAONE, model AI open source dari LG (sumber: LG)

Baca Juga: Yellow.ai Rilis Analyze, Tingkatkan Interaksi Bot dengan Wawasan Percakapan

Baca Juga: Sukses Jual Polis di Thailand dan Vietnam, PasarPolis akan Ekspansi ke Singapura

Sebagai bagian dari ekspansi strategisnya, LG ingin menggabungkan bidang-bidang tambahan seperti hukum, biologi, kedokteran, pendidikan, dan berbagai bahasa pada akhir tahun, untuk melampaui 100 juta titik data guna meningkatkan kinerja sistem model.

Produk dan layanan LG AI Research dengan EXAONE 3.0 akan tersedia pada paruh kedua tahun ini. 

Afiliasi LG akan menyempurnakan EXAONE 3.0 dengan data mereka, lalu menerapkannya ke bisnis, produk, dan layanan mereka untuk mempercepat inovasi.

Presiden LG AI Research, Bae Kyunghoon, menilai bahwa menciptakan AI yang dapat digunakan dalam industri dunia nyata adalah sesuatu yang penting. Pihaknya berencana untuk memperkuat kemitraan antara EXAONE dengan afiliasi LG, dan lembaga lain.

"Sehingga akademisi dan lembaga penelitian dapat memanfaatkan teknologi AI generatif terbaru, yang berkontribusi pada ekosistem penelitian AI, dan semakin meningkatkan daya saing AI," tuturnya.

Perusahaan juga mempersiapkan transisi ke 'era AI sehari-hari' dengan merilis versi beta terbuka ChatEXAONE, agen AI perusahaan berbasis EXAONE 3.0, untuk karyawan LG. 

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI